Waspadai pengaruh Barat,Timur Tengah, dan Asia Timur
Sudah saatnya kita menggali kembali EKSISTENSI BUDAYA BANGSA KITA SENDIRI
Kearifan Lokal Leluhur Nusantara, Bukan Leluhur Barat, Bukan Leluhur Timur Tengah dan Bukan Leluhur Asia Timur
Barat Menipu Berkedok HAM, Timur Tengah Menipu Berkedok Agama, Asia Timur Menipu Berkedok Dagang
Tampilkan postingan dengan label PKS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PKS. Tampilkan semua postingan
Senin, 10 November 2014
Jangan Biarkan NKRI dijajah oleh orang-orang Arab
Baca : http://www.tempo.co/read/news/2014/11/10/231620989/Hasut-Massa-Tolak-Ahok-Bos-FPI-Terancam-Pidana
Label:
Analisa,
Arab Saudi,
FPI,
Machiavellian,
Pembodohan,
PKS
Selasa, 10 Juni 2014
Prabowo Subianto Sosok Yang Tegas
Kita semua sama-sama akui bahwa Bapak Prabowo adalah Sosok Yang Tegas...
Dalam "Dunia Politik Indonesia" kita mengenal "Politik Dagang Sapi"
Mana mungkin Ketua-ketua partai akan memberi makan siang yang gratis... pada Prabowo???
Mana mungkin Ketua-ketua partai akan memberi makan siang yang gratis... pada Prabowo???
Melihat gerbong yang ikut dengan Prabowo Subianto, maka kita harus mencoba berfikir dua kali...
Kalau mereka menang:
- Ketidak konsistenan dari awal, Hatta bicara menggebu-gebu "Penegakan Hukum Yang Tak Boleh Diskriminatif". Semantara anaknya Rasyid Rajasa dengan kekuasannya, bebas dari hukuman.
- Bagaimana Anak Hatta Rajasa (Rasyid Rajasa), dan Anak Ahmad Dhani (Dul)???
- Lapindo (Ketua Golkar) akan dibiarkan, dan penduduk akan ditekan oleh FPI
- Gerindra - Pembinanya (Capresnya) kena Kasus HAM 1998
- PAN - Presidennya kena Kasus Kereta Rel Listrik
- PKS - Presidennya kena Kasus Impor Sapi
- PPP - Presidennya kena Kasus Dana Haji
- PBB - Presidennya kena Kasus Sistem Komunikasi
- Korupsi dengan Berjubah Agama Semakin Marak (Sudah dibuktikan oleh PKS, PPP, PBB)
- Kecenderungan menjadi Negara Islam (Gerakan Ekstrim FPI didukung oleh PKS, PPP, PBB)
Semakin curiga ketika Prabowo memakai "adagium tidak Ada pengikut yang jelek, yang ada pemimpin yang jelek"
Ingat jaman Orba, orang terlena dengan adagