Jumat, 19 Februari 2016

Dedi Mulyadi

Banyak fitnah bagimu Dedi yang berjiwa Nusantara, karena banyak orang Indonesia yang dibiayai oleh intelijen asing, untuk merusak Budaya Leluhur kita sendiri. 

Ayo maju terus, kita ini di Negara yang berdasarkan Pancasila. Jangan Biarkan NKRI dijajah oleh orang-orang Arab

Ingat kata-kata Gus Dur yang sangat kita junjung dan hormati, bahkan beliau sangat dihormati oleh Ulama-ulama Besar Seluruh Dunia.

Kalau yang ngomong hanya sekelas ulama-ulama kampungan, buat apa kita ikuti. Jangan-jangan mereka Intel Arab...

Indonesia memiliki budayanya sendiri, budaya Leluhur Nusantara dari sebelum agama-agama lahir di Dunia, kita sudah menyembah Tuhan Yang Maha Esa.

Animisme dan Dinamisme adalah fitnah peneliti asing yang melihat dari kacamata mereka. Bagaimana kalau peneliti asing tesebut melihat Nabi Sulaiman sedang bicara dengan Pohon, Binatang dan lain sebagainya. Apakah Mereka akan berkata sama???

Sementara dari beberapa penelitian, dikatakan bahwa Nabi Sulaiman berasal dari Benua Atlantis, yang kini adalah Nusntara. Jadi kalau leluhurnya mempunyai kapabelitas berbicara dengan segala mahluk yang bukan manusia, maka secara logika genetika, anak cucunya pun dapat melakukan yang sama.

Istilah syirik yang ditujukan kepada Dedi Mulyadi adalah salah besar, karena kita punya genetika tersebut, sementara yang bicara, mungkin dia keturunan asing atau orang Indonesia yang berpihak kepada asing.

Minggu, 18 Januari 2015

Hukum Mati... Kapan Para Koruptor Mendapatkan Haknya.

Tanggal 18 Januari 2015 dinihari, kita mendengar eksekusi mati gembong Narkoba. Sementara, ini adalah sebuah kejutan yang positif bagi pembangunan mental bangsa.

Zaman Pemerintahan SBY, kita diberikan pembelajaran mengenai eksekusi mati terhadap pelaku ancaman keamanan Negara, yakni beberapa pelaku teroris dieksekusi mati.

Kedua kejahatan di atas memiliki dampak kematian kepada korban-korban yang awam atau tidak bersalah. 

Untuk kemajuan bangsa ini, dan agar kemajuan dapat dilihat lebih konfrehensif, maka pertanyaannya? 

Kapan para Koruptor yang juga memiskinkan, dan akhirnya mematikan beribu kepala yang bekerja di bawah naungan Koruptor tersebut dapat mendapat hadiah eksekusi mati yang sama seperti kedua kejahatan di atas?

Semoga Bapak Presiden Jokowi konsisten terhadap janjinya....


Selasa, 06 Januari 2015

Hubungan Penangkapan Fariz RM dan Pembunuhan Munir

Singkat kata, di Negara yang menerapkan hukum positif yang benar, Fariz RM adalah korban, tidak pantas untuk ditangkap dan ditangkap lagi. Karena Vendor Narkoba akan kehilangan palanggan.

Hubugannya dengan Pembunuhan Munir? Munir punya cita-cita, selesai Doktoralnya, dia akan mengubah semua hukum peninggalan Belanda yang masih menempatkan hukum berpihak kepada Penguasa.

Jadi kalau Alm. Munir sekarang masih ada, jelas sekali, KPK tidak perlu kerja keras dengan berbagai jurus hukum yang baru.

Dengan meninggalnya Munir, maka banyak sekali sandiwara yang dapat disuguhkan ke Masyarakat, yang segan berfikir dua kali, atau berfikir kritis.

Sandiwara Fariz RM.... Polisi menangkap Fariz RM yang jelas-jelas korban, jadi bulan-bulanan. Anak TK saja mungkin tidak perlu berfikir, untuk menangkap Fariz RM. Yang menjadi pertanyaan adalah, kalau memang benar Polisi mengamati prilaku Fariz RM, koq Vendor nya lolos????? LOL

Jangan-jangan yang kasih tau Polisi malah Vendor nya... Atau, janganlah menjelekan polisi LOL

Kamis, 04 September 2014

Malaysia Mendukung Merusak Bangsa Indonesia



Mungkin membaca judulnya, Anda semua akan bertanya-tanya?

Membuktikannya sangatlah gampang....

Banyak sekali penyelundup Narkoba dari Malaysia masuk ke Indonesia melalui Bandara, Pelabuhan, atau Perbatasan yang sama tetapi tidak pernah tertangkap satupun oleh Kepolisian Malaysia
Tetapi, anehnya 2 orang polisi kita yang menyelundupkan Narkotika ke Malaysia dengan mudahnya ditangkap.

Malaysia dapat berkelit, bahwa mereka hanya konsentrasi pada penyelundupan Narkoba yang masuk ke Malaysia saja, tidak sebaliknya.
Logika ini, dapat dimengerti jika yang diajak bicara adalah bocah kelas 3 SD

Jadi Pernyataannya adalah, kalau Malaysia tidak membantu para penyelundup Malyasia untuk merusak Bangsa Indonesia, maka mengapa mereka tidak menangkapnya???

Catatan:
Kami  tidak membenarkan ke dua orang polisi penyelundup Narkoba tersebut, tetapi dengan kejadian ini membuka mata kita bahwa mereka (Pihak Malaysia) ternyata dengan mudah dapat menangkap polisi penjahat yang pasti punya kemampuan melebihi penjahat itu sendiri.
Jadi, mereka sebenarnya dapat dengan mudah menangkap orang-orang Malaysia yang menyelundupkan Narkoba ke Indonesia, kalau saja mereka (Penyelundup Malaysia Tersebut) bukanlah agen negara mereka sendiri.

Rabu, 09 Juli 2014

Pilpres 2014: Satu nya Presiden Skizofrenia



Yang benar aja, ada dua Presiden yang menang dalam sebuah Pemilihan Presiden.

Yang lucu lagi, ketua-ketua partai koalisinya juga memiliki waham kemenangan.

Pilpres 2014 membuktikan, kurang lebih dari 50% politisi kita mengidap Skizofrenia (sakit jiwa).

Gimana jika kita dipimpin oleh orang gila????
Proyek Bersih Parpol Hanya Slogan - AntiKorupsi.org