Tampilkan postingan dengan label Rekam Jejak Capres. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Rekam Jejak Capres. Tampilkan semua postingan

Selasa, 10 Juni 2014

Prabowo Subianto Sosok Yang Tegas

Kita semua sama-sama akui bahwa Bapak Prabowo adalah Sosok Yang Tegas...
Dalam "Dunia Politik Indonesia" kita mengenal "Politik Dagang Sapi"
Mana mungkin Ketua-ketua partai akan memberi makan siang yang gratis... pada Prabowo???
Melihat gerbong yang ikut dengan Prabowo Subianto, maka kita harus mencoba berfikir dua kali...

Kalau mereka menang:
  • Ketidak konsistenan dari awal, Hatta bicara menggebu-gebu "Penegakan Hukum Yang Tak Boleh Diskriminatif". Semantara anaknya Rasyid Rajasa dengan kekuasannya, bebas dari hukuman.
  • Bagaimana Anak Hatta Rajasa (Rasyid Rajasa), dan Anak Ahmad Dhani (Dul)???
  • Lapindo (Ketua Golkar) akan dibiarkan, dan penduduk akan ditekan oleh FPI
  • Gerindra - Pembinanya (Capresnya) kena Kasus HAM 1998 
  • PAN - Presidennya kena Kasus Kereta Rel Listrik
  • PKS - Presidennya kena Kasus Impor Sapi
  • PPP -  Presidennya kena Kasus Dana Haji
  • PBB - Presidennya kena Kasus Sistem Komunikasi
  • Korupsi dengan Berjubah Agama Semakin Marak (Sudah dibuktikan oleh PKS, PPP, PBB)
  • Kecenderungan menjadi Negara Islam (Gerakan Ekstrim FPI didukung oleh PKS, PPP, PBB)

Semakin curiga ketika Prabowo memakai "adagium tidak Ada pengikut yang jelek, yang ada pemimpin yang jelek"
Ingat jaman Orba, orang terlena dengan adagium tersebut.. "Soeharto-nya baik, tetapi sekelilingnya yang tidak baik"

Prabowo adalah mantu Sang Penguasa Diktaktor.
Pertanyaannya, apakah dia tidak belajar dari mantan mertuanya???

Senin, 09 Juni 2014

PIlpres 2014: Jangan jadikan NKRI jadi Negara Islam

Semakin jelas.... FPI gerakan Islam ekstrim, dan PKS partai underbow Ichwanul Muslimin, juga kaki tangan Arab Saudi, dan Negara-negara Timur Tengah.

Dulu zaman Soeharto... yang ditenggarai boneka Amerika, menjadikan Indonesia 32 tahun menggunakan sistem Diktaktorisme Kapitalistis, yang menjual aset-aset bangsanya ke Negara Barat (Amerika)

Nanti, kalau menang. Prabowo menang, kita bisa jadi bonekanya Arab, dengan menggunakan Diktaktorisme Islam, dan menjual aset-aset bangsanya ke Arah Barat (Arabsaudi)

Orang Islam mengatakan bahwa Islam tidak mengajarkan kekerasan, tetapi teroris sembahyangnya dengan cara Islam. Jadi dia belajar dimana ya? Jangan-jangan mereka berlindung di balik Adagium.....

Minggu, 08 Juni 2014

Prabowo Subianto : Bukti Bukan Janji

Banyak orang bilang, kalau mau Koruptor kembali merajalela lagi, tetapi tidak terlihat, atau persis zaman Orba, maka pilihlah No. 1. Karena komposisinya membuktikan, bukan sekedar janji.

  • Gerindra - Pembinanya (Capresnya) kena Kasus HAM 1998 
  • PAN - Presidennya kena Kasus Kereta Rel Listrik
  • PKS - Presidennya kena Kasus Impor Sapi
  • PPP -  Presidennya kena Kasus Dana Haji
  • PBB - Presidennya kena Kasus Sistem Komunikasi
  • Korupsi dengan Berjubah Agama Semakin Marak (Sudah dibuktikan oleh PKS, PAN, PPP, PBB)
Dengan "Kabinet Indonesia Berkasus" dapat dipastikan mereka akan membuktikannya.
Indonesi dijamin akan langsung melesat menjadi Negara Terkorup No. 1 di Dunia.

Rabu, 14 November 2012

Andai Rhoma Irama jadi Presiden

Salah satu paragraf yang saya ambil dari Kompas, dengan judul "Rhoma Irama Tak Mau Minta Maaf kepada Jokowi-Ahok"
 
Rhoma menjelaskan, dirinya hanya berdakwah, bukan kampanye untuk memenangkan pasangan nomor urut satu, yaitu Foke-Nara. Selain itu, dia juga menerangkan bahwa berbagai aspek kehidupan sudah diatur dalam Islam, termasuk dalam memilih pemimpin. 

"Jadi, gimana memilih pemimpin, Allah SWT mengarahkan umat-Nya. Allah melarang dengan tegas untuk memilih yang non-Muslim dan ini perlu saya sampaikan karena sanksinya berat," ujar Rhoma. 

Saya ambil dari  Kapan Lagi:
Rhoma Irama tertangkap basah sedang berduaan di apartemen Angel Lelga pada tahun 2003. Pengerebekan ini banyak ditayangkan media infotainment, dan menjadi permulaan turunnya pamor raja dangdut ini. Namun Rhoma berdalih bahwa ia hanya memberikan nasihat dan petuah agar menghindarkan Angel Lelga dari jurang kenistaan.

Jumat, 15 April 2011

Video Porno di Paripurna Khayangan

APES benar nasib Arifinto. Anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu tertangkap basah oleh fotografer Media Indonesia saat ia sedang mengunduh video porno di Ipad-nya di ruang sidang Paripurna DPR pada 8 April.

Rasanya belum lama artis Ariel Peterpan, yang sudah divonis tiga tahun setengah, karena video pornonya terekspose ke publik. Dan kalau penegak hukum konsisten, Arifinto--yang sudah mundur dari DPR pada 11 April--tentunya juga harus diproses secara hukum. Ia juga bisa dikenai Pasal UU Pornografi dan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Malah, konsekuensi atas kelakuan Arifinto itu seharusnya bisa lebih berat lagi. Karena, jangankan menonton video porno di gedung dewan, membuka email saja saat sidang paripurna sudah melanggar etika.

Apalagi, Menkominfo Tifatul Sembiring, yang juga adalah kader PKS, sedang getol–getolnya memblokir situs–situs porno di internet. Namun, dengan tindakan Arifinto itu, tentunya menjadi tamparan moral bagi para politisi PKS yang selalu mengedepankan nilai-nilai agama.

Kelakuan Arifinto itu juga merupakan bukti kekeliruannya memanfaatkan kecanggihan teknologi. Karena, teknologi itu diciptakan untuk memudahkan kehidupan masyarakat sehingga segala urusannya menjadi mudah, efisien, bijak, aman, dan sebagainya.

Bagi kebanyakan orang, teknologi seperti Ipad, Blackberry, Samsung Galaxy memang hanya dipakai untuk gagah-gagahan. Coba lihat, saat pesawat baru landing, kebanyakan penumpang langsung menyalakan gadget-nya. Padahal larangan untuk menyalakan alat komunikasi sudah diumumkan karena hal itu akan mengganggu keselamatan penerbangan.

Perilaku kagetan dan gumunan (kagum) terhadap sesuatu yang canggih, termasuk membuka email saat sidang merupakan tindakan kurang bijak.

Dalam kearifan cerita wayang, ada peristiwa yang mirip dengan kasus Arifinto. Yakni ketika para dewa menggelar sidang paripurna, Dewa Bayu dan Dewa Indra ketahuan sedang 'mengunduh' bagian terlarang Dewi Wilutama selama beberapa saat.

Sialnya, yang memergoki kelakuan kedua dewa itu adalah tetungguling (raja) para dewa, yakni Bethara Guru. Tanpa ampun, kedua dewa itu langsung dipidana dan di-PAW (pergantian antarwaktu) dari posisinya di kadewatan di Khayangan.


Rukmuka dan Rukmakala

Kocap kacarita, setiap awal bulan purnama para dewa di Khayangan mengadakan parepatan agung (sidang paripurna). Biasanya, dalam rapat nan suci itu semua permasalahan dibahas secara saksama, termasuk yang terjadi di Arcapada (Bumi).

Semua dewa wajib hadir dalam sidang itu. Bagi dewa yang tidak hadir dikenai sanksi. Sebagai tukang absennya adalah Dewa Penyarikan. Dan karena pentingnya acara tersebut, yang hadir biasanya tampak khidmat mengikutinya.

Suatu ketika, sidang paripurna berlangsung. Hadir para dewi khayangan yang bertugas membantu kelancaran sidang. Salah satunya adalah Dewi Wilutama, bidadari yang dikenal sangat cantik.

Penampilan Wilutama yang menggemaskan serta gayanya yang lemah gemulai membuat libido Dewa Bayu dan Dewa Indra tersengat. Apalagi saat itu Wilutama mengenakan pakaian tembus pandang.

Rupanya Dewa Bayu atau dewanya angin, sudah bersekongkol dengan Dewa Indra. Dengan kesaktiannya, Dewa Bayu mampu mendatangkan angin jadi-jadian yang dapat menyingkap kain yang dikenakan Dewi Wilutama sehingga terlihatlah bagian terlarangnya. Kejadian itu diabadikan Dewa Indra dan kemudian gambarnya dikirim kepada dewa–dewa cluthak (rakus) lainnya.

Bethara Guru yang melihat tindakan tidak senonoh Bayu dan Indra itu kemudian menjatuhkan sanksi tegas. Ia mengutuk kedua dewa itu menjadi raksasa. Dewa Bayu menjadi raksasa bernama Rukmuka, sedangkan Dewa Indra menjadi raksasa Rukmakala.

Dalam dunia wayang, sifat dan perilaku raksasa adalah perlambang yang tidak bisa menahan nafsu syahwat maupun jahat. Tindakan murka dan selalu memaksakan kehendak adalah ciri raksasa. Maka, sudah tepatlah jika hukuman yang dijatuhkan Bethara Guru itu adalah mengubah kedua dewa asusila tersebut menjadi raksasa.

Setelah berubah ujud menjadi raksasa, keduanya diusir dari Khayangan. Mereka tidak pantas berada dalam komunitas kadewatan karena perbuatannya itu. Rukmuka dan Rukmakala harus menjalani hukuman dengan bertempat tinggal (dipenjara) di Gunung Reksamuka.


Jujur dan ikhlas

Pada suatu ketika ksatria Pandawa Bima Sena prihatin melihat degradasi moral para nayaka praja (pejabat) di Kerajaan Amarta serta perilaku menyimpang para kawula. Bima berikhtiar mencari solusi atas masalah tersebut dengan mencari ilmu jati diri.

Bima kemudian menghadap gurunya, Resi Durna, meminta piwarah atau ajaran sangkan paraning dumadi. Untuk mendapat ajaran itu, Durna memerintahkan Bima mencari kayu gung susuhing angin di Gunung Reksamuka.

Singkat cerita berangkatlah Bima ke gunung yang dikenal sangat angker tersebut. Namun, setelah mencari ke sana ke sini dengan mengobrak-abrik seluruh isi hutan, Bima tidak menemukan sesuatu yang diperintahkan Durna.

Akhirnya, Bima bertemu dua raksasa penguasa hutan Gunung Reksamuka, yakni Rukmuka dan Rukmakala. Terjadilah perang tanding. Bima dikeroyok kedua raksasa tersebut. Namun, dengan segala kekuatannya, Bima berhasil menghancurkan kedua raksasa itu dengan cara adu kumba, kedua kepala raksasa saling dibenturkan. Keajaiban terjadi. Wujud kedua raksasa hilang dan berubah menjadi Dewa Bayu dan Dewa Indra.

Kedua dewa itu mengucapkan terima kasih kepada Bima. Karena atas perbuatan Bima itu, kutukan berwujud raksasa yang mereka jalani atas hukuman asusila di Khayangan sudah selesai.

Sebagai ucapan terima kasihnya, kedua dewa tersebut memberitahukan kepada Bima bahwa sesungguhnya kayu gung susuhing angin yang dicarinya itu tidak ada. Itu hanya perlambang bahwa semua tekad akan terwujud apabila dilandasi kejujuran dan keikhlasan berjuang serta berkorban demi masyarakat banyak.

Benang merah dari cerita di atas adalah bahwa perilaku manusia yang tidak dapat menahan nafsu syahwat dan jahat ibaratnya sama dengan perilaku raksasa. Dan sebagai raksasa, bukan di Khayangan atau gedung terhormat tempatnya, tetapi di tengah hutan atau penjara. Semonggo.

Sumber : Media Indonesia

Rabu, 20 Mei 2009

Kekayaan Capres 2009

TIM Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengklarifikasi laporan harta kekayaan para calon presiden, kemarin. Hasilnya kekayaan tiga capres, yakni Jusuf Kalla, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono, meningkat signifikan.Harta kekayaan Jusuf Kalla meningkat Rp50 miliar, dari Rp253,912 miliar dan US$14.928 pada 31 Mei 2007 menjadi Rp303 miliar. Porsi terbesar kekayaan JK berasal dari saham. Perusahaan yang dimiliki keluarga Kalla sebanyak 10-13 buah."Ada beberapa perubahan nilai kekayaan, tapi sedikit perubahannya," kata Direktur Gratifikasi KPK Lambok Hutahuruk seusai mengklarifikasi harta kekayaan JK.

Saat klarifikasi kekayaan, tim KPK sebanyak lima orang diterima adik JK, Suhaeli Kalla. Tim tersebut.meneliti selama 3,5 jam sejak pukul 08.50 WIB.

Adapun kekayaan Megawati meningkat Rp60 miliar, dari Rp86,265 miliar pada 9 Desember 2004 menjadi Rpl46 miliar lebih. Direktur Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Muhammad Sigit mengatakan perubahan harta kekayaan yang dimiliki Megawati terletak pada tanah dan bangunan di Jl Teuku Umar.

"Sebelumnya nilai pajak kedua rumaij tersebut dibayar oleh pemerintah dan kini men­jadi miiik pribadi," papar Sigit "

Setelah diperiksa, Sigit menjelaskan total aset tidak bergerak milik Mega sebanyak 31 item, aset bergerak 33 item, dan kendaraan bertambah 6 buah. "Yang memerlukan penelitian lagi aset SPBU karena pada masa lalu sifatnya milik pribadi dan setelah berubah menjadi badan usaha, dicatat di saham."

Kekayaan capres SBY naik 15%-20%, dari Rp7,144 miliar yang dilaporkan pada 2007 menjadi sekitar Rp8,5 miliar. "Kenaikan itu berasal dari nilai tanah, perhiasan, dan tabungan. Itu wajar," kata Deputi Pencegahan KPK Eko Tjiptadi.

Klarifikasi berlangsung di kediaman pribadi SBY di Cikeas, Kabupaten Bogor. Proses klarifikasi LHKPN berlang­sung hampir 6 jam mulai pukul 10.00. Waktu klarifikasi lama karena terlebih dahulu dilakukan pemisahan harta milik SBY dan putranya.

