Tampilkan postingan dengan label Prabowo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Prabowo. Tampilkan semua postingan

Selasa, 10 Juni 2014

Prabowo Subianto Sosok Yang Tegas

Kita semua sama-sama akui bahwa Bapak Prabowo adalah Sosok Yang Tegas...
Dalam "Dunia Politik Indonesia" kita mengenal "Politik Dagang Sapi"
Mana mungkin Ketua-ketua partai akan memberi makan siang yang gratis... pada Prabowo???
Melihat gerbong yang ikut dengan Prabowo Subianto, maka kita harus mencoba berfikir dua kali...

Kalau mereka menang:
  • Ketidak konsistenan dari awal, Hatta bicara menggebu-gebu "Penegakan Hukum Yang Tak Boleh Diskriminatif". Semantara anaknya Rasyid Rajasa dengan kekuasannya, bebas dari hukuman.
  • Bagaimana Anak Hatta Rajasa (Rasyid Rajasa), dan Anak Ahmad Dhani (Dul)???
  • Lapindo (Ketua Golkar) akan dibiarkan, dan penduduk akan ditekan oleh FPI
  • Gerindra - Pembinanya (Capresnya) kena Kasus HAM 1998 
  • PAN - Presidennya kena Kasus Kereta Rel Listrik
  • PKS - Presidennya kena Kasus Impor Sapi
  • PPP -  Presidennya kena Kasus Dana Haji
  • PBB - Presidennya kena Kasus Sistem Komunikasi
  • Korupsi dengan Berjubah Agama Semakin Marak (Sudah dibuktikan oleh PKS, PPP, PBB)
  • Kecenderungan menjadi Negara Islam (Gerakan Ekstrim FPI didukung oleh PKS, PPP, PBB)

Semakin curiga ketika Prabowo memakai "adagium tidak Ada pengikut yang jelek, yang ada pemimpin yang jelek"
Ingat jaman Orba, orang terlena dengan adagium tersebut.. "Soeharto-nya baik, tetapi sekelilingnya yang tidak baik"

Prabowo adalah mantu Sang Penguasa Diktaktor.
Pertanyaannya, apakah dia tidak belajar dari mantan mertuanya???

Senin, 09 Juni 2014

PIlpres 2014: Jangan jadikan NKRI jadi Negara Islam

Semakin jelas.... FPI gerakan Islam ekstrim, dan PKS partai underbow Ichwanul Muslimin, juga kaki tangan Arab Saudi, dan Negara-negara Timur Tengah.

Dulu zaman Soeharto... yang ditenggarai boneka Amerika, menjadikan Indonesia 32 tahun menggunakan sistem Diktaktorisme Kapitalistis, yang menjual aset-aset bangsanya ke Negara Barat (Amerika)

Nanti, kalau menang. Prabowo menang, kita bisa jadi bonekanya Arab, dengan menggunakan Diktaktorisme Islam, dan menjual aset-aset bangsanya ke Arah Barat (Arabsaudi)

Orang Islam mengatakan bahwa Islam tidak mengajarkan kekerasan, tetapi teroris sembahyangnya dengan cara Islam. Jadi dia belajar dimana ya? Jangan-jangan mereka berlindung di balik Adagium.....

Minggu, 08 Juni 2014

Prabowo Subianto : Bukti Bukan Janji

Banyak orang bilang, kalau mau Koruptor kembali merajalela lagi, tetapi tidak terlihat, atau persis zaman Orba, maka pilihlah No. 1. Karena komposisinya membuktikan, bukan sekedar janji.

  • Gerindra - Pembinanya (Capresnya) kena Kasus HAM 1998 
  • PAN - Presidennya kena Kasus Kereta Rel Listrik
  • PKS - Presidennya kena Kasus Impor Sapi
  • PPP -  Presidennya kena Kasus Dana Haji
  • PBB - Presidennya kena Kasus Sistem Komunikasi
  • Korupsi dengan Berjubah Agama Semakin Marak (Sudah dibuktikan oleh PKS, PAN, PPP, PBB)
Dengan "Kabinet Indonesia Berkasus" dapat dipastikan mereka akan membuktikannya.
Indonesi dijamin akan langsung melesat menjadi Negara Terkorup No. 1 di Dunia.

Jumat, 06 Maret 2009

Menyongsong Era Soeharto Babak Dua

Written by George Junus Aditjondro
Cendana sekarang terang-terangan berdiri di belakang Gerindra, yang mencalonkan Letjen (Purn.) Prabowo Subianto sebagai Presiden RI ke7. Ini diungkapkan Jumat lalu (6/3), di depan massa di muka rumah orangtua Soeharto di Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Kabupaten Bantul, DIY, oleh Probosutedjo, adik tiri Soeharto yang sering jadi juru bicara Keluarga Cendana.

