tag:blogger.com,1999:blog-45200467033004615802023-11-15T22:58:57.767-08:00Mata Rakyat - Untuk Pembelajaran dan Pencerahan....Waspadai pengaruh Barat,Timur Tengah, dan Asia Timur<br>
Sudah saatnya kita menggali kembali EKSISTENSI BUDAYA BANGSA KITA SENDIRI<br>Kearifan Lokal Leluhur Nusantara, Bukan Leluhur Barat, Bukan Leluhur Timur Tengah dan Bukan Leluhur Asia Timur<br>Barat Menipu Berkedok HAM, Timur Tengah Menipu Berkedok Agama, Asia Timur Menipu Berkedok DagangUnknownnoreply@blogger.comBlogger224125tag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-23326466094399062012016-02-19T20:54:00.000-08:002016-02-19T20:55:22.003-08:00Dedi Mulyadi <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3CP_WPt_wDJGRRmnrFgvy5hByNe9nu78QZkrfNfOulz2Jo-0-qIvnjNqnUqAJAkCfEy8mVuaDYUozdew832FT95FB3Tiebmmt7HAPQXHfWzp0W2ajqPfw5BXD4QA9pXG8mOBH-oA-7u8/s1600-r/Gus-Dur.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3CP_WPt_wDJGRRmnrFgvy5hByNe9nu78QZkrfNfOulz2Jo-0-qIvnjNqnUqAJAkCfEy8mVuaDYUozdew832FT95FB3Tiebmmt7HAPQXHfWzp0W2ajqPfw5BXD4QA9pXG8mOBH-oA-7u8/s1600-r/Gus-Dur.jpg" height="251" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak fitnah bagimu Dedi yang berjiwa Nusantara, karena banyak orang Indonesia yang dibiayai oleh intelijen asing, untuk merusak Budaya Leluhur kita sendiri. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayo maju terus, kita ini di Negara yang berdasarkan Pancasila. <a href="http://matarakyat.blogspot.co.id/2014/11/jangan-biarkan-nkri-dijajah-oleh-orang.html">Jangan Biarkan NKRI dijajah oleh orang-orang Arab</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ingat kata-kata Gus Dur yang sangat kita junjung dan hormati, bahkan beliau sangat dihormati oleh Ulama-ulama Besar Seluruh Dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau yang ngomong hanya sekelas ulama-ulama kampungan, buat apa kita ikuti. Jangan-jangan mereka Intel Arab...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Indonesia memiliki budayanya sendiri, budaya Leluhur Nusantara dari sebelum agama-agama lahir di Dunia, kita sudah menyembah Tuhan Yang Maha Esa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Animisme dan Dinamisme adalah fitnah peneliti asing yang melihat dari kacamata mereka. Bagaimana kalau peneliti asing tesebut melihat Nabi Sulaiman sedang bicara dengan Pohon, Binatang dan lain sebagainya. Apakah Mereka akan berkata sama???</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara dari beberapa penelitian, dikatakan bahwa Nabi Sulaiman berasal dari Benua Atlantis, yang kini adalah Nusntara. Jadi kalau leluhurnya mempunyai kapabelitas berbicara dengan segala mahluk yang bukan manusia, maka secara logika genetika, anak cucunya pun dapat melakukan yang sama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Istilah syirik yang ditujukan kepada Dedi Mulyadi adalah salah besar, karena kita punya genetika tersebut, sementara yang bicara, mungkin dia keturunan asing atau orang Indonesia yang berpihak kepada asing.</div>
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
</h3>
<div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-84245400632425138842015-01-18T17:13:00.001-08:002015-01-18T17:16:28.231-08:00Hukum Mati... Kapan Para Koruptor Mendapatkan Haknya.<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.micecartoon.co.id/wp-content/uploads/2012/06/Gantung-Koruptor-568x434.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.micecartoon.co.id/wp-content/uploads/2012/06/Gantung-Koruptor-568x434.jpg" height="152" width="200" /></a></div>
Tanggal 18 Januari 2015 dinihari, kita mendengar eksekusi mati gembong Narkoba. Sementara, ini adalah sebuah kejutan yang positif bagi pembangunan <b>mental bangsa</b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Zaman Pemerintahan SBY, kita diberikan pembelajaran mengenai eksekusi mati terhadap pelaku <b>ancaman keamanan Negara</b>, yakni beberapa pelaku teroris dieksekusi mati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kedua kejahatan di atas memiliki dampak kematian kepada korban-korban yang awam atau tidak bersalah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk kemajuan bangsa ini, dan agar kemajuan dapat dilihat lebih konfrehensif, maka pertanyaannya? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kapan para Koruptor yang juga memiskinkan, dan akhirnya mematikan beribu kepala yang bekerja di bawah naungan Koruptor tersebut dapat mendapat hadiah eksekusi mati yang sama seperti kedua kejahatan di atas?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga Bapak Presiden Jokowi konsisten terhadap janjinya....</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-55009676553704424522015-01-06T16:55:00.001-08:002015-01-06T16:55:55.699-08:00Hubungan Penangkapan Fariz RM dan Pembunuhan Munir<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMLsHPoSncVb2Eld98Qx176kicNr8ef3AQ4LsqcRZu5-0YHVTMJGnzhGupo-axb6_7t4ZWOq4VZ4VoFP2age8DNR4wg82Ms5pBZI8BTmuM78yRk17fBGnumQfLuGfhsiikemT_Ye52mEg/s400/narkoba(6).jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMLsHPoSncVb2Eld98Qx176kicNr8ef3AQ4LsqcRZu5-0YHVTMJGnzhGupo-axb6_7t4ZWOq4VZ4VoFP2age8DNR4wg82Ms5pBZI8BTmuM78yRk17fBGnumQfLuGfhsiikemT_Ye52mEg/s400/narkoba(6).jpg" height="132" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Singkat kata, di Negara yang menerapkan hukum positif yang benar, Fariz RM adalah korban, tidak pantas untuk ditangkap dan ditangkap lagi. Karena Vendor Narkoba akan kehilangan palanggan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hubugannya dengan Pembunuhan Munir? Munir punya cita-cita, selesai Doktoralnya, dia akan mengubah semua hukum peninggalan Belanda yang masih menempatkan hukum berpihak kepada Penguasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi kalau Alm. Munir sekarang masih ada, jelas sekali, KPK tidak perlu kerja keras dengan berbagai jurus hukum yang baru.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan meninggalnya Munir, maka banyak sekali sandiwara yang dapat disuguhkan ke Masyarakat, yang segan berfikir dua kali, atau berfikir kritis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sandiwara Fariz RM.... Polisi menangkap Fariz RM yang jelas-jelas korban, jadi bulan-bulanan. Anak TK saja mungkin tidak perlu berfikir, untuk menangkap Fariz RM. Yang menjadi pertanyaan adalah, kalau memang benar Polisi mengamati prilaku Fariz RM, koq Vendor nya lolos????? LOL</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan-jangan yang kasih tau Polisi malah Vendor nya... Atau, janganlah menjelekan polisi LOL</div>
<div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-90250512197100348112014-11-10T05:07:00.002-08:002014-11-10T05:09:08.247-08:00Jangan Biarkan NKRI dijajah oleh orang-orang Arab<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://statik.tempo.co/data/2014/11/10/id_342125/342125_620.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://statik.tempo.co/data/2014/11/10/id_342125/342125_620.jpg" height="183" width="320" /></a></div>
Baca : <a href="http://www.tempo.co/read/news/2014/11/10/231620989/Hasut-Massa-Tolak-Ahok-Bos-FPI-Terancam-Pidana">http://www.tempo.co/read/news/2014/11/10/231620989/Hasut-Massa-Tolak-Ahok-Bos-FPI-Terancam-Pidana</a><div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-38450698425068668172014-09-04T21:51:00.001-07:002014-09-07T22:20:07.035-07:00Malaysia Mendukung Merusak Bangsa Indonesia<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Mungkin
membaca judulnya, Anda semua akan bertanya-tanya?</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Membuktikannya
sangatlah gampang....</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Banyak
sekali penyelundup Narkoba dari Malaysia masuk ke Indonesia melalui Bandara, Pelabuhan,
atau Perbatasan yang sama tetapi tidak pernah tertangkap satupun oleh Kepolisian Malaysia</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Tetapi, anehnya 2
orang polisi kita yang menyelundupkan Narkotika ke Malaysia dengan mudahnya ditangkap.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Malaysia dapat berkelit, bahwa mereka hanya konsentrasi pada penyelundupan Narkoba yang masuk ke Malaysia saja, tidak sebaliknya.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Logika ini, dapat dimengerti jika yang diajak bicara adalah bocah kelas 3 SD </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Jadi Pernyataannya adalah,
kalau Malaysia tidak membantu para penyelundup Malyasia untuk merusak Bangsa
Indonesia, maka mengapa mereka tidak menangkapnya???</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Catatan:</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Kami<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak membenarkan ke dua orang polisi
penyelundup Narkoba tersebut, tetapi dengan kejadian ini membuka mata kita bahwa mereka (Pihak
Malaysia) ternyata dengan mudah dapat menangkap polisi penjahat yang pasti
punya kemampuan melebihi penjahat itu sendiri.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Jadi, mereka sebenarnya dapat dengan mudah menangkap orang-orang Malaysia yang menyelundupkan Narkoba ke Indonesia, kalau saja mereka (Penyelundup Malaysia Tersebut) bukanlah agen negara mereka sendiri. </div>
<div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-75912595132475809152014-07-09T23:41:00.001-07:002014-08-21T21:20:35.387-07:00Pilpres 2014: Satu nya Presiden Skizofrenia<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
Yang benar aja, ada dua Presiden yang menang dalam sebuah Pemilihan
Presiden.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Yang lucu lagi, ketua-ketua partai koalisinya juga memiliki
waham kemenangan.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pilpres 2014 membuktikan, kurang lebih dari 50% politisi kita
mengidap Skizofrenia (sakit jiwa).</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Gimana jika kita dipimpin oleh orang gila???? </div>
<div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-69430616175463050222014-06-10T22:26:00.000-07:002014-08-14T21:03:40.914-07:00Prabowo Subianto Sosok Yang Tegas<div style="text-align: justify;">
Kita semua sama-sama akui bahwa Bapak Prabowo adalah Sosok Yang Tegas...</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam "Dunia Politik Indonesia" kita mengenal "Politik Dagang Sapi"<br />
Mana mungkin Ketua-ketua partai akan memberi makan siang yang gratis... pada Prabowo??? </div>
<div style="text-align: justify;">
Melihat gerbong yang ikut dengan Prabowo Subianto, maka kita harus mencoba berfikir dua kali...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><u>Kalau mereka menang:</u></b></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Ketidak konsistenan dari awal, Hatta bicara menggebu-gebu "Penegakan Hukum Yang Tak Boleh Diskriminatif". Semantara anaknya Rasyid Rajasa dengan kekuasannya, bebas dari hukuman.</li>