Anggota KPU Syamsulbahri menegaskan hasil audit lapor­an harta kekayaan capres dan cawapres tidak dapat menggugurkan langkah ketiga pasangan untuk maju dalam pilpres mendatang.

Sumber : Media Indonesia 20 Mei 2009

Rabu, 11 Februari 2009

REKAM JEJAK SULTAN HAMENGKU-BUWONO X, CAPRES PARTAI REPUBLIKAN:

Banyak orang tidak mengetahui bahwa berdasarkan warisan Belanda, Sultan Hamengku Buwono (HB) X menjadi penguasa tanah di seluruh wilayah DIY, bersama Paku Alam. Semua tanah yang bukan milik pribadi orang (eigendom), tergolong SG (Sultan’s Gronden) atau PAG (Paku Alam’s Gronden).

Sultan HB X dan isterinya, Ratu Hemas, tidak punya putera mahkota yang dapat ditahbiskan menjadi Sultan HB XI, sepeninggal HB X, sehingga HB X berusaha mewariskan sesuatu yang lain kepada kelima orang puterinya.

Tiga dari lima orang puteri HB X yang telah menikah, termasuk puteri tertua (Gusti Pembayun) dan puteri kedua, menikah dengan pelaku bisnis. Berbekal tanah kesultanan (SG), puteri-puteri HB X mengikuti jejak sebagian paman mereka, menjadi pebisnis, bermitra dengan orang luar DIY.

Gusti Pembayun menjadi mitra Sampoerna Group, yang telah membangun pabrik rokok di Kabupaten Bantul, menjaring konsumen rakyat bawah, dengan merek Kraton Dalem. Kongsi itu mendapatkan alokasi tanah untuk menanam tembakau di Bantul.

PT JMI (Jogja Magasa Iron), anak perusahaan PT JMM (Jogja Magasa Mining) milik Gusti Pembayun dan pamannya, GBPH Joyokusumo (adik HB X), menjadi mitra Indo Mines Ltd, suatu perusahaan pertambangan Australia yang terdaftar di bursa saham Perth, dalam rencana penambangan pasir besi, yang akan memotong areal sepuluh desa di Kabupaten Kulonprogo, DIY. Rencana itu ditentang rakyat setempat anggota Paguyuban Petani Lahan Pantai (PPLP) Kulonprogo (Koran Tempo, 12 Nov. 2008, 12 Febr. 2009; Direct Action, Agustus 2008).

Ketika ribuan petani anggota PPLP melakukan unjuk rasa di depan Mendagri Mardiyanto dan Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi, Selasa, 17 Maret yang lalu, Freddy Numberi bukannya membela para petani pesisir tersebut. Ia menghimbau para calon korban gusuran proyek pertambangan pasir besi itu untuk “melihat ke depan”, karena kerjasama antara keluarga keratin dan kapitalis Australia itu “menguntungkan beberapa pihak”. “Penolakan warga itu hal biasa”, begitu ia tambahkan. Tampaknya kedua Menteri Kabinet Indonesia Bersatu itu tidak mau mempertimbangkan pertimbangan para petani pesisir, bahwa tanah mereka adalah tanah bersertifikat. Bukan tanah milik Sultan alias Sultan’s Gronden (Harian Yogya, 18 Maret 2009).

Sumber : http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/02/keramaian-di-istana-1-4.html

REKAM JEJAK SUTIYOSO:

Sewaktu masih menjadi Gubernur DKI, Sutyoso merintis program Busway (Transjakarta) , dengan alasan untuk mengurangi kemacetan dan kepadatan lalulintas di DKI. Kenyataannya, pengambilan satu jalur jalan di rute-rute yang ramai, justru memadatkan lalulintas lain di jalur yang tersisa. Masih diragukan apakah itu mengurangi kemacetan lalulintas dan mengurangi polusi udara.

Sumber : http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/02/keramaian-di-istana-1-4.html

REKAM JEJAK WIRANTO, CAPRES PARTAI HANURA:

Hampir seluruh bisnisnya dijalankan oleh proxies, tanpa menampilkan nama Wiranto. Kalau mau selidiki kekayaannya, sebaiknya selidiki kekayaan pengurus Partai Hanura.
Sejak menjadi Pangdam V Jaya, Wiranto sering mendapat apartemen gratis di berbagai tower (menara pertokoan dan perumahan) mewah. Yang terbaru dan termahal adalah penthouse di Da Vinci Tower di Jl. Jendral Sudirman, milik Antonio (“Tony”) Munafo, Presiden Da Vinci Eropa yang sering datang dari Singapura.

Wirantolah orang yang mendorong pemekaran kembali Kodam yang dulu diciutkan oleh Benny Murdani dari enambelas menjadi sepuluh Kodam. Lewat berbagai pertumpahan darah, Kodam Pattimura dan Kodam Iskandar Muda telah lahir kembali. Setelah konflik Poso, jumlah Batalyon di Sulteng telah dimekarkan dari satu menjadi tiga.

Berbagai bisnis kelabu itu punya dampak lingkungan yang sangat buruk, seperti pembalakan liar di TN Leuser, eksploitasi kayu hitam di Sulteng dan kayu gaharu di Papua Barat, serta perdagangan liar fauna dan flora langka di seluruh Nusantara.

Sumber : http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/02/keramaian-di-istana-1-4.html

REKAM JEJAK PRABOWO SUBIANTO, CAPRES GERINDRA:

Dengan mengambilalih konsesi Kiani Group seluas 53 ribu ha dari Bob Hasan, Prabowo ikut melanggengkan penghancuran hutan Kaltim.

Di Aceh, Prabowo & adiknya, Hasyim Djojohadikusumo menguasai hutan seluas 97 ribu ha di Aceh Tengah melalui PT Tusam Hutan Lestari, sumber bahan baku pabrik kertas PT Kertas Kraft Aceh (KKA). Padahal pinus sangat tidak ramah lingkungan.

Di Kaltim, kakak beradik Prabowo & Hashim menguasai lebih dari satu juta hektar konsesi hutan dan tambang batubara, dan masih berencana membuka 700 ribu ha kebun aren (Warta Ekonomi, 9-22 Maret 2009, Laporan Khusus tentang Duet Bisnis & Politik, Hashim Djojohadikusumo & Prabowo Subianto).

Di Papua, Hashim, mengeksplorasi gas dari Blok Rombebai seluas 11.5900 km2 di Kabupaten Yapen , yang diperkirakan memiliki kandungan gas lebih dari 15 trilyun kaki kubik (idem), dan dapat berdampak negatif bagi nelayan di Teluk Sairera.

Masih di Papua, Hashim berencana membuka perkebunan padi (rice estate) seluas 585 ribu ha dan perkebunan aren seluas 800.000 ha di Kabupaten Merauke (idem).

Berarti, bersama adiknya, Hashim Djojohadikusumo, Prabowo Subianto sudah menguasai lebih dari tiga juta hektar perkebunan, konsesi hutan, tambang batubara dan ladang migas dari Aceh sampai ke Papua, dan masih berencana membuka 1,5 juta hektar lagi di Kaltim dan Merauke.

Sumber : http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/02/keramaian-di-istana-1-4.html

REKAM JEJAK MEGAWATI SOEKARNOPUTRI, CAPRES PDI-P:

Sewaktu masih jadi oposisi di era Soeharto, PDI sekutu gerakan lingkungan dalam menentang pembangunan PLTN. Sesudah jadi Presiden, tidak terdengar suara PDI-P di bidang itu.

Setelah Mega jadi Presiden, keluarga Soekarno-Kiemas, Kiemas bersaudara punya 13 SPBU di wilayah Jabodetabek, di antaranya ada yang menerobos jalur hijau.

Sony Keraf, seorang kader PDI-P yang diangkat menjadi Menteri Lingkungan di era Presiden Gus Dur, bersuara keras terhadap perusahaan-perusaha an perusak lingkungan. Misalnya, terhadap PT TPL (Toba Pulp Lestari) dan PT Freeport Indonesia. Tapi akibat desakan rekan-rekan separtai, Keraf tidak bersuara keras lagi.

Setelah diganti oleh Megawati Soekarnoutri dengan Nabiel Makarim, Sony Keraf yang masih dipilih menjadi anggota Fraksi PDI-P di DPR-RI, ia bahkan tidak bersuara menghadapi rencana tambang emas di P. Lembata, kampung halamannya, walaupun rencana itu ditentang oleh rakyat dan para rohaniwan OFM & SVD.

Sumber : http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/02/keramaian-di-istana-1-4.html

Catatan:
Tambahan Copy Paste dari;
http://www.facebook.com/photo.php?pid=1493301&id=37975304982

jual telkom
Jual Indosat
Jual kapal tanker
Jual minyak Indonesia
Jual BUMN2 lain...
Jual BCA

apalagi aset negara yang mau dijual buk...??

(semua diatas dengan harga sangat murah)
Hilangnya Pulau di Indonesia ke tangan Malaysia, jangan2 indonesia mau di JUAL SAMA MALAYSIA ?????
DULU Bpk nya berani STATEMENT "MARI GANYANGG MALAYSIAAA ! " kOK ANAK NYA GAK BERANI YAH ??Bikin PP pesangon buat dia sendiri 20 MKeamanan tidak terjamin saat dia memimpin (banyak bom) dan PREMAN menjadi-jadi!Anggota seniornya meninggalkan dia (alm sophan s, kwik, laksamana s, permadi, roy b janis, etc)
Saat menjabat tidak menyelesaikan kasus 27 juli (padahal banyak orang PDI mati untuk membela dia)
Sifat : dengki, pendendam, ngambekan
Tidak pernah mau hadir di perayaan kemerdekaan RI
setelah tidak jadi presiden PlinPlan soal BLT
Pendidikan hanya SMA * (BUSET DEHHH PANTESAN AJA GAK BENER)
Mengandalkan nama besar orangtua (padahal beda banget) * ( YA IYA LAH, TANPA NAMA BESAR MANA BISA SEPERTI INI)


Catatan :
Copy paste dari;
http://mishbahulmunir.wordpress.com/2009/04/16/rangkuman-alasan-mengapa-megawati-ditolak-suporter-facebook-say-no-to-megawati-yang-kontraversial-dan-kader-mega-sempat-panas-dan-kebakaran-jenggot/


Mengapa Megawati ditolak?

Berikut daftar rangkuman sementara (karena kian hari terus bertambah) sikap suporter “Say No to Megawati” sejak diluncurkan: (bahasanya sudah saya ubah sedemikian rupa agar lebih sopan, karena kalau lihat aslinya, bahaya sekali. Kalau gak percaya daftar aja dimilis 4w4reness@yahoogroups.com dan mubi@yahoogroups.com agar tau aslinya ya…). Entah bener atau tidak fakta-fakta di bawah ini, mohon maaf, saya hanya menyampaikan apa yang ada di milis dan facebook tersebut. Saya tidak tahu menahu sama sekali maksud dibalik ini semua. Apakah unsur politis dari lawan politik Mega. Atau apalah itu.

o- Dalam 3 tahun masa pemerintahannya, menjual aset BUMN (salah satunya Indosat), yang hingga saat ini momen ekonomi yang paling di sesali oleh para ekonom Indonesia karena dianggap paling tidak realistik.
o- Alih-alih mendamaikan Aceh, malahan mengirim serdadu dan tentara pembunuh untuk menghabisi GAM. Padahal sebelumnya nangis-nangis tak akan melihat airmata lagi di Aceh.
o- Kurang bisa berkomunikasi dengan baik ketika siaran langsung (live). Kelihatan tidak cerdas.
o- Cepat ngambek atau marah-marah jika kepancing emosi dan perasaan kewanitaannya.
o- Nggak bisa terima dan berbesar hati kalau kalah. Buktinya, diundang untuk pelantikan presiden baru tidak mau hadir. Diundang acara 17 Agustus-an sebagai Mantan Presiden nggak mau datang. Itukah seorang negarawan?

o- Omongane mencla-mencle. Katanya menolak BLT, tapi akhir-akhir ini kemudian mendukung.

* Selalu merasa paling baik yang dilakukan di masa pemerintahannya ketimbang pelanjutnya.
* Maaf, terlihat kurang terpelajar. Diamnya Mega seperti nggak tahu mau ngomong apa.
* Di masa pemerintahannya, ada 12 kali teror terjadi di Indonesia. Inilah resiko jika pimpinan negara dari Sipil. (1). Bom Plaza Atrium Senen Jakarta, 23 September 2001; (2). Bom Restoran KFC, Makassar 12 Oktober 2001; (3). Bom sekolah Australia, Jakarta 6 November 2001 di Australian International School (AIS), Pejaten; (4). Bom malam Tahun Baru 1 Januari 2002 Granat manggis meledak di depan rumah makan ayam Bulungan; (5). Bom BALI 12 Oktober 2002, Tiga ledakan mengguncang Bali, 202 korban yang mayoritas warga negara Australia tewas; (6). Bom Restoran McDonald’s Makassar 5 Desember 2002 bom rakitan yang dibungkus wadah pelat baja; (7). Bom Kompleks MABES POLRI Jakarta 3 Februari 2003 bom rakitan meledak di lobi Wisma Bhayangkari Mabes Polri Jakarta; (8). Bom Bandara Cengkareng Jakarta 27 April 2003 bom meledak di area publik di terminal 2F; (9). Bom JW Marriott 5 Agustus 2003 bom menghancurkan sebagian hotel JW Marriott; (10). Bom cafe, Palopo 10 Januari 2004 di Palopo Sulawesi menewaskan 4 orang; (11). Bom KEDUBES AUSTRALIA 9 September 2004 ledakan besar terjadi di depan Kedubes Australia. Salah satu yang terbesar adalah 12 Oktober di Bali)
* Lamban mengambil sikap dalam soal masalah genting negara. Terlihat kurang sigap.
* Seperti cuma ndompleng nama besar ayahnya saja, tanpa bisa membanggakan ayahnya.
* Banyak kader-kadernya terbukti melanggar pidana, preman, dan beberapa koruptor.
* Mega, tipologi pemimpin yang melihat dari sisi negatif orang atau pemimpin lain. Dia bukanlah seorang negarawan sejati.
* Berharap kelembutan dari Ibu Mega, tapi yang didapat adalah dendam kesumat yang selalu menggebu.
* Kontrak politik yg diusung pun juga kurang kredibel dan elegan. Jika tak berhasil menurunkan sembako tak boleh maju lagi pada Pemilu 2014.
* Awalnya bilang, turunkan harga sembako. Tapi setelah dikritik bahwa itu akan memukul kaum tani, eh akhirnya diganti: TINGKATKAN DAYA BELI MASYARAKAT.
* Salah bahasa. Menyerukan untuk ‘mencoblos’ di hadapan ribuan massanya, bukan ‘mencentang’. Itu kan tak sesuai dengan aturan main Pemilu 2009.
* Megawati nggak tahan kalau dikritik. Makanya banyak pendukung utamanya lari dan mendirikan partai lain seperti PDP.
* Pulau yang kaya Minyak dan Gas, yaitu Sipadan-Ligitan lepas ke tangan negara jiran Indonesia. Kualitas diplomasinya rendah sekali di masa Megawati jadi Presiden.
* Gak pernah sekalipun terlihat di depan umum menggunakan pakaian tradisional kebanggaan Indonesia.
* Kapal minyak PT. Pertamina dilego dengan alasan yang dibuat-buat.
* Megawati kurang mencintai seni. Tak pernah ke kampus (seperti ISI Yogyakarta atau ASRI). Tak seperti bapaknya (alm. Soekarno) selama 5 tahun 2 kali ke ASRI.
* Kasus 27 Juli 1996 (Kudatuli?), Mega diuntungkan dalam kasus itu, memperoleh simpati rakyat sebagai orang yang dizalimi Orba, tapi setelah jadi presiden tidak ada tindakan berarti untuk mengusut kasus tersebut.
* Pada 31 Maret 2009 sewaktu kampanye di Mojokerto nyalahin ibu-ibu karena gagalnya dia naik jadi Presiden untuk kedua kalinya pada 2004. Ibu-ibu itu dibilangin genit karena tak memilihnya. “Baru setelah harga sembako membubung tinggi, ibu-ibu menjerit dan sambat kepada saya. Untuk itu saya harap ibu-ibu tidak mengulang kesalahan yang sama pada pilpres mendatang. Khusus kepada seluruh kaum ibu yang hadir di lapangan Mojokerto ini, mengapa dulu tidak mau memilih saya?”
* Negara dirugikan Rp 350 trilyun dalam export gas ke cina, yang mana keputusan itu dibuat oleh Megawati dan hendak menyeret SBY dan JK untuk bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Alasannya bahwa SBY dan JK juga duduk di dalam kabinet yang dipimpin oleh Megawati.
* PT. Freeport juga lepas ke Amerika atas keputusan megawati yang mana hak atas konsesi tambang tembaga di freeport bagi indonesia hanya ±5% dari nilai keseluruhan hasil mentah tambang tembaga dan hasil sampingan dari tambang tembaga di freeport antara lain 150 ton emas murni setiap bulannya yang seharusnya semua hasil sampingan tersebut milik indonesia. Bila kita hitung, hanya untuk hasil sampingan berupa emas murni, negara sudah dirugikan: 150 ton x 12 bulan x 25 tahun x 1.000.000 gram x Rp 250.000 = Rp 11.250.000.000.000.000 atau Rp 11.250 trilyun rupiah selama 25 tahun freeport beroperasi ke depan.

REKAM JEJAK SBY, CAPRES PARTAI DEMOKRAT:

Jejak rekam SBY di bidang lingkungan sangat tersembunyi, sebab SBY ‘hanya’ berperan sebagai pelindung berbagai kelompok bisnis besar, terutama kelompok Artha Graha (AG). T.B. Silalahi, penasehat presiden di bidang pertahanan, juga eksekutif kelompok AG dbp Tomy Winata. Melalui mitra bisnisnya di Sumut, AG mengelola perkebunan kelapa sawit PT First Mujur Plantation di Tapanuli Selatan dan Labuhan Batu.
Artha Graha juga milik Sugianto Kusuma (‘Aguan’), pemilik PT Agung Sedayu Permai, holding company Agung Sedayu Group.

Artha Graha dan Agung Sedayu Permai banyak membangun gedung perkantoran & perumahan elit, yang tiap hari diiklankan di layar televisi.

Kurang disadari dampak lingkungan properti-properti mewah itu, yaitu:
(a) pembukaan lahannya menggusur rakyat kecil yang terpaksa bermukim di pinggir kali yang sangat tidak sehat;
(b) sangat rakus air tanah (membuat rakyat kecil tergantung pada air kemasan); dan
(c) ikut menyemburkan udara panas yang menaikkan suhu udara kota Jakarta.
Berlindung di balik nama SBY ada dua yayasan, yakni (1) Yayasan Puri Cikeas & (2) Yayasan Majelis Dzikir SBY Nurussalam.

Orang-orang dekat SBY menjadid pembina atau pengawas yayasan-yayasan itu. Ketua Dewan Pembina Yayasan Puri Cikeas = Jero Wacik, Menteri Pariwisata dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Ketua Pengawas Yayasan Nurussalam = Brigjen Kurdi Mustofa, Sekpri SBY.

Adik ipar (Hartanto Eddie Wibowo) dan anak bungsu SBY (Eddy Baskoro Yudhoyono) menjadi fungsionaris Yayasan Nurussalam. Hartanto, bendahara, Baskoro, sekretaris.

Sejumlah pengusaha era Orde Baru menjadi fungsionaris kedua yayasan itu, seperti Sukamdhani dan putera mahkotanya, Hariadi Sukamdani (Sahid Group), serta Tanri Abeng dan anaknya, Emil Abeng, serta Aziz Mochdar (Bimantara). Sukamdhani dan Tanri Abeng di Yayasan Cikeas, sedangkan Aziz Mochdar (ipar Yayuk Habibie, adik bungsu BJ Habibie) di Yayasan Nurusalam.

Ada juga pengusaha yang berlindung di balik fungsionaris Yayasan Nurussalam, seperti Gunawan Yusuf (Makindo), kompetitor Salim Group dalam perkebunan tebu di Lampung.

Menteri Lingkungan era SBY-JK, Rachmat Witoelar, memberikan label hijau kepada beberapa konglomerat perusak lingkungan, yakni RGM, Sinar Mas, dan Freeport Indonesia, Inc.

Ekspansi konglomerat- konglomerat yang dekat dengan JK (pernah sama-sama jadi penggalang dana Golkar, seperti Arifin Panigoro, Aburizal Bakrie, Hartati Murdaya) ikut berekspansi di era SBY-JK, walaupun di tahun-tahun pertama kejatuhan Soeharto mereka masih berhutang besar pada bank-bank negara.

Kelompok Medco yang 60% milik keluarga Arifin Panigoro (40% milik Mitsui & Mitsubishi) berkembang dari migas (Sulteng, Aceh), PLT panas bumi di Sarulla (Sumut), kelapa sawit (Kalteng, Papua), paper dan pulp di Merauke (Papua), s/d rencana PLTN di Jepara (Jateng).

Namun blunder terbesar kroni-kroni JK adalah ekspansi bisnis keluarga Bakrie di bidang energi (Mega Energi Persada, Bumi Resources, Kondur Petroleum) yang mengakibatkan tragedi Lapindo bagi rakyat Jawa Timur, malapetaka lingkungan paling kurang ajar selama rezim SBY-JK!!

Sumber : http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/02/keramaian-di-istana-1-4.html

REKAM JEJAK JUSUF KALLA, SALAH SATU CAPRES PARTAI GOLKAR:

Kepentingan JK tidak dapat dilepaskan dari kepentingan ekspansi bisnis keluarga besarnya, karena Indonesia tidak punya peraturan yang melarang konflik kepentingan jabatan publik dengan kepentingan bisnis pribadi dan keluarga serta sahabatnya.

Ada empat kelompok perusahaan yang dikuasai oleh JK (kelompok Bukaka & Hadji Kalla), iparnya, Aksa Mahmud yang Wakil Ketua MPR-RI (kelompok Bosowa), dan adiknya, Halim Kalla (kelompok Intim). Dengan demikian, ekspansi keempat kelompok itu tidak terlepas dari peranan JK dan Aksa Mahmud di arena ekonomi dan politik.

Salah satu spesialisasi kelompok Bukaka dan Hadji Kalla adalah dalam pembangunan PLTA, namun jejak rekam kelompok Bukaka dan kelompok Hadji Kalla di bidang itu tidak begitu bagus: PLTA Poso (rencana 780 MW) mulai dibangun sebelum ada AMDAL yang memenuhi syarat. Juga jaringan SUTET (Saluran Udara Tegangan Eksa Tinggi)nya ke Sulawesi Selatan & Tenggara dibangun tanpa AMDAL.

Di DAS Peusangan di Tanah Gayo, Aceh, “pembebasan” tanah di masa DOM dirasa sangat tidak adil. Tapi ada kemungkinan oposisi rakyat akan dilawan oleh PETA (Pembela Tanah Air), milisi bentukan TNI, yang sekarang membantu TNI melakukan represi terhadap rakyat dan caleg-caleg partai-partai lokal, terutama PA (Partai Aceh) bentukan GAM.

Pembangunan PLTA Peusangan I akan menghancurkan nafkah penduduk yang bertani ikan mas di karamba-karamba di hulu Sungai Peusangan. Mereka sudah dilarang oleh PLN bertani ikan mas di situ, tapi mereka masih bertahan. Belum lagi dampak PLTA Peusangan II nantinya.

Setelah berkunjung ke RRT, JK sangat berambisi mendorong pembangunan 19 PLTU berkapasitas total 10.000 MW di berbagai tempat di Indonesia. Program ini bukan mendorong pengembangan enerji terbarukan yang bersih, tapi justru mendorong pembakaran batubara yang sangat menyumbang pemanasan global. Namun tetap juga program ini didukung oleh JK.

Maklumlah, kelompok-kelompok Bukaka, Bosowa , dan Intim termasuk paket kontraktor pembangunan 19 PLTU itu. Kelompok Bosowa mendapat order pembangunan PLTU Jeneponto di Sulsel, tanpa tender (Rakyat Merdeka, 7 Juni 2006), sedangkan kelompok Intim milik Halim Kalla yang juga salah seorang Komisaris Lion Air akan membangun PLTU berkapasitas 3 x 300 MW di Cilacap, Jateng, dengan bahan baku batubara yang dipasok dari konsesi pertambangan batubara seluas 5.000 ha milik kelompok Intim di Kaltim (GlobeAsia, Sept. 2008, hal. 38).

Setelah 22 DPD Golkar mendukung pencalonan JK sebagai Capres, kita perlu lihat kiprah para pendukung JK di pucuk pimpinan Golkar, seperti Surya Paloh, ketua Dewan Penasehat Golkar. Reputasi Surya Paloh di Aceh di bidang lingkungan sangat buruk, karena Kelompok Media yang dipimpinnya membuka tambang emas, tambang batubaru, dan PLTU di Kabupaten Nagan Raya, Aceh bagian Barat, tanpa AMDAL dan tanpa menghormati pemerintah Gampong dan Mukim, seperti digariskan dalam MoU Helsinki dan UU No. 11/2006 tentang Pemerintahan Aceh.

Sumber : http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/02/keramaian-di-istana-1-4.html
Proyek Bersih Parpol Hanya Slogan - AntiKorupsi.org