Probosutejo sudah pernah mengeluarkan pernyataan serupa, yang kontan ditanggapi mantan Ketua MPR Amien Rais waktu itu. Menurut Amien, dukungan Cendana malah merugikan Prabowo, karena akan mempersempit dukungan bagi dia (Okezone, 23/1).

Mengapa? “Keluarga Cendana mewakili masa lalu. Padahal Prabowo yang dikesankan dalam iklan TV, mau mengubah Indonesia, mau buat terobosan-terobosan baru. Saya kira, reformasi sudah mengucapkan selamat tinggal kepada Orde Baru. Sekarang malah ada tokoh yang mengajak Prabowo ke zaman baheula. Ini akan merugikan dia,” kata mantan Ketua MPR, yang ikut memotori gerakan menjatuhkan Presiden Soeharto, sebelas tahun lalu.

Penguasa tiga juta hektar.
Pernyataan Probosutejo memang penuh kontroversi. Dalam kampanye di desa kelahiran Soeharto, ia menyatakan, dalam tiga tahun setelah Prabowo menjadi Presiden, setiap rakyat akan memiliki tanah minimal dua hektar (Harian Yogya, 7/3). Padahal keluarga besar Prabowo sendiri menguasai lebih dari tiga juta hektar tanah dari Aceh sampai Papua.

Janji pembagian tanah seluas dua hektar buat setiap keluarga tani, mustahil dapat diwujudkan. Kecuali kalau Prabowo dan adiknya, Hashim Djojohadikusumo, bersedia membagi jutaan hektar tanah yang mereka kuasai dalam bentuk perkebunan kelapa sawit, teh, jagung, jarak, akasia, padi dan aren, serta ratusan ribu hektar hutan pinus, kepada jutaan petani lapar tanah.

Bagaikan zamrud di katulistiwa, tanah-tanah pencetak dollar bagi kedua bersaudara Djojohadikusumo tersebar dari Aceh ke Papua. Di sekeliling Danau Lot Tawar di Aceh, mereka menguasai konsesi PT Tusam Hutani Lestari seluas 96 ribu hektar, terentang dari Kabupaten Bener Meriah ke Kabupaten Aceh Tengah. Konsesi itu sumber kayu pinus bagi pabrik PT Kertas Kraft Aceh (KKA) di Lhokseumawe. Di Sumatera Barat dan Jambi mereka menguasai perkebunan kelapa sawit seluas lebih dari 30 ribu hektar di bawah PT Tidar Kerinci Agung.

Di Kaltim mereka telah mengambilalih konsesi hutan PT Tanjung Redep HTI seluas 290 ribu hektar, yang dulu dikuasai Bob Hasan. Juga di Kaltim, mereka telah mengambilalih konsesi hutan seluas 350 ribu hektar dari Kiani Group yang dulu juga dikuasai Bob Hasan dan mengganti namanya menjadi PT Kertas Nusantara, berkongsi dengan Luhut B. Panjaitan, mantan Menteri Perdagangan di era Habibie. Masih di provinsi yang sama, mereka menguasai konsesi hutan PT Kartika Utama seluas 260 ribu hektar, PT Ikani Lestari seluas 260 ribu hektar, serta perkebunan PT Belantara Pusaka seluas 15 ribu hektar lebih.

Kaltim memang ‘pabrik uang’ bagi Prabowo. Holding company nya, Nusantara Energy, yang memiliki konsesi seluas 60 ribu hektar, telah mulai mengekspor batubara ke Tiongkok.

Bergeser ke Indonesia Timur, di Pulau Bima (NTB), mereka memiliki budidaya mutiara serta perkebunan jarak seluas seratus hektar untuk bahan bakar nabati. Sedangkan di Kabupaten Merauke, Papua, mereka berencana membuka Merauke Integrated Rice Estate (MIRE) seluas 585 ribu hektar. Di Papua, mereka juga mengeksplorasi blok gas Rombebai di Kabupaten Yapen dengan kandungan gas lebih dari 15 trilyun kaki kubik.

Kampanye dibiayai petrodollar ...
Semua ekspansi bisnis itu serta kampanye Gerindra itu dibiayai dari keuntungan Hashim dari bisnis migas. Di masa kejayaan Soeharto, ashim dan Arifin Panigoro diajak sang Presiden bermuhibah ke negara-negara eks Uni Soviet yang kaya migas, seperti Kazakhstan dan Azerbaijan, dan membeli konsesi-konsesi migas di sana.

Krisis moneter yang disusul jatuhnya Soeharto, membuat para keluarga dan kroni Istana harus segera melunasi hutang-hutang mereka yang dikelola BPPN. Arifin melepas ladang migasnya di Asia Tengah tahun 2000, sedangkan Hashim baru enam tahun kemudian melepas ladang migasnya di Kazakhstan, yang dikuasainya melalui Nations Energy Co. yang bermarkas di Calgary, Kanada. Aset itu dijualnya kepada CITIC Group (RRT) seharga 1,91 milyar dollar AS, atau 17,2 trilyun rupiah (Trust, 12-18 Nov. 2007, hal. 11; Swasembada, 24 Nov.-3 Des. 2008, hal. 113-114, 116; Globe Asia, Des. 2008, hal. 49).

Pelepasan ladang migas Kazakhstan tidak mengakhiri kiprah Hashim di bidang migas, sebab di Azerbaijan ia masih memiliki ladang migas yang juga dioperasikan oleh Nations Energy Co. Tahun lalu, ladang itupun ia lepas, karena “harganya bagus”, kata Hashim kepada Swasembada.

Namun hasil penjualan ladang migas di Kazakhstan saja lebih dari cukup untuk membiayai kampanye Gerindra. Saldo partai ini paling besar di antara 38 parpol peserta Pemilu 2009, yakni Rp 15 milyar (Seputar Indonesia, 7/3).

...... dan didukung keluarga besar Djojohadikusumo

Keluarga besar Djojohadikusumo ikut mendukung kampanye Gerindra. Selain Hashim sebagai penyandang dana utama, jabatan Bendahara dipegang oleh keponakan Prabowo, Thomas Djiwandono. Putra sulung mantan Gubernur BI, Soedradjad Djiwandono, abang ipar Prabowo, juga menjabat sebagai Direktur Comexindo International (CI) milik Hashim.

Dengan investasi sebesar 6 juta dollar AS, CI membawahi perkebunan karet, teh, dan jagung seluas total 1200 hektar di Jabar dan Minahasa (Sulut), sementara 21 ribu hektar sedang diurus di Kaltim. Juga ratusan ribu hektar perkebunan enau untuk produksi gula dan ethanol sedang dirintis di Minahasa dan Papua (Swasembada, 24 Nov.-3 Des. 2008, hal. 115-117).

Jadi pertanyaannya sekarang: seandainya Prabowo berhasil meraih kursi RI 1, bagaimana mencegah rezim mendatang tidak mengulangi kesalahan era Soeharto, waktu negara dikelola sebagai imperium bisnis keluarga besar presiden?

Penulis adalah pengarang Korupsi Kepresidenan: Reproduksi Oligarki Berkaki Tiga: Istana, Tangsi, dan Partai Penguasa (LKiS, Yogyakarta, 2006). Ia dapat dihubungi di georgejunusaditjondro@gmail.com

Sumber : http://www.rullysyumanda.org/Politick-Trick/menyongsong-era-soeharto-babak-dua.html

Rabu, 11 Februari 2009

REKAM JEJAK PRABOWO SUBIANTO, CAPRES GERINDRA:

Dengan mengambilalih konsesi Kiani Group seluas 53 ribu ha dari Bob Hasan, Prabowo ikut melanggengkan penghancuran hutan Kaltim.

Di Aceh, Prabowo & adiknya, Hasyim Djojohadikusumo menguasai hutan seluas 97 ribu ha di Aceh Tengah melalui PT Tusam Hutan Lestari, sumber bahan baku pabrik kertas PT Kertas Kraft Aceh (KKA). Padahal pinus sangat tidak ramah lingkungan.

Di Kaltim, kakak beradik Prabowo & Hashim menguasai lebih dari satu juta hektar konsesi hutan dan tambang batubara, dan masih berencana membuka 700 ribu ha kebun aren (Warta Ekonomi, 9-22 Maret 2009, Laporan Khusus tentang Duet Bisnis & Politik, Hashim Djojohadikusumo & Prabowo Subianto).

Di Papua, Hashim, mengeksplorasi gas dari Blok Rombebai seluas 11.5900 km2 di Kabupaten Yapen , yang diperkirakan memiliki kandungan gas lebih dari 15 trilyun kaki kubik (idem), dan dapat berdampak negatif bagi nelayan di Teluk Sairera.

Masih di Papua, Hashim berencana membuka perkebunan padi (rice estate) seluas 585 ribu ha dan perkebunan aren seluas 800.000 ha di Kabupaten Merauke (idem).

Berarti, bersama adiknya, Hashim Djojohadikusumo, Prabowo Subianto sudah menguasai lebih dari tiga juta hektar perkebunan, konsesi hutan, tambang batubara dan ladang migas dari Aceh sampai ke Papua, dan masih berencana membuka 1,5 juta hektar lagi di Kaltim dan Merauke.

Sumber : http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/02/keramaian-di-istana-1-4.html
Proyek Bersih Parpol Hanya Slogan - AntiKorupsi.org