<li>Bagaimana Anak Hatta Rajasa (Rasyid Rajasa), dan Anak Ahmad Dhani (Dul)???</li>
<li>Lapindo (Ketua Golkar) akan dibiarkan, dan penduduk akan ditekan oleh FPI</li>
<li>Gerindra - Pembinanya (Capresnya) kena Kasus HAM 1998 </li>
<li>PAN - Presidennya kena Kasus Kereta Rel Listrik </li>
<li>PKS - Presidennya kena Kasus Impor Sapi</li>
<li>PPP - Presidennya kena Kasus Dana Haji</li>
<li>PBB - Presidennya kena Kasus Sistem Komunikasi</li>
<li>Korupsi dengan Berjubah Agama Semakin Marak (Sudah dibuktikan oleh PKS, PPP, PBB)</li>
<li>Kecenderungan menjadi Negara Islam (Gerakan Ekstrim FPI didukung oleh PKS, PPP, PBB)</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Semakin curiga ketika Prabowo memakai <b>"adagium tidak Ada pengikut yang jelek, yang ada pemimpin yang jelek" </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ingat jaman Orba, orang terlena dengan adagium tersebut.. "Soeharto-nya baik, tetapi sekelilingnya yang tidak baik"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Prabowo adalah mantu Sang Penguasa Diktaktor.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pertanyaannya, apakah dia tidak belajar dari mantan mertuanya???</div>
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
JAKARTA - Pernyataan calon wakil presiden (cawapres) Hatta Rajasa tentang penegakan hukum yang tak boleh diskriminatif ternyata malah mengundang reaksi negatif. Para pengguna Twitter atau tweeps bahkan mencibir pernyataan cawapres pendamping Prabowo Subianto itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Para pengguna akun Twitter menyoroti kasus anak Hatta Rajasa, Rasyid Rajasa yang pernah terlibat kecelakaan di Tol Jagorawi hingga menewaskan dua orang. Hanya saja, Rasyid tetap menghirup udara bebas karena cuma dijatuhi hukuman percobaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Kalau saya Hatta Rajasa dan ditanya soal penegakan hukum di kasus Rasyid Rajasa, saya akan bilang "kasih tau ga ya”,” tulis pegiat antikorupsi, Emerson Yuntho melalui akun @emerson_yuntho di Twitter.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sentilan menohok juga dilontarkan pengguna akun @jflowrighthere. “Denger pak Hatta ngomong soal persamaan kedudukan dlm hukum sama kaya denger Sumanto ngasih tips utk jd vegetarian.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada juga Fadjroel Rahman di akun @fadjroeL yang bercuit soal Rasyid Rajasa dan langsung ditujukan (mention) ke akun Hatta di @hattarajasa. “Hukum tidak diskriminatif, kecuali kepada ANAK @hattarajasa,” tulis Fadjroel.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan pemilik akun @Selasarcom lebih halus dalam menyindir Hatta soal Rasyid. "@Selasarcom:Hatta: Jangan sampai ada diskriminasi. Hukum tidak boleh tajam ke bawah, tumpul ke atas." salam buat rasyid rasaja ya, pak.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Hatta Rajasa : Hukum akan ditegakan tanpa pandang bulu. Oke Sip, apa kabar tuh Rasyid Rajasa yg nabrak itu tuh. Hehehe,” tulis akun @negativisme yang juga mengungkit kasus Rasyid.(boy/jpnn)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : http://m.jpnn.com/news.php?id=239388</div>
<div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-38552008178997207232014-06-09T21:29:00.000-07:002014-06-18T18:48:04.833-07:00PIlpres 2014: Jangan jadikan NKRI jadi Negara Islam<div style="text-align: justify;">
Semakin jelas.... FPI gerakan Islam ekstrim, dan PKS partai underbow Ichwanul Muslimin, juga kaki tangan Arab Saudi, dan Negara-negara Timur Tengah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dulu zaman Soeharto... yang ditenggarai boneka Amerika, menjadikan Indonesia 32 tahun menggunakan sistem <b>Diktaktorisme Kapitalistis</b>, yang menjual aset-aset bangsanya ke<i> Negara</i><b> Barat</b> (Amerika)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nanti, kalau menang. Prabowo menang, kita bisa jadi bonekanya Arab, dengan menggunakan <b>Diktaktorisme Islam</b>, dan menjual aset-aset bangsanya ke <i>Arah</i> <b>Barat </b>(Arabsaudi)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang Islam mengatakan bahwa Islam tidak mengajarkan kekerasan, tetapi teroris sembahyangnya dengan cara Islam. Jadi dia belajar dimana ya? Jangan-jangan mereka berlindung di balik Adagium.....</div>
<div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-32519962452804300672014-06-08T20:38:00.000-07:002014-08-21T21:22:21.581-07:00Prabowo Subianto : Bukti Bukan JanjiBanyak orang bilang, kalau mau Koruptor kembali merajalela lagi, tetapi tidak terlihat, atau persis zaman Orba, maka pilihlah No. 1. Karena komposisinya membuktikan, bukan sekedar janji.<br />
<br />
<ul>
<li>Gerindra - Pembinanya (Capresnya) kena Kasus HAM 1998 </li>
<li>PAN - Presidennya kena Kasus Kereta Rel Listrik </li>
<li>PKS - Presidennya kena Kasus Impor Sapi</li>
<li>PPP - Presidennya kena Kasus Dana Haji</li>
<li>PBB - Presidennya kena Kasus Sistem Komunikasi</li>
<li>Korupsi dengan Berjubah Agama Semakin Marak (Sudah dibuktikan oleh PKS, PAN, PPP, PBB)</li>
</ul>
Dengan "Kabinet Indonesia Berkasus" dapat dipastikan mereka akan membuktikannya.<br />
Indonesi dijamin akan langsung melesat menjadi Negara Terkorup No. 1 di Dunia. <div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-91297134990568114942013-02-26T04:15:00.000-08:002013-02-26T04:15:46.142-08:00Anas, Contoh Pola Pikir Korupsi di Indonesia<div style="text-align: justify;">
Hahaha, mengapa menjadi pola pikir, karena menurut saya, seorang koruptor yang insyaf, ya pasrah saja ketika tertangkap atau kalau di Jepang mungkin sudah Harakiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayah selalu memberi nasihat kepada saya, "Jangan kamu bergaul dengan penjahat, kelak kamu akan berfikiran jahat."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum lupa, tulisan dari Vivanews yang saya bold dan merahkan adalah alasan saya membuat tulisan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari tulisan di bawah jelas, bahwa kalau saja dirinya lolos, maka mungkin dia pun akan diam saja sampai akhir hanyatnya. Bahkan mungkin merencanakan untuk mengincar yang lebih besar lagi. Jadi jelas, bahwa pola pikir korupsi di negeri ini sudah mendarah daging.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di luar itu semua, sangatlah menyedihkan, dalam waktu yang singkat 2 Pimpinan Partai Besar Terlibat Korupsi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertanyaan yang mendasar adalah, apakah kita akan terus memakai konsep Oknum? untuk membersihkan yang lainnya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Judul Asli : VIDEO: Anas Urbaningrum, Kandasnya Politisi Muda Cemerlang</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>VIVAnews </strong>– Sabtu pekan lalu, 23 Februari 2013, Anas
Urbaningrum menyatakan berhenti dari Ketua Umum Demokrat setelah Komisi
Pemberantasan Korupsi menetapkan status hukumnya sebagai tersangka kasus
Hambalang. Status tersangka itu bagai meruntuhkan karir politik yang
selama ini dibangun Anas dari bawah.<br /><br />Lihat video perjalanan karir politik Anas <a href="http://video.news.viva.co.id/read/23718-perjalanan-karier-politik-anas-urbaningrum_1" target="_blank">di tautan ini</a>.<br /><br />Lahir
di Blitar, 15 Juli 1969, Anas Urbaningrum memang cerdas sejak kecil. Ia
langganan menjadi lulusan terbaik di tiap jenjang sekolahnya. Anas pun
menyelesaikan kuliahnya di Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya,
tahun 1992 sebagai lulusan terbaik. Tak puas menggondol titel sarjana,
Anas kembali melanjutkan studinya.<br /><br />Tahun 2000, Anas lulus
Magister Sains Ilmu Politik Universitas Indonesia. Minatnya pada ilmu
politik tak pernah surut. Anas mengambil program doktor ilmu politik di
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta sampai saat ini. Politik memang bukan
sekedar ilmu bagi Anas. Ia mempraktikannya.<br /><br />Semasa kuliah, Anas
aktif berkiprah di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Ia pun terpilih
menjadi Ketua Umum Pengurus Besar HMI pada tahun 1997. Sebagai ketua
umum organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia saat itu, Anas berada di
tengah perubahan pusaran politik pada reformasi 1998.<br /><br />Pada masa
itu pula, Anas menjadi tim revisi Undang-Undang Politik yang merupakan
salah satu tuntutan reformasi. Tahun 1999, Anas menjadi anggota tim
seleksi partai politik yang bertugas memverifikasi kelayakan parpol
untuk ikut Pemilu. Anas akhirnya terpilih menjadi anggota Komisi
Pemilihan Umum periode 2001-2005 yang bertugas mengawal Pemilu 2004.<br /><br />Pada
Pemilu 2004 itu, Partai Demokrat yang masih “bayi” memperoleh
kemenangan telak. Setahun kemudian, 2005, Anas bergabung dengan
Demokrat. Ia kemudian terpilih menjadi anggota DPR pada tahun 2009.
Karir politik Anas melejit cepat. Tahun 2010, ia terpilih sebagai Ketua
Umum Demokrat dalam Kongres Demokrat mengalahkan rivalnya, Andi
Mallarangeng dan Marzuki Alie.<br /><br />Anas pun mundur dari DPR untuk
berkonsentrasi mengurus partai. Sayangnya, sejak terpilih menjadi Ketua
Umum Demokrat itu, jalan politik Anas tak pernah mulus. Berulang kali
posisinya digoyang. Paling tidak Anas mengalami percobaan kudeta politik
sampai tiga kali. Namun upaya-upaya itu selalu kandas.<br /><br />Anas
memang didukung kuat oleh struktur dan kader Demokrat di akar rumput.
Jaringan Anas di Demokrat tak bisa diremehkan. Meski secara politis
kuat, posisi Anas sangat rapuh karena bergantung pada kasus korupsi
Hambalang yang sedang ditangani KPK.<br /><br /><b><span style="color: red;">Akhirnya, Jumat 22 Februari
2013, KPK menetapkan status hukum Anas sebagai tersangka. Anas pun
mundur. Namun ia bukannya akan tinggal diam dan pasrah saja. Anas belum
menyerah. Ia “mengancam” untuk membongkar banyak hal. “Ini bukan tutup
buku, tapi pembukaan halaman pertama. Saya yakin halaman berikutnya akan
bermakna bagi kepentingan kita bersama,” kata Anas.</span></b><br /><br />“Kandas” di
Demokrat, Anas masih tetap punya loyalis dan teman seperjuangan. Setiap
hari, rumahnya di Duren Sawit Jakarta Timut tak hentinya dikunjungi para
kolega, mulai kader Demokrat, kader HMI, politisi partai lain, sampai
sahabat masa kecilnya. Kawan-kawan Anas itu menyatakan simpati dan
mengalirkan energi kepada Anas di tengah cacian dan hujatan yang ia
terima.<br /><br />Politisi senior Golkar Akbar Tandjung yang sama-sama
berkiprah di HMI bersama Anas termasuk salah satu yang menyambanginya.
Ketika bertandang ke rumah Anas, Akbar mengutip perkataan mendiang
Perdana Menteri Inggris Winston Churchill. “Dalam kehidupan, Anda
dibunuh sekali, mati. Tapi dalam politik, Anda dibunuh beberapa kali,
akan bisa bangkit kembali,” kata Akbar. (eh)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : http://politik.news.viva.co.id/news/read/393508-video--anas-urbaningrum--kandasnya-politisi-muda-cemerlang </div>
<div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-24868136629215641902013-02-14T04:21:00.000-08:002013-02-26T04:24:03.604-08:00Presiden PKS Tertangkap "lagi" BasahMaaf, waktu LHI tertangkap, beliau masih sebagai Presiden PKS, jadi judulnya ya begitu deh...<br />
<br />
Dari menyalin kata-kata bijak di blog sebelah, tadinya saya tidak percaya dengan pernyataannya, tapi coba saja simak.... <br />
<br />
Agama Tidak Membuat Orang Jadi Baik <br />
<br />
Tidak ada satu Agama pun di dunia, yang bisa membuat orang jadi baik. Yang ada; Orang baik dan mempunyai niat yang baik, menggunakan Agama apa pun, untuk tujuan kebaikan. Pasti dia akan jadi baik. Jadi pilihlah Agama yang sesuai dengan Logika dan Hati Nurani. <br />
<br />
Kronologis Konspirasi di Balik Penangkapan LHI <br />
<br />
Kita masih bertanya kenapa dalam penangkapan LHI Presiden PKS,KPK ngebut dengan kecepatan tinggi,sedangkan dalam kasus lain semisal kasus Hambalang yang menyeret mantan mempora Andi Malaranggeng KPK seperti naik delman,lamban!<br />
<br />
Okelah Dalam OTT(Operasi Tangkap Tanggan)kasus impor sapi yg melibatkan Presiden PKS LHI sebetulnya yang tertangkap tangan di Hotel Le Meredien adalah LHI sendiri dan seorang perempuan muda bernama Maharani,katanya si perempuan seorang mahasiswa salah satu universitas di Jakarta<br />
<br />
Setelah AF menerima suap 1M dari Indoguna,yang sebelum sudah terjadi komunikasi AF dan LHI perihal uang itu,dan uang suap diserahkan AF ke LHI di kamar hotel Le Meredien<br />
<br />
Dalam OTT Presiden PKS LHI,uang sebesar Rp 980 jt sdh di tangan LHI, sedangkan AF dan Rani masing-masing membawa Rp 10jt.<br />
<br />
Dalam penyergapan tersebut,LHI minta-minta ampun sampai menangis kepada penyidik KPK yg menangkapnya pada saat OTT di Hotel Le Meredien.Dan LHI meminta demi nama baik Islam dan PKS agar kasus tertangkap basahnya dia bersama uang suap dan PSK ini tdk sampai ke publik.Ini demi citra PKS dan Islam secara keseluruhan.Begitulah permintaan LHI pada penyidik KPK.<br />
<br />
Penyidik KPK pun kemudian meminta izin ke Ketua KPK Abraham Samad utk memenuhi permintaan LHI ini.Dan berselang setelah itu Ketua KPK dan jajarannya melakukan rapat kecil untuk membahas permintaan LHI ini.<br />
<br />
Pada awalnya permintaan LHI ini tdk disetujui oleh Pimpinan KPK kecuali oleh Ketua KPK Abraham Samad.Setelah alotnya selang pendapat mengenai hal ini,akhirnya disetujui dengan pertimbangan khawatir nama Islam rusak,dan hal-hal yang akan berdampak pada kericuhan umat,sebab yang ditangkap adalah seorang Presiden Partai Islam besar dan juga seorang ustadz<br />
<br />
Lalu dibuatlah sebuah skenario,yang seolah-olah LHI dijemput dan langsung ditahan KPK.<br />
<br />
Kronologi ini sebenarnya sudah disampaikan kepada elit PKS,inilah mengapa PKS akhirnyamerelakan LHI langsung ditahan.Dan kader2 PKS tidak bergejolak dan berdemo melawan KPK.<br />
<br />
Untuk mengalihkan isu penangkapan LHI, PKS kemudian membuat statement bahwa ada konspirasi utk melemahkan PKS.Skenario KPK yg disampaikan ke elit PKS ini pula yang menyebabkan tidak ada perlawanan dr PKS ketika LHI ditetapkan sebagai TSK.<br />
<br />
Ditangkap tangannya LHI pd saat OTT di Hotel Le Meredien ini pula yg membuat PKS langsung menunjuk Presiden PKS yang baru.<br />
<br />
Skenario inilah yang menyebabkan info OTT wkt itu simpang siur krn sulit menutupi fakta yg sebenarnya terjadi.<br />
<br />
Sekian..tunggu sarapan berikutnaya!<div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-34137587379201871132012-11-14T20:45:00.003-08:002012-11-14T20:45:39.452-08:00Andai Rhoma Irama jadi Presiden<div style="text-align: justify;">
Salah satu paragraf yang saya ambil dari Kompas, dengan judul "Rhoma Irama Tak Mau Minta Maaf kepada Jokowi-Ahok"</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Rhoma menjelaskan, dirinya hanya berdakwah, bukan kampanye untuk memenangkan pasangan nomor urut satu, yaitu Foke-Nara. Selain itu, dia juga menerangkan bahwa berbagai aspek kehidupan sudah diatur dalam Islam, termasuk dalam memilih pemimpin. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #6aa84f;"><b>"Jadi, gimana memilih pemimpin, Allah SWT mengarahkan umat-Nya. Allah melarang dengan tegas untuk memilih yang non-Muslim dan ini perlu saya sampa<span style="background-color: white;"><span></span></span>ikan karena sanksinya berat," ujar Rhoma. <span><span style="background-color: white;"></span></span><span><span style="background-color: white;"></span></span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya ambil dari Kapan Lagi:</div>
<div style="text-align: justify;">
Rhoma Irama tertangkap basah sedang berduaan di apartemen Angel Lelga pada tahun 2003. Pengerebekan ini banyak ditayangkan media infotainment, dan menjadi permulaan turunnya pamor raja dangdut ini. <b>Namun <span style="color: #134f5c;">Rhoma berdalih bahwa ia hanya memberikan nasihat dan petuah agar menghindarkan Angel Lelga dari jurang kenistaan.</span></b></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Saya tidak ingin menulis banyak, cuma andaikan Rhoma Irama jadi presiden, maka yang akan terjadi :</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Pemimpin adalah orang yang memimpin, baik organisasi besar maupun organisasi kecil sekalipun. Maka dari mulai tingkat RT sampai Gubernur pasti dipaksakan untuk yang menjabat adalah orang Islam. Celakanya lagi, jika sekolah negeri, sekolah swasta non agama tertentu, juga Kepala Sekolahnya harus orang Islam.</li>
<li>Beliau adalah tipe orang yang meletakan kesalahan di luar dirinya. Ingat kasus Angle Lelga.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak orang sekarang mengatasnamakan Islam, tetapi sesungguhnya adalah Agen Perubahann Arab Saudi, tidak ubahnya seperti Agen Perubahan Amerika. Cuma bedanya yang satu dibungkus dengan Kapitalistis Individualis, yang satunya dibungkus dengan Agamis Golongan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi jelas, ketika ada konflik horisontal yang mengarah pada sistem individualis itu pasti ciptaan Kelompok Barat, tetapi kalau konflik horisontal nya Antar Golongan, pasti itu ciptaan Kelompok Timur Tengah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau ditanya, lebih baik mana? Jawaban saya tegas Pancasila dan UUD 45 (sebelum diubah-ubah)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber Paragraf </div>
<div style="text-align: justify;">
Kompas : http://pilkada.kompas.com/berita/read/2012/08/06/14253174/Rhoma.Irama.Tak.Mau.Minta.Maaf.kepada.Jokowi-Ahok </div>
<div style="text-align: justify;">
Kapan Lagi : http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/akhir-tragis-5-kasus-nikah-siri-selebriti-c33120-1.html</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-80354790253756246902012-11-08T18:36:00.002-08:002012-11-08T18:36:19.904-08:00Angelina Sondakh Memberikan Pelajaran Korupsi kepada Anak-anaknya<div style="text-align: justify;">
Sebelumnya, sebagai manusia biasa, saya pun turut iba kepada kondisi siapapun dia, yang dalam posisi seperti Angelina Sondakh. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tetapi kalau kita cermati lebih jauh, beliau itu khan awalnya sebagai pejuang "Anti Korupsi". Jadi selayaknya, kalau pun memang beliau itu tulus sebagai pemeran iklan "Anti Korupsi". Ya sekarang seharusnya beliau mengaktualisasikan diri yang sebenarnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa memang sebenarnya Musang berbulu Domba? </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau tidak, janganlah mengajarkan Anak-anaknya menghalalkan segala cara. Dengan memberikan gambaran yang sadis terhadap keputusan Hakim yang seolah tidak punya hati nurani. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Justru Hakim tersebut memiliki Hati Nurani, sebab, Korupsi yang dilakukan itu sebenarnya dapat untuk membantu rakyat miskin kelaparan bahkan sekarat, yang lebih banyak dari anak-anak nya Angelina Sondakh. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk itu, seyogyanya -Demi Pendidikan- dia (red. Angelina Sondakh) bilang kepada Anak-anaknya. "Maaf ya Nak, Ibu salah jalan, sehingga kalian ikut menanggung derita ini. Janganlah kalian nanti seperti ibu mu ini" </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi sekali lagi, jangan justru mengekploitasi, bahwa anaknya menderita karena keputusan Hakim. </div>
<div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-9631326441146213072012-04-02T02:53:00.003-07:002012-04-02T03:04:48.890-07:00PKS Salah HitungMenentang Keputusan Koalisi adalah sebuah penghianatan, apalagi itu disampaikan di hadapan rakyat pemilih.<br />Mengapa PKS membelot, sebagai orang awam mudah saja hitung-hitungannya. PKS mengira ini sudah saatnya terjadi 98 kembali, sehingga kalau mereka Nikung duluan, mereka akan bisa sampai finis duluan.<br /><span class="fullpost"><br />Tapi ternyata insvestor Demo kurang Nafas, sehingga Demo itu tidak berlanjut, walaupun terdapat pasal karet yang dapat kapan saja di-implementasikan oleh Pemerintahan yang Curang ini.<br /><br />Memang ada Pepatah melawan Ular harus jadi Ular. Tetapi ingat, kata kiasan itu hanya berlaku untuk orang-orang Jahat dan Penghianat. Bukan untuk para wakil rakyat.<br /><br />Kalau mau fair, pada saat yang bersamaan seharusnya PKS juga langsung menarik orang-orangnya yang duduk di Pemerintahan. Inilah orang-orang yang tidak memiliki Fatsun Politik.<br /></span><div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-48760481775293849562012-03-14T17:57:00.016-07:002012-03-14T19:57:09.715-07:00ATLANTIS Ternyata di Indonesia<div class="post-header"> </div> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBNrBuExbW0aB07i87L3Xv5viE9wsvqIAH62e6FXvM7tka_DL6hi3cShfQgwYnpMkFz9Z1agM0WtcDjST4dw05F9zsMDhuU7iSqWr50elxZuzqKAJgXbc5ebpGcWPCW8-d67ZJgSVRm_E/s1600/atlantis-emas-perak.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 294px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBNrBuExbW0aB07i87L3Xv5viE9wsvqIAH62e6FXvM7tka_DL6hi3cShfQgwYnpMkFz9Z1agM0WtcDjST4dw05F9zsMDhuU7iSqWr50elxZuzqKAJgXbc5ebpGcWPCW8-d67ZJgSVRm_E/s320/atlantis-emas-perak.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5719923034290479106" border="0" /></a>Dengan 33 Variabel yang diperbandingkan, memang hanya Indonesia-lah yang memiliki 33 Variabel tersebut.<br /><br />Peradaban Atlantis, pertama kali dicetuskan oleh seorang filsuf Yunani kuno bernama Plato (427 – 347 SM). Tembok Emas, dan Dipagari Dinding Perak Tembok Emas, dan Dipagari Dinding Perak dalam bukunya yang berjudul "Critias dan Timaeus". Dalam buku Timaeus, Plato menceritakan bahwa dihadapan selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis.<br /><br />Dalam buku Critias, adik sepupu dari Critias mengisahkan tentang Atlantis. Critias adalah murid dari ahli filsafat Socrates, tiga kali ia menekankan keberadaan Atlantis dalam dialognya. Kisahnya berasal dari cerita lisan Joepe, yaitu moyang lelaki Critias. Sedangkan Joepe juga mendengarnya dari seorang penyair Yunani bernama Solon (639-559 SM).<br /><br /><span class="fullpost"><br /><br /><span class="fullpost">Garis besar kisah pada buku tersebut adalah, ada sebuah daratan raksasa di atas Samudera Atlantik arah barat Laut Tengah yang sangat jauh, yang bangga dengan peradabannya yang menakjubkan. Ia menghasilkan emas, dan perak yang tak terhitung banyaknya. Istana dikelilingi oleh tembok emas, dan dipagari oleh dinding perak. Dinding tembok dalam istana bertahtakan emas, cemerlang dan megah. Di sana, tingkat perkembangan peradabannya yang sangat memukau.<br /><br />Peradaban Atlantis, memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan yang sempurna, juga ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya tidak hanya terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah dilanda gempa dahsyat, tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga hilang dalam ingatan manusia.<br /><br /></span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCcJZuXZqR_GEN6U1qn4cWFZ8sDlZVaqmi0ggZYkV_Y-ey1Zfvajicz6PXsXiy5IKwkjY0RuIJX-B4XvFU6JLzLSk236WsaUXxuk-eZodERH8vDzUwQyVi3zbpES-YcWFJx4gEW4TBGyI/s1600/atlantis-harbor.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 126px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCcJZuXZqR_GEN6U1qn4cWFZ8sDlZVaqmi0ggZYkV_Y-ey1Zfvajicz6PXsXiy5IKwkjY0RuIJX-B4XvFU6JLzLSk236WsaUXxuk-eZodERH8vDzUwQyVi3zbpES-YcWFJx4gEW4TBGyI/s200/atlantis-harbor.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5719926436956900626" border="0" /></a><span class="fullpost">Jika kita amati dari tulisan diatas, maka kita akan berkesimpulan, bahwa Atlantis merupakan sebuah peradaban yang sangat maju. Dengan teknologi dan ilmu pengetahuan pada waktu itu, sudah menjadikannya sebuah bangsa yang besar, dan mempunyai kehidupan yang makmur.<br /><br />Terdapat beberapa catatan tentang usaha para ilmuwan, dalam usaha pencarian, untuk membuktikan bahwa Atlantis itu benar-benar pernah ada.<br /><br />Menurut perhitungan versi Plato, waktu tenggelamnya kerajaan Atlantis, kurang lebih 11.150 tahun yang silam. Plato pernah beberapa kali mengatakan, keadaan kerajaan Atlantis diceritakan turun-temurun. Sama sekali bukan rekaannya atau rekayasanya sendiri. Plato bahkan pergi ke Mesir minta petunjuk biksu dan rahib terkenal setempat waktu itu. Guru Plato, yaitu Socrates ketika membicarakan tentang kerajaan Atlantis juga menekankan, karena hal itu adalah nyata, nilainya jauh lebih kuat dibanding kisah yang direkayasa.<br /><br />Jika semua yang diutarakan Plato memang benar-benar nyata, maka sejak 12.000 tahun silam, manusia sudah menciptakan peradaban. Namun di manakah kerajaan Atlantis itu? Sejak ribuan tahun silam, orang-orang menaruh minat yang sangat besar terhadap hal ini. Hingga abad ke-20 sejak tahun 1960-an, laut Bermuda yang terletak di bagian barat Samudera Atlantik, di kepulauan Bahama, dan laut di sekitar kepulauan Florida pernah berturut-turut diketemukan keajaiban yang menggemparkan dunia.<br /><br />Suatu hari di tahun 1968, kepulauan Bimini di sekitar Samudera Atlantik di gugusan Pulau Bahama, laut tenang dan bening bagaikan kaca yang terang, tembus pandang hingga ke dasar laut. Beberapa penyelam dalam perjalanan kembali ke kepulauan Bimini, tiba-tiba ada yang menjerit kaget. Di dasar laut ada sebuah jalan besar! Beberapa penyelam secara bersamaan terjun ke bawah, ternyata memang ada sebuah jalan besar membentang tersusun dari batu raksasa. Itu adalah sebuah jalan besar yang dibangun dengan menggunakan batu persegi panjang dan poligon, besar kecilnya batu dan ketebalan tidak sama, namun penyusunannya sangat rapi, konturnya cemerlang. Apakah ini merupakan jalan posnya kerajaan Atlantis?<br /><br />Awal tahun ‘70-an disekitar kepulauan Yasuel Samudera Atlantik, sekelompok peneliti telah mengambil inti karang dengan mengebor pada kedalaman 800 meter di dasar laut, atas ungkapan ilmiah, tempat itu memang benar-benar sebuah daratan pada 12.000 tahun silam. Kesimpulan yang ditarik atas dasar teknologi ilmu pengetahuan, begitu mirip seperti yang dilukiskan Plato! Namun, apakah di sini tempat tenggelamnya kerajaan Atlantis?<br /><br />Tahun 1974, sebuah kapal peninjau laut Uni Soviet telah membuat 8 lembar foto yang jika disarikan membentuk sebuah bangunan kuno mahakarya manusia. Apakah ini dibangun oleh orang Atlantis?<br /><br />Tahun 1979, ilmuwan Amerika dan Perancis dengan piranti instrumen yang sangat canggih menemukan piramida di dasar laut “segitiga maut” laut Bermuda. Panjang piramida kurang lebih 300 meter, tinggi kurang lebih 200 meter, puncak piramida dengan permukaan samudera hanya berjarak 100 meter, lebih besar dibanding piramida Mesir. Bagian bawah piramida terdapat dua lubang raksasa, air laut dengan kecepatan yang menakjubkan mengalir di dasar lubang. Piramida besar ini, apakah dibangun oleh orang-orang Atlantis? Pasukan kerajaan Atlan pernah menaklukkan Mesir, apakah orang Atlantis membawa peradaban piramida ke Mesir? Benua Amerika juga terdapat piramida, apakah berasal dari Mesir atau berasal dari kerajaan Atlantis?<br /><br />Tahun 1985, dua kelasi Norwegia menemukan sebuah kota kuno di bawah areal laut “segitiga maut”. Pada foto yang dibuat oleh mereka berdua, ada dataran, jalan besar vertikal dan horizontal serta lorong, rumah beratap kubah, gelanggang aduan (binatang), kuil, bantaran sungai dll. Mereka berdua mengatakan mutlak percaya terhadap apa yang mereka temukan itu adalah Benua Atlantis seperti yang dilukiskan oleh Plato. Benarkah itu?<br /><br /></span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgANzOu4LffFn2UGCT8R47kNSn4Qo410fQ375lFDN7nJ9FMLgwRJT750h0RiaPP1ppbFDp7wQvwCkdl6EXS9a9u41PwB0hGwj_8-1cr7h7mGqHiMuLz6RXB32TrP6dCqpv4IBAbNg7OzJU/s1600/atlantis-indonesia-peta-3.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 292px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgANzOu4LffFn2UGCT8R47kNSn4Qo410fQ375lFDN7nJ9FMLgwRJT750h0RiaPP1ppbFDp7wQvwCkdl6EXS9a9u41PwB0hGwj_8-1cr7h7mGqHiMuLz6RXB32TrP6dCqpv4IBAbNg7OzJU/s320/atlantis-indonesia-peta-3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5719927411033446482" border="0" /></a><span class="fullpost">Yang lebih menghebohkan lagi adalah penelitian yang dilakukan oleh Aryso Santos, seorang ilmuwan asal Brazil. Santos menegaskan bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang ini disebut Indonesia. Dalam penelitiannya selama 30 tahun yang ditulis dalam sebuah buku “Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato’s Lost Civilization” dia menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.<br /><br />Santos menetapkan bahwa pada masa lalu Atlantis itu merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.<br /><br />Sedangkan menurut Plato, Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene). Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia saat ini, maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal dari es yang mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan dan gunung Semeru/Sumeru/Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau Somasir, yang merupakan puncak gunung yang meletus pada saat itu. Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya serta membentuk selat dataran Sunda.<br /><br />Santos berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis. Ilmuwan Brazil itu berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair, dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut, membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus kemudian, secara beruntun, dan menimbulkan gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events.<br /><br />Dalam usaha mengemukakan pendapat mendasarkan kepada sejarah dunia, tampak Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai bentuk/posisi bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik, yang ditentang oleh Santos. Penelitian militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu. Oleh karena itu, tidaklah semena-mena ada peribahasa yang berkata, “Amicus Plato, sed magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada Plato tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.”<br /><br />Namun, ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos sependapat. Yakni pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis, dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia. Kedua, jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia. Di antaranya ialah Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah, atau sedang aktif kembali.<br /><br />Sarjana Barat secara kebetulan menemukan seseorang yang mampu mengingat kembali dirinya sebagai orang Atlantis di kehidupan sebelumnya “Inggrid Benette”. Beberapa penggal kehidupan, dan kondisi sosial dalam ingatannya masih membekas, sebagai bahan masukan agar bisa merasakan secara gamblang peradaban tinggi Atlantis. Dan yang terpenting adalah memberikan kita petunjuk tentang mengapa Atlantis musnah. Di bawah ini adalah ingatan Inggrid Bennette.<br /><br />Kehidupan yang Dipenuhi Kecerdasan<br />Dalam kehidupan sebelumnya di Atlantis, saya adalah seorang yang berpengetahuan luas, dipromosikan sebagai kepala energi wanita “Pelindung Kristal” (setara dengan seorang kepala pabrik pembangkit listrik sekarang). Pusat energi ini letaknya pada sebuah ruang luas yang bangunannya beratap lengkung. Lantainya dari pasir dan batu tembok, di tengah-tengah kamar sebuah kristal raksasa, diletakkan di atas alas dasar hitam. Fungsinya adalah menyalurkan energi ke seluruh kota. Tugas saya melindungi kristal tersebut. Pekerjaan ini tak sama dengan sistem operasional pabrik sekarang, tapi dengan menjaga keteguhan dalam hati, memahami jiwa sendiri, merupakan bagian penting dalam pekerjaan, ini adalah sebuah instalasi yang dikendalikan dengan jiwa. Ada seorang lelaki yang cerdas dan pintar, ia adalah “pelindung” kami.<br /><br />Rambut saya panjang berwarna emas, rambut digelung dengan benda rajutan emas, persis seperti zaman Yunani. Rambut disanggul tinggi, dengan gulungan bengkok jatuh bergerai di atas punggung. Setiap hari rambutku ditata oleh ahli penata rambut, ini adalah sebagian pekerjaan rutin.<br /><br />Filsafat yang diyakini orang Atlantis adalah, bahwa “tubuh merupakan kuilnya jiwa”, oleh karena itu sangat memperhatikan kebersihan tubuh, dan cara berbusana, ini merupakan hal yang utama dalam kehidupan. Saya mengenakan baju panjang tembus pandang, menggunakan daun pita emas yang diikat di pinggang belakang, setelah disilang di depan dada.<br /><br />Lelaki berpakaian rok panjang juga rok pendek, sebagian orang memakai topi, sebagian tidak, semuanya dibuat dengan bahan putih bening yang sama. Seperti pakaian seragam, namun di masa itu, sama sekali tidak dibedakan, mengenakan ini hanya menunjukkan sebuah status, melambangkan kematangan jiwa raga kita. Ada juga yang mengenakan pakaian warna lain, namun dari bahan bening yang sama, mereka mengenakan pakaian yang berwarna, karena bertujuan untuk pengobatan. Hubungannya sangat besar dengan ketidakseimbangan pusat energi tubuh, warna yang spesifik memiliki fungsi pengobatan.<br /><br />Berkomunikasi dengan Hewan<br /></span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8eeodSo1vlyDz7IML0wRgBOjLI4Ds0gXtPI9tzlKyIwty6WlDzNc4CN0GS993SRAQnA9aM2Ek89TIXgNAQMfiGBVoL3pe5YcCwugxpCvFdHzITi1bTblPtRXaNpzMBSpVjxLk-92hrHA/s1600/berbicara-dgn-lumba-lumba.png"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 142px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8eeodSo1vlyDz7IML0wRgBOjLI4Ds0gXtPI9tzlKyIwty6WlDzNc4CN0GS993SRAQnA9aM2Ek89TIXgNAQMfiGBVoL3pe5YcCwugxpCvFdHzITi1bTblPtRXaNpzMBSpVjxLk-92hrHA/s200/berbicara-dgn-lumba-lumba.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5719929987545988690" border="0" /></a><span class="fullpost">Saya sering pergi mendengarkan nasihat lumba-lumba. Lumba-lumba hidup di sebuah tempat yang dibangun khusus untuk mereka. Sebuah area danau besar yang indah, mempunyai undakan raksasa yang menembus ke tengah danau. Pilar dua sisi undakan adalah tiang yang megah, sedangkan area danau dihubungkan dengan laut melalui terusan besar. Di siang hari lumba-lumba berenang di sana, bermain-main, setelah malam tiba kembali ke lautan luas. Lumba-lumba bebas berkeliaran, menandakan itu adalah tempat yang sangat istimewa. Lumba-lumba adalah sahabat karib, dan penasihat kami. Mereka sangat pintar, dan merupakan sumber keseimbangan serta keharmonisan masyarakat kami.<br /><br />Hanya sedikit orang pergi mendengarkan bahasa intelek lumba-lumba. Saya sering berenang bersama mereka, mengelus mereka, bermain-main dengan mereka, serta mendengarkan nasihat mereka. Kami sering bertukar pikiran melalui telepati. Energi mereka membuat saya penuh vitalitas, sekaligus memberiku kekuatan. Saya dapat berjalan-jalan sesuai keinginan hati, misalnya jika saya ingin pergi ke padang luas yang jauh jaraknya, saya memejamkan mata, dan memusatkan pikiran pada tempat tersebut. Akan ada suatu suara “wuung” yang ringan, saya membuka mata, maka saya sudah berada di tempat itu.<br /><br />Saya paling suka bersama dengan Unicorn (kuda terbang). Mereka sama seperti kuda makan rumput di padang belantara. Unicorn memiliki sebuah tanduk di atas kepalanya, sama seperti ikan lumba-lumba, kami kontak lewat hubungan telepati. Secara relatif, pikiran Unicorn sangat polos. Kami acap kali bertukar pikiran, misalnya, “Aku ingin berlari cepat”. Unicorn akan menjawab: “Baiklah”. Kita lari bersama, rambut kami berterbangan tertiup angin. Jiwa mereka begitu tenang, damai menimbulkan rasa hormat. Unicorn tidak pernah melukai siapa pun, apalagi mempunyai pikiran, atau maksud jahat, ketika menemui tantangan sekalipun akan tetap demikian.<br /><br />Saya sering kali merasa sedih pada orang zaman sekarang, sebab sama sekali tidak percaya dengan keberadaan hewan ini, ada seorang pembina jiwa mengatakan kepadaku: “Saat ketika kondisi dunia kembali pada keseimbangan, dan keharmonisan, semua orang saling menerima, saling mencintai, saat itu Unicorn akan kembali”.<br /><br />Lingkungan yang Indah Permai<br />Di timur laut Atlantis terdapat sebidang padang rumput yang sangat luas. Padang rumput ini </span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-X3qSgc1BJMmkLb4iE4xz0wRTHjSI86a5W8j2mUe53Mr8f-LetUiwretLJZS3GkU3frXlhca70Fq6r4aHxcTGwaUZ6NyoaHVGETtL9Z_NU9MTVKk5YQd_QRP82fm6G7s6XY8KziPJZVQ/s1600/atlantis-taman-eden.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 262px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-X3qSgc1BJMmkLb4iE4xz0wRTHjSI86a5W8j2mUe53Mr8f-LetUiwretLJZS3GkU3frXlhca70Fq6r4aHxcTGwaUZ6NyoaHVGETtL9Z_NU9MTVKk5YQd_QRP82fm6G7s6XY8KziPJZVQ/s320/atlantis-taman-eden.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5719930762488166978" border="0" /></a><span class="fullpost">menyebarkan aroma wangi yang lembut, dan saya suka duduk bermeditasi di sana. Aromanya begitu hangat. Kegunaan dari bunga segar sangat banyak, maka ditanam secara luas. Misalnya, bunga yang berwarna biru dan putih ditanam bersama, ini bukan saja sangat menggoda secara visual, sangat dibutuhkan buat efektivitas getaran. Padang rumput ini dirawat oleh orang yang mendapat latihan khusus, dan berkualitas tinggi, serta kaya pengetahuan. “Ahli ramuan” mulai merawat mereka sejak tunas, kemudian memetik, dan mengekstrak sari patinya.<br /><br />Di lingkungan kerja di Atlantis, jarang ada yang berposisi rendah. Serendah apa pun pekerjaannya, tetap dipandang sebagai anggota penting di dalam masyarakat kami. Masyarakat terbiasa dengan menghormati, dan memuji kemampuan orang lain. Yang menanam buah, sayur-mayur, dan penanam jenis kacang-kacangan, juga hidup di timur laut. Sebagian besar adalah ahli botani, ahli gizi, dan pakar makanan lainnya. Mereka bertanggung jawab menyediakan makanan bagi segenap peradaban kami.<br /><br />Sebagian besar orang ditetapkan sebagai pekerja fisik, misalnya tukang kebun dan tukang bangunan. Hal itu akan membuat kondisi tubuh mereka tetap stabil. Sebagian kecil dari mereka, mempunyai kecerdasan, pengaturan pekerjaan disesuaikan dengan tingkat perkembangan kecerdasan mereka. Orang Atlantis menganggap, bahwa pekerjaan fisik lebih bermanfaat, ini membuat emosi (perasaan) mereka mendapat keseimbangan, marah dan suasana hati saat depresi dapat diarahkan secara konstruktif, lagi pula tubuh manusia terlahir untuk pekerjaan fisik, hal tersebut telah dibuktikan. Namun, selalu ada pengecualian, misalnya lelaki yang kewanitaan atau sebaliknya, pada akhirnya, orang pintar akan membimbing orang-orang ini bekerja, yang sesuai dengan kondisi mereka. Setiap orang akan menuju ke kecerdasan, berperan sebagai tokoh sendiri, semua ini merupakan hal yang paling mendasar.<br /><br />Seluruh kehidupan Atlantis merupakan himpunan keharmonisan yang tak terikat secara universal bagi tumbuh-tumbuhan, mineral, hewan dan sayur-mayur. Setiap orang merupakan partikel bagiannya, setiap orang tahu, bahwa pengabdian mereka sangat dibutuhkan. Di Atlantis tidak ada sistem keuangan, hanya ada aktivitas perdagangan. Kami tidak pernah membawa dompet atau kunci dan sejenisnya. Jarang ada keserakahan atau kedengkian, yang ada hanya kebulatan tekad.<br /><br />Teknologi yang Tinggi<br />Di Atlantis ada sarana terbang yang modelnya mirip “piring terbang” (UFO), mereka </span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia3cs5hbbtJxMqIWAhJo8H31rV8lYDHcA7YXptF6zzJVZ2wPG7LmEIp5wSci4CngM9R6Juk8IAhET3UhSi4i66BaOYCjFNZS8BJ-bznkaB_KK0GOWyKEl4pQ6CJWpoWv3nTuOk3DfVAqg/s1600/relief-piring-terbang.png"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia3cs5hbbtJxMqIWAhJo8H31rV8lYDHcA7YXptF6zzJVZ2wPG7LmEIp5wSci4CngM9R6Juk8IAhET3UhSi4i66BaOYCjFNZS8BJ-bznkaB_KK0GOWyKEl4pQ6CJWpoWv3nTuOk3DfVAqg/s320/relief-piring-terbang.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5719931241886896322" border="0" /></a><span class="fullpost">menggunakan medan magnet mengendalikan energi perputaran dan pendaratan, sarana hubungan jenis ini biasa digunakan untuk perjalanan jarak jauh. Perjalanan jarak pendek hanya menggunakan katrol yang dapat ditumpangi dua orang. Ia mempunyai sebuah mesin yang mirip seperti kapal hidrofoil, prinsip kerja sama dengan alat terbang, juga menggunakan medan energi magnet. Yang lainnya seperti makanan, komoditi rumah tangga, atau barang-barang yang berukuran besar, diangkut dengan cara yang sama menggunakan alat angkut besar yang disebut “Subbers.”<br /><br />Atlantis adalah sebuah peradaban yang sangat besar, kami berkomunikasi menggunakan kapal untuk menyiarkan berita ke berbagai daerah. Sebagian besar informasi diterima oleh “orang pintar” melalui respons batin, mereka memiliki kemampuan menerima dengan cara yang istimewa, ini mirip dengan stasiun satelit penerima, dan sangat akurat. Maka, pekerjaan mereka adalah duduk, dan menerima informasi yang disalurkan dari tempat lain. Sebenarnya, dalam pekerjaan, cara saya mengoperasikan kristal besar, juga dikerjakan melalui hati.<br /><br />Pengobatan yang Maju<br />Dalam peradaban ini, tidak ada penyakit yang parah. Metode pengobatan yang digunakan, semuanya menggunakan kristal, warna, musik, wewangian dan paduan ramuan, dengan mengembangkan efektivitas pengobatan secara keseluruhan.<br /><br />Pusat pengobatan adalah sebuah tempat yang banyak kamarnya. Saat penderita masuk, sebuah warna akan dicatat di tembok. Lalu pasien diarahkan ke sebuah kamar khusus, untuk menentukan pengobatan. Di kamar pertama, asisten yang terlatih baik, dan berpengetahuan luas tentang pengobatan, akan mendeteksi frekwensi getaran pada tubuh pasien. Informasi dialihkan ke kamar lainnya. Di kamar tersebut, sang pasien akan berbaring di atas granit yang datar, sedangkan asisten lainnya akan mengatur rancangan pengobatan yang sesuai untuk pasien.<br /><br />Setelah itu, kamar akan dipenuhi musik terapi, kristal khusus akan diletakkan di pasien. Seluruh kamar penuh dengan wewangian yang lembut, terakhir akan tampak sebuah warna. Selanjutnya, pasien diminta merenung, agar energi pengobatan meresap ke dalam tubuh. Dengan demikian, semua indera yang ada akan sehat kembali, “warna” menyembuhkan indera penglihatan, “aroma tumbuh-tumbuhan” menyembuhkan indera penciuman, “musik yang merdu” menyembuhkan indera pendengaran, dan terakhir, “air murni” menyembuhkan indera perasa. Saat meditasi selesai, harus minum air dari tabung. Energinya sangat besar, bagaikan seberkas sinar, menyinari tubuh dari atas hingga ke bawah. Seluruh tubuh bagai telah terpenuhi. Teknik pengobatan selalu berkaitan dengan “medan magnet” dan “energi matahari” , sekaligus merupakan pengobatan secara fisik dan kejiwaan.<br /><br />Pendidikan Anak yang Ketat<br />Saat bayi masih dalam kandungan, sudah diberikan suara, musik serta bimbingan kecerdasan pada zaman itu. Semasa dalam kandungan, “orang pintar” akan memberikan pengarahan kepada orang tua sang calon anak. Sejak sang bayi lahir, orang tua merawat, dan mendidiknya di rumah, menyayangi dan mencintai anak mereka. Di siang hari, anak-anak akan dititipkan di tempat penitipan anak, mendengar musik di sana, melihat getaran warna, dan cerita-cerita yang berhubungan dengan cara berpikiran positif, dan kisah bertema filosofis.<br /><br />Pusat pendidikan anak, terdapat di setiap tempat. Anak-anak dididik untuk menjadi makhluk hidup yang memiliki inteligensi sempurna. Belajar membuka pikiran, agar jasmani dan rohani mereka bisa bekerja sama. Di tahap perkembangan anak, orang pintar memegang peranan yang sangat besar, pendidik mempunyai posisi terhormat dalam masyarakat Atlantis, biasanya baru bisa diperoleh ketika usia mencapai 60-120 tahun, tergantung pertumbuhan inteligensi. Dan merupakan tugas yang didambakan setiap orang.<br /><br />Di seluruh wilayah, setiap orang menerima pendidikan sejak usia 3 tahun. Mereka menerima pendidikan di dalam gedung bertingkat. Di depan gedung sekolah terdapat lambang pelangi, pelangi adalah lambang pusat bimbingan. Pelajaran utamanya adalah mendengar dan melihat. Sang murid santai berbaring atau duduk, sehingga ruas tulang belakang tidak mengalami tekanan. Metode lainnya adalah merenung, mata ditutup dengan perisai mata, dalam perisai mata ditayangkan berbagai macam warna. Pada kondisi merenung, metode visualisasi seperti ini sangat efektif. Bersamaan itu juga diberi pita kaset bawah sadar. Saat tubuh, dan otak dalam keadaan rileks, pengetahuan mengalir masuk ke bagian memori otak besar. Ini merupakan salah satu metode belajar yang paling efektif, sebab ia telah menutup semua jalur informasi yang dapat mengalihkan perhatian. “Orang pintar” membimbing si murid, tergantung tingkat kemampuan menyerap sang anak, dan memudahkan melihat bakat tertentu yang dimilikinya. Dengan demikian, setiap anak memiliki kesempatan yang sama mengembangkan potensinya.<br /><br />Pemikiran maju yang positif, dan frekwensi getaran merupakan kunci utama dalam masa belajar dan meningkatkan/mendorong wawasan sanubari terbuka. Semakin tinggi tingkat frekwensi getaran pada otak, maka frekwensi getaran pada jiwa semakin tinggi. Semakin positif kesadaran inheren, maka semakin mencerminkan kesadaran ekstrinsik, maupun kesadaran terpendam. Ketika keduanya serasi, akan membuka wawasan dunia yang positif: Jika keduanya tidak serasi, maka orang akan hanyut pada keserakahan, dan kekuasaan. Bagi orang Atlantis, mengendalikan daya pikir orang lain adalah cara hidup yang tak beradab, dan ini tidak dibenarkan.<br /><br />Dalam buku sejarah kami, kami pernah merasa tidak aman dan tenang. Karakter leluhur kami yang tak beradab masih saja mempengaruhi masyarakat kami waktu itu. Misalnya, memilih binatang untuk percobaan. Namun, kaidah inteligensi dengan keras melarang mencampuri kehidupan orang lain. Meskipun kita tahu ada risikonya, namun kita tidak boleh memaksa, atau menghukum orang lain, sebab setiap orang harus bertanggung jawab atas perkembangan sanubarinya sendiri. Pada masyarakat itu, rasa tidak aman adalah demi untuk mendapatkan keamanan. Filsafat seperti ini sangat baik, dan sangat dihormati orang-orang ketika itu, ia adalah pelindung kami.<br /><br />Kiamat yang Melanda Atlantis<br /></span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi889XW_CboRMThUX_qZlqCDhSjNwIO6CGUO5P9iH8lITl-aApsWSUd0lG3FJqcVI1PEfq6qTKAaG39IODl7W1JxgVeoCk-27BSD7JrUR8M3qvGEgnl8QCQCcf_VqSTRaV1YTa6gy-T4vk/s1600/atlantis-kiamat.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 267px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi889XW_CboRMThUX_qZlqCDhSjNwIO6CGUO5P9iH8lITl-aApsWSUd0lG3FJqcVI1PEfq6qTKAaG39IODl7W1JxgVeoCk-27BSD7JrUR8M3qvGEgnl8QCQCcf_VqSTRaV1YTa6gy-T4vk/s320/atlantis-kiamat.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5719931899567903858" border="0" /></a><span class="fullpost">Saya tidak bersuami. Pada waktu itu, orang-orang tidak ada ikatan perkawinan. Jika Anda bermaksud mengikat seseorang, maka akan melaksanakan sebuah upacara pengikatan. Pengikatan tersebut sama sekali tidak ada efek hukum atau kekuatan yang mengikat, hanya berdasarkan pada perasaan hati. Kehidupan seks orang Atlantis sangat dinamis, untuk mempertahankan kesehatan. Saya memutuskan hidup bersamanya berdasarkan kesan akan seks, inteligensi dan daya tarik. Di masa itu, seks merupakan sebuah bagian penting dalam kehidupan, seks sama pentingnya dengan makan atau tidur. Ini adalah bagian dari “keberadaan hidup secara keseluruhan”, lagi pula tubuh kami secara fisik tidak menampakkan usia kami, umumnya kami dapat hidup hingga berusia 200 tahun lamanya.<br /><br />Ada juga yang orang berhubungan seks dengan hewan, atau dengan setengah manusia separuh hewan, misalnya, tubuh seekor kuda yang berkepala manusia. Di saat itu, orang Atlantis dapat mengadakan transplantasi kawin silang, demi keharmonisan manusia dan hewan pada alam, namun sebagian orang melupakan hal ini, titik tolak tujuan mereka adalah seks. Orang yang sadar mengetahui, bahwa ini akan mengakibatkan ketidakseimbangan pada masyarakat kami, orang-orang sangat cemas, dan takut terhadap hal ini, tetapi tidak ada tindakan preventif. Ini sangat besar hubungannya dengan keyakinan kami, manusia memiliki kebebasan untuk memilih, dan seseorang tidak boleh mengganggu pertumbuhan inteligensi orang lain. Orang yang memilih hewan sebagai lawan main, biasanya kehilangan keseimbangan pada jiwanya, dan dianggap tidak matang.<br /><br />Teknologi Maju yang Lalim<br />Pada masa kehidupan saya, kami tahu Atlantis telah sampai di pengujung ajal. Di antara kami ada sebagian orang yang tahu akan hal ini, namun, adalah sebagian besar orang sengaja mengabaikannya, atau tidak tertarik terhadap hal ini. Unsur materiil telah kehilangan keseimbangan. Teknologi sangat maju. Misalnya, polusi udara dimurnikan, suhu udara disesuaikan. Majunya teknologi, hingga kami mulai mengubah komposisi udara dan air. Terakhir ini menyebabkan kehancuran Atlantis.<br /><br />Empat unsur pokok yakni: angin, air, api, dan tanah adalah yang paling fundamental dari galaksi dan bumi kami ini, basis materiil yang paling stabil. Mencoba menyatukan atau mengubah unsur pokok ini telah melanggar hukum alam. Ilmuwan bekerja dan hidup di bagian barat Atlantis, mereka “mengalah” pada keserakahan, demi kekuasaan dan kehormatan pribadi bermaksud “mengendalikan” 4 unsur pokok. Kini alam tahu, hal ini telah mengakibatkan kehancuran total. Mereka mengira dirinya di atas orang lain, mereka berkhayal sebagai tokoh Tuhan, ingin mengendalikan unsur pokok dasar pada bintang tersebut.<br /><br />Menjelang Hari Kiamat<br />Saat-saat Berakhirnya Atlantis<br /><br />Saat-saat Berakhirnya Atlantis<br />Ramalan “kiamat” pernah beredar secara luas, namun hanya orang yang pintar, dan yang mengikuti jalan spritual yang tahu penyebabnya. Akhir dari peradaban kami hanya disebabkan oleh segelintir manusia! Ramalan mengatakan: “Bumi akan naik, Daratan baru akan muncul, semua orang mulai berjuang lagi. Hanya segelintir orang bernasib mujur akan hidup, mereka akan menyebar ke segala penjuru di daratan baru, dan kisah Atlantis akan turun-temurun, kami akan kembali ke masa lalu”. Menarik pelajaran, Lumba-lumba pernah memberitahu kami hari “kiamat” akan tiba, kami tahu saat-saat tersebut semakin dekat, sebab telah dua pekan tidak bertemu lumba-lumba. Mereka memberitahu saat kami akan pergi ke sebuah tempat yang tenang, dan menjaga bola kristal, lumba-lumba memberitahu kami dapat pergi dengan aman ke barat.<br /><br />Banyak orang meninggalkan Atlantis mencari daratan baru. Sebagian pergi sampai ke Mesir, ada juga menjelang “kiamat” meninggalkan Atlantis dengan kapal perahu, ke daratan baru yang tidak terdapat di peta. Daratan-daratan ini bukan merupakan bagian dari peradaban kami, oleh karena itu tidak dalam perlindungan kami. Banyak yang merasa kecewa dan meninggalkan kami, aktif mencari lingkungan yang maju dan aman. Oleh karenanya, Atlantis nyaris tidak ada pendatang. Namun, setelah perjalanan segelintir orang hingga ke daratan yang “aneh”, mereka kembali dengan selamat. Dan keadaan negerinya paling tidak telah memberi tahu kami pengetahuan tentang kehidupan di luar Atlantis.<br /><br />Saya memilih tetap tinggal, memastikan kristal energi tidak mengalami kerusakan apa pun, hingga akhir. Kristal selalu menyuplai energi ke kota. Saat beberapa pekan terakhir, kristal ditutup oleh pelindung transparan yang dibuat dari bahan khusus. Mungkin suatu saat nanti, ia akan ditemukan, dan digunakan sekali lagi untuk maksud baik. Saat kristal ditemukan, ia akan membuktikan peradaban Atlantis, sekaligus menyingkap misteri lain yang tak terungkap selama beberapa abad.<br /><br />Saya masih tetap ingat hari yang terpanjang, hari terakhir, detik terakhir, bumi kandas, gempa bumi, letusan gunung berapi, bencana kebakaran. Lempeng bumi saling bertabrakan dengan keras. Bumi sedang mengalami kehancuran, orang-orang di dalam atap lengkung bangunan kristal bersikap menyambut saat kedatangannya. Jiwa saya sangat tenang. Sebuah gedung berguncang keras. Saya ditarik seseorang ke atas tembok, kami saling berpelukan. Saya berharap bisa segera mati. Di langit asap tebal bergulung-gulung, saya melihat lahar bumi menyembur, kobaran api merah mewarnai langit. Ruang dalam rumah penuh dengan asap, kami sangat sesak. Lalu saya pingsan, selanjutnya, saya ingat roh saya terbang ke arah terang. Saya memandang ke bawah, dan terlihat daratan sedang tenggelam. Air laut bergelora, menelan segalanya. Orang-orang lari ke segala penjuru, jika tidak ditelan air dahsyat, pasti jatuh ke dalam kawah api. Saya mendengar dengan jelas suara jeritan. Bumi seperti sebuah ceret air raksasa yang mendidih, bagai seekor binatang buas yang kelaparan, menggigit dan menelan semua buruannya. Air laut telah menenggelamkan daratan.<br /><br />Sumber Kehancuran<br />Lewat ingatan Inggrid Benette, diketahui tingkat perkembangan teknologi bangsa Atlantis, berbeda sekali dengan peradaban kita sekarang, bahkan pengalamannya akan materiil berbeda dengan ilmu pengetahuan modern, sebaliknya mirip dengan ilmu pengetahuan Tiongkok kuno, berkembang dengan cara yang lain. Peradaban seperti ini jauh melampaui peradaban sekarang. Mendengarnya saja seperti membaca novel fiktif. Bandingkan dengan masa kini, kemampuan jiwa bangsa Atlantis sangat diperhatikan, bahkan mempunyai kemampuan supernormal, mampu berkomunikasi dengan hewan, yang diperhatikan orang sekarang adalah pintar dan berbakat, dicekoki berbagai pengetahuan, namun mengabaikan kekuatan dalam.<br /><br />Bangsa Atlantis mementingkan “inteligensi jiwa” dan “tubuh” untuk mengembangkan seluruh potensi terpendam pada tubuh manusia, hal ini membuat peradaban mereka bisa berkembang pesat dalam jangka panjang, dan penyebab utama tidak menimbulkan gejala ketidakseimbangan.<br /><br />Mengenai punahnya peradaban Atlantis, layak kita renungkan mulai sekarang. Bicara sejarah, pasti hanya waktu yang tidak dapat diubah, karena penggambaran tempat dapat direkayasa sedemikian rupa. Anda tahu kapan Atlantis eksis, dan apakah Anda tahu tahun Jawa yang sesungguhnya eksis; 12.322 JED pada saat 1 Masehi. Sementara tahun Jawa yang terkontaminasi pertama adalah tahun 4425 pada saat 1 Masehi, dan tahun Jawa yang terkontaminasi kedua adalah tahun 78 pada saat 1 Masehi, atau yang sering disebut tahun saka. Dan kontaminasi tahun Jawa yang terakhir adalah kalender Jawa Islam yang diperkenalkan oleh Sultan Agung.<br /><br />Masyarakat Jawa yang senkretis, terlalu longgar menerima pengaruh luar, hal ini sesuai dengan ingatan “Inggrid Benette” dimana masyarakat Atlantis adalah masyarakat yang sangat menghargai dan mudah menerima nilai-nilai yang dianggap tidak menyakitkan orang lain.<br /><br />Dari penuturan “Inggrid Benette” percaya atau tidak, itu adalah budaya yang masih hingga kini diterapkan di pedalaman Nusantara, yakni "Kearifan Lokal Indonesia"<br /></span></span><span class="fullpost"><br /></span><div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-48007297665225912962011-11-23T19:04:00.000-08:002011-11-23T19:12:39.049-08:00Telanjang Berdua dengan Perempuan, Hakim Syariah Dainuri Wajar DipecatMembaca berita di Detik News ini, membuat saya semakin yakin bahwa Agama tidak dapat membuat orang menjadi baik. Tulisan ini saya sitir dari sebuah blog yang sederhana.<br /><br />"Agama Tidak Membuat Orang Jadi Baik<br />Tidak ada satu Agama pun di dunia, yang bisa membuat orang jadi baik. Yang ada; Orang baik dan mempunyai niat yang baik, menggunakan Agama apa pun, untuk tujuan kebaikan. Pasti dia akan jadi baik.<br />Jadi pilihlah Agama yang sesuai dengan Hati Nurani. "<br /><br />Selanjutnya silahkan baca sendiri fakta dan data dari berita yang ditulis di Detik News di bawah ini:<br /><br />Kelakuan seorang hakim syariah di Tapak Tuan, NAD, Dainuri sungguh memalukan. Hakim dengan gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) itu pun sangat layak untuk dipecat.<br /><br />"Ya wajar. Dia kan sudah tahu kalau berbuat dosa itu ada malaikat yang mencatatnya," kata Ketua Umum MUI Umar Shihab saat dihubungi detikcom, Rabu (23/11/2011).<br /><span class="fullpost"><br />Menurut Umar, Dainuri akan mendapat dosa lebih besar karena dirinya sudah mengetahui soal aturan-aturan agama. Hakim syariah seharusnya menjadi contoh bagi yang lain.<br /><br />"Kalau dari segi agama ya orang-orang yang tahu dan memahami agama dan aturan, maka dosanya lebih besar dari orang yang nggak tahu," katanya.<br /><br />Karena perilakunya itu, kata Umar, Dainuri sangat tidak layak menjadi hakim. "Karena orang taat agama itu diperlukan dalam melaksanakan tugas. Kalau tidak, tidak layak diangkat sebagai hakim," ujarnya.<br /><br />Menurut Umar, konsekuensi yang harus dihadapi hakim syariah cabul tersebut tentu akan mendapatkan sanksi sosial. Hakim tersebut bisa dikucilkan di masyarakat dan kepercayaan masyarakat terhadap dirinya akan hilang.<br /><br />"Misalnya dia kalau datang ke rumah seseorang membutuhkan sesuatu, orang itu kan sudah nggak percaya lagi dan nggak mau membantu lagi," ucapnya.<br /><br />Namun jika hakim tersebut sudah berubah dan bertobat, masyarakat juga harus menerimanya. "Sebagai saudara jangan terus menerus memberikan sanksi seumur hidup. Kalau sudah berubah dan bertobat maka harus diterima," lanjutnya.<br /><br />Sebelumnya ketua sidang Majelis Kehormatan Hakim (MKH) Imam Soebechi memutuskan memecat sejumlah hakim yang berperkara termasuk hakim Dainuri. Dalam MKH Nomor 2/MKH/XI/2011 memutuskan untuk memberhentikan hakim Dainuri, SHI dengan hormat, tidak atas permintaan sendiri dari jabatannya sebagai hakim Mahkamah Syariah.<br /><br />Dainuri telah melakukan perbuatan yang tidak senonoh dengan Evi, perempuan yang sedang berperkara yang kasusnya ditangani Dainuri. Dainuri mengakui kalau dirinya pernah bermesraan berkali-kali dengan Evi dengan cara menggosok-gosok punggung Evi di kamar mandi dan berpangkuan dalam keadaan telanjang di hotel yang disewa olehnya.<br /><br />(gus/ken)<br /><br />Sumber : detikNews<br /></span><div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-75665618990724028502011-09-03T21:12:00.000-07:002011-09-03T21:19:10.702-07:00Penyebar Foto Nakal Syahrini Diancam 6 Tahun Penjara<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://images.detik.com/content/2011/05/19/230/syahrini1dlm.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 285px; height: 324px;" src="http://images.detik.com/content/2011/05/19/230/syahrini1dlm.jpg" alt="" border="0" /></a>Jakarta Siapakah penyebar foto nakal Syahrini? Sampai saat ini pertanyaan tersebut masih belum terjawab. Namun ancaman bagi penyebar foto tersebut nyata adanya.
<br />
<br />Kadiv Humas Polres Jakarta Selatan, AKP Aswin membeberkan, bahwa sang penyebar foto nakal Syahrini akan dikenakan pasal 45 ayat 1 UU RI NO.11 ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik). Pelaku diancam hukuman 6 tahun penjara serta denda Rp 1 miliar jika terbukti bersalah.
<br /><span class="fullpost">
<br />"Iya benar mereka (Syahrini dan Aisyahrani) telah membuat laporan tersebut pada tgl 14 mei ke sini, di situ pelaku penyebar akan dikenakan pasal 45 ayat 1 UU RI NO.11 ITE, pelaku bisa dijerat pasal itu," beber AKP Aswin kepada detikhot, Rabu (18/5/2011) malam.
<br />
<br />Kepada Polisi, teman duet Anang itu mengaku tidak rela foto pribadinya disebar pelaku dengan dasar pencemaran nama baik.
<br />
<br />"Ya alasannya pelapor tidak rela karena fotonya disebar dengan alasan pencemaran nama baik," tandasnya.
<br />
<br />Sumber : http://hot.detik.com/read/2011/05/19/072055/1642097/230/penyebar-foto-nakal-syahrini-diancam-6-tahun-penjara
<br />
<br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);font-size:180%;" >Penyebar Video Ariel Bagaimana???</span>
<br />
<br /><span style="color: rgb(51, 102, 255);font-size:130%;" >Pakai Uang ya????????????????????????????????????????????
<br /></span>
<br />
<br />
<br /></span>
<br /><div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-52592499854438321242011-07-26T17:20:00.000-07:002011-07-26T17:42:14.005-07:00Perlukah Nazarudin Pulang?Perlukah Nazarudin pulang? adalah sebuah pertanyaan yang mudah dijawab tetapi akan menjadikan lebih susah lagi pembuktianya.<br /><br />Secara psikologis, manusia terdiri dari dua sisi xtrim, yakni sisi xtrim jahat sekali dan sisi xtrim baik sekali. Artinya, dalam diri seorang penjahat, pasti masih ada sisi baiknya, begitu juga sebaliknya bagi orang yang baik.<br /><br />Nazarudin, memang mungkin seorang anggota Geng Koruptor, tetapi dia pun tidak rela jika hanya dirinyalah yang dijadikan pesakitan.<br /><span class="fullpost"><br />Fenomena "Pembongkar Kejahatan Korupsi" di Indonesia, adalah "Anggota Geng Koruptor" yang lagi naas.<br /><br />Mulai dari kasus Susnoduadji, dimana dirinya ingin membongkar kasus alur Korupsi, tetapi justru kesalahan dirinyalah yang akhirnya jadi boomerang. Dalam kasus ini, seharusnya, kasus yang menjadi prioritas adalah kasus yang akan dibongkar oleh Susnoduadji, setelah hal tersebut dibongkar, barulah mengusut kesalahan dirinya. Jangan dibalik, yang akhirnya justru menjadikan kontra produktif.<br /><br />Untuk kasus Nazarudin, apapun janji-janji penegak hukum, sebaiknya dia yang sudah terlanjur membongkar kasus-kasus korupsi berskala besar, sebaiknya janganlah pulang. Dan setelah kasusnya, diselesaikan secara Hukum Positif, barulah ia pulang sebagai gentleman.<br /><br />Bagaimana kalau kasusnya sengaja digantung? Kalau niatnya untuk membongkar kasus korupsi tersebut, ya tetaplah pada pendiriannya, tetap memberikan serangan dengan bukti-bukti valid tentunya. Dan jangan pernah melakukan tawar menawar untuk mengamankan diri sendiri. <br /><br />Jadilah orang pertama yang melakukan pembongkaran secara total. Dan "Happy Ending", dengan menyerahkan diri setelah kasus tersebut terbongkar secara total.<br /></span><div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-4602652086272067542011-04-19T19:25:00.000-07:002011-07-07T20:21:56.533-07:00Yoyo Padi, dan Pembunuhan Munir....Pada saat siaran TV One meliput penangkapan drumer Yoyo Padi, seorang perwira menerangkan dengan gamblang, bahwa Yoyo telah mengkonsumsi barang haram tersebut dari 10 tahun yang lalu.<br /><span class="fullpost"><br />Bahkan sang perwira pun tahu, bahwa jenis apa yang dikonsumsi Yoyo pada saat 10 tahun yang lalu, hingga berubah ke jenis Narkoba yang lain, karena Yoyo ganti supplier.<br /><br />Huahahahaha, pernyataan sang perwira sebenarnya sama saja membeberkan bahwa Polisi sudah tahu siapa suppliernya, tetapi lagi-lagi perlakuan "Hukum Belanda" yang selalu memenangkan para penguasa ketimbang rakyat jelata. (red: penguasa memelihara supplier tsb sebagai ATM - persis seperti pada zaman belanda, hanya beda komoditasnya saja)<br /><br />Di sinilah terjawab, apa hubungannya Yoyo dengan pembunuhan Munir (Pahlawan Hak Azasi Manusia). Munir pergi ke Belanda untuk sekolah, dimana cita-citanya, setelah pulang dari Belanda, maka ia akan membenahi "Hukum Peninggalan Belanda" yang selalu memihak kepada penguasa.<br /><br />Jadi, Munir dimusuhi oleh tidak saja Negara-negara yang berkepentingan di Indonesia, tetapi juga oleh penghianat-penghianat bangsa.<br /><br />Kami berharap, semoga akan lahir Munir Munir yang baru. Agar ada perbaikan terhadap sistem Hukum di Indonesia yang sungguh-sungguh berkeadilan.<br /></span><div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-52377363867342525962011-04-15T10:16:00.000-07:002011-10-15T10:25:11.164-07:00Video Porno di Paripurna KhayanganAPES benar nasib Arifinto. Anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu tertangkap basah oleh fotografer Media Indonesia saat ia sedang mengunduh video porno di Ipad-nya di ruang sidang Paripurna DPR pada 8 April.<br /><br />Rasanya belum lama artis Ariel Peterpan, yang sudah divonis tiga tahun setengah, karena video pornonya terekspose ke publik. Dan kalau penegak hukum konsisten, Arifinto--yang sudah mundur dari DPR pada 11 April--tentunya juga harus diproses secara hukum. Ia juga bisa dikenai Pasal UU Pornografi dan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).<br /><span class="fullpost"><br />Malah, konsekuensi atas kelakuan Arifinto itu seharusnya bisa lebih berat lagi. Karena, jangankan menonton video porno di gedung dewan, membuka email saja saat sidang paripurna sudah melanggar etika.<br /><br />Apalagi, Menkominfo Tifatul Sembiring, yang juga adalah kader PKS, sedang getol–getolnya memblokir situs–situs porno di internet. Namun, dengan tindakan Arifinto itu, tentunya menjadi tamparan moral bagi para politisi PKS yang selalu mengedepankan nilai-nilai agama.<br /><br />Kelakuan Arifinto itu juga merupakan bukti kekeliruannya memanfaatkan kecanggihan teknologi. Karena, teknologi itu diciptakan untuk memudahkan kehidupan masyarakat sehingga segala urusannya menjadi mudah, efisien, bijak, aman, dan sebagainya.<br /><br />Bagi kebanyakan orang, teknologi seperti Ipad, Blackberry, Samsung Galaxy memang hanya dipakai untuk gagah-gagahan. Coba lihat, saat pesawat baru landing, kebanyakan penumpang langsung menyalakan gadget-nya. Padahal larangan untuk menyalakan alat komunikasi sudah diumumkan karena hal itu akan mengganggu keselamatan penerbangan.<br /><br />Perilaku kagetan dan gumunan (kagum) terhadap sesuatu yang canggih, termasuk membuka email saat sidang merupakan tindakan kurang bijak.<br /><br />Dalam kearifan cerita wayang, ada peristiwa yang mirip dengan kasus Arifinto. Yakni ketika para dewa menggelar sidang paripurna, Dewa Bayu dan Dewa Indra ketahuan sedang 'mengunduh' bagian terlarang Dewi Wilutama selama beberapa saat.<br /><br />Sialnya, yang memergoki kelakuan kedua dewa itu adalah tetungguling (raja) para dewa, yakni Bethara Guru. Tanpa ampun, kedua dewa itu langsung dipidana dan di-PAW (pergantian antarwaktu) dari posisinya di kadewatan di Khayangan.<br /><br /><br />Rukmuka dan Rukmakala<br /><br />Kocap kacarita, setiap awal bulan purnama para dewa di Khayangan mengadakan parepatan agung (sidang paripurna). Biasanya, dalam rapat nan suci itu semua permasalahan dibahas secara saksama, termasuk yang terjadi di Arcapada (Bumi).<br /><br />Semua dewa wajib hadir dalam sidang itu. Bagi dewa yang tidak hadir dikenai sanksi. Sebagai tukang absennya adalah Dewa Penyarikan. Dan karena pentingnya acara tersebut, yang hadir biasanya tampak khidmat mengikutinya.<br /><br />Suatu ketika, sidang paripurna berlangsung. Hadir para dewi khayangan yang bertugas membantu kelancaran sidang. Salah satunya adalah Dewi Wilutama, bidadari yang dikenal sangat cantik.<br /><br />Penampilan Wilutama yang menggemaskan serta gayanya yang lemah gemulai membuat libido Dewa Bayu dan Dewa Indra tersengat. Apalagi saat itu Wilutama mengenakan pakaian tembus pandang.<br /><br />Rupanya Dewa Bayu atau dewanya angin, sudah bersekongkol dengan Dewa Indra. Dengan kesaktiannya, Dewa Bayu mampu mendatangkan angin jadi-jadian yang dapat menyingkap kain yang dikenakan Dewi Wilutama sehingga terlihatlah bagian terlarangnya. Kejadian itu diabadikan Dewa Indra dan kemudian gambarnya dikirim kepada dewa–dewa cluthak (rakus) lainnya.<br /><br />Bethara Guru yang melihat tindakan tidak senonoh Bayu dan Indra itu kemudian menjatuhkan sanksi tegas. Ia mengutuk kedua dewa itu menjadi raksasa. Dewa Bayu menjadi raksasa bernama Rukmuka, sedangkan Dewa Indra menjadi raksasa Rukmakala.<br /><br />Dalam dunia wayang, sifat dan perilaku raksasa adalah perlambang yang tidak bisa menahan nafsu syahwat maupun jahat. Tindakan murka dan selalu memaksakan kehendak adalah ciri raksasa. Maka, sudah tepatlah jika hukuman yang dijatuhkan Bethara Guru itu adalah mengubah kedua dewa asusila tersebut menjadi raksasa.<br /><br />Setelah berubah ujud menjadi raksasa, keduanya diusir dari Khayangan. Mereka tidak pantas berada dalam komunitas kadewatan karena perbuatannya itu. Rukmuka dan Rukmakala harus menjalani hukuman dengan bertempat tinggal (dipenjara) di Gunung Reksamuka.<br /><br /><br />Jujur dan ikhlas<br /><br />Pada suatu ketika ksatria Pandawa Bima Sena prihatin melihat degradasi moral para nayaka praja (pejabat) di Kerajaan Amarta serta perilaku menyimpang para kawula. Bima berikhtiar mencari solusi atas masalah tersebut dengan mencari ilmu jati diri.<br /><br />Bima kemudian menghadap gurunya, Resi Durna, meminta piwarah atau ajaran sangkan paraning dumadi. Untuk mendapat ajaran itu, Durna memerintahkan Bima mencari kayu gung susuhing angin di Gunung Reksamuka.<br /><br />Singkat cerita berangkatlah Bima ke gunung yang dikenal sangat angker tersebut. Namun, setelah mencari ke sana ke sini dengan mengobrak-abrik seluruh isi hutan, Bima tidak menemukan sesuatu yang diperintahkan Durna.<br /><br />Akhirnya, Bima bertemu dua raksasa penguasa hutan Gunung Reksamuka, yakni Rukmuka dan Rukmakala. Terjadilah perang tanding. Bima dikeroyok kedua raksasa tersebut. Namun, dengan segala kekuatannya, Bima berhasil menghancurkan kedua raksasa itu dengan cara adu kumba, kedua kepala raksasa saling dibenturkan. Keajaiban terjadi. Wujud kedua raksasa hilang dan berubah menjadi Dewa Bayu dan Dewa Indra.<br /><br />Kedua dewa itu mengucapkan terima kasih kepada Bima. Karena atas perbuatan Bima itu, kutukan berwujud raksasa yang mereka jalani atas hukuman asusila di Khayangan sudah selesai.<br /><br />Sebagai ucapan terima kasihnya, kedua dewa tersebut memberitahukan kepada Bima bahwa sesungguhnya kayu gung susuhing angin yang dicarinya itu tidak ada. Itu hanya perlambang bahwa semua tekad akan terwujud apabila dilandasi kejujuran dan keikhlasan berjuang serta berkorban demi masyarakat banyak.<br /><br />Benang merah dari cerita di atas adalah bahwa perilaku manusia yang tidak dapat menahan nafsu syahwat dan jahat ibaratnya sama dengan perilaku raksasa. Dan sebagai raksasa, bukan di Khayangan atau gedung terhormat tempatnya, tetapi di tengah hutan atau penjara. Semonggo.<br /><br />Sumber : Media Indonesia</span><div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-75033423845434091692010-11-22T03:39:00.000-08:002010-11-22T03:45:02.596-08:00Komisi V DPRMenyaksikan Kabar Petang pada TV One mengenai "Anggota DPR menelantarkan TKI di Jedah" ternyata setelah dikonfrontir tidak sekeji itu.<br /><br />Tetapi tetap, dari penggambaran komunikasi antar Anggota DPR dengan salah satu Sukarelawan, ternyata tercermin adanya "Kasta" di situ<br /><span class="fullpost"><br />Kalau anggota DPR merasa memiliki "Kasta" yang lebih tinggi dari rakyat yang diwakilinya, bahkan yang menggajinya. <br /><br />Sungguh tidak tau malu mereka ya....<br /></span><div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-36974538116644754552010-11-21T16:29:00.000-08:002010-11-21T16:47:43.054-08:00Ariel Peterpan vs SumiatiKasus ariel yang heboh dihujat oleh kelompok Islam katanya sangat menjunjung tinggi moral keagamaannya membuat saya awalnya, melihat hal yang positif dari hujatan itu sendiri. Padahal buat beberapa keluarga harmonis yang sempat saya tanyakan, mereka sangat tidak terganggu adanya kasus video porno tersebut. Karena menurut mereka, dalam masyarakat global, segala sesuatu dapat dikomunikasikan kepada anak-anak mereka, mana yang baik mana yang buruk. <br /><span class="fullpost"><br />Jadi intinya, hanya orang tua yang tidak bisa mendidik anaknya secara komunikatif-lah yang merasa video tersebut mengganggu.<br /><br />Di lain pihak kita melihat kasus yang menimpa diri Sumiati di "Tanah Suci", yang jelas-jelas menginjak-injak martabat orang Islam itu sendiri. Tapi kita tidak melihat ada kelompok Islam yang katanya sangat menjunjung tinggi moral keagamaannya, membela Sumiati dengan gigih, seperti menuntut Ariel secara gigih pula. <br /><br />Saya jadi nggak simpati dan tidak percaya lagi....<br /></span><div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-25834762337214888242010-11-10T21:02:00.001-08:002011-10-15T10:43:54.084-07:00Zainudin MZ dan AidaAwalnya saya berfikir, kalau Zainudi MZ paling tidak menggunakan "Pencemaran Nama Baik" kalau tidak menuntut balik.<br />Dengan digantinya nama "Tim Pembela ... Zainudin MZ" menjadi "Tim Mediasi ... Zainudin - Aida" memberikan makna lain bagi kita semua.<br /><span class="fullpost"><br />Tim Pembela mempunyai makna: "Membela Yang Benar". Dengan diganti namanya menjadi Tim Mediasi????<br /><br />Anak kecil juga tahu...... siapa ya yang salah?????<br /><br />Kalau ber-apologi, bahwa manusia adalah tempatnya salah. Maka jalan keluarnya, kalau masih jadi manusia biasa, jangan suka menasehati orang lain (Khotbah), karena Anda akan lupa menasehati diri Anda sendiri.<br /><br />Kasihan donk umatnya, mengagumi orang yang salah. Ini berlaku untuk semua peng-khotbah dari semua aliran agama manapun.<br /><br />Selanjutnya, semoga kita semua tidak terkecoh. Amin amin amin...<br /></span><div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-88526617922734760252010-11-10T18:14:00.000-08:002010-11-21T17:00:03.817-08:00ObamaKedatangannya ke Jakarta yang hanya kurang dari 24 jam, membuat macet di mana-mana. Tetapi semua Stasiun TV menyiarkan cerita yang hanya sisi baiknya saja.<br /><br />Baso Sate dibahas di TV One pada jam 9.24 pagi, untuk dikembangkan sebagai makanan yang dapat dikembangkan bagi pengusaha kecil.<br /><span class="fullpost"><br />Inilah cerminan Bangsa kita, yang selalu ingin menempatkan diri sebagai inferior. Sehingga lebih suka menjelekan saudaranya sendiri, ketimbang orang lain.<br /><br />Coba kalau yang bicara pengembangan Baso Sate itu adalah Menteri Perdagangan, mungkin akan menjadi bahan cemoohan. Tetapi lagi-lagi, karena Obama yang mengatakan, Baso Sate tiba-tiba mempunyai potensi yang besar.<br /><br />Hehehehe, mungkin ini soal waktu, tapi???? <br /><br />Kalimat berikutnya<br /></span><div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4520046703300461580.post-24956081722801498802010-10-20T07:30:00.000-07:002010-10-19T18:10:06.709-07:00Demo SBYSaya sepakat, kalau pemerintahan SBY dikatakan NEOLIB, karena memang masih terasa benar dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan sampai saat ini. Tetapi dalam alam demokrasi, dalam diskusi di depan publik seharusnya diberikan waktu yang seimbang, antara yang Pro dan Kontra.<br /><span class="fullpost"><br />Wawancara pagi tanggal 20 Oktober 2010 di TV One, koq sepertinya memihak pada pendemo. Hal ini terlihat, 90% kesempatan menyampaikan pendapat adalah orang-orang yang ingin mendemo (Fadjroel, Budi, dan Mahasiswa)<br /><br />Sementara setiap kali, pak Sutan dari Demokrat ingin menjawab, selalu disela oleh iklan atau hal-hal lain. Seolah-olah Indie pressenter TV One mendapat order untuk menghalangi opini dari pak Sutan.<br /><br />Saya tidak ingin mengkait-kaitkan siapa dibelakang TV One (yang dimiliki oleh Grup Bakri), tetapi dengan caranya Indie membagi waktu ketika mewanwancara kedua belah pihak tersebut, nyata benar keberpihakannya. Apakah ini merupakan inisiatif dari Indie sendiri, atau inisiatif dari manajemen? <br /><br /><br /></span><div class="blogger-post-footer">f36zbxr2ge</div>Unknownnoreply@blogger.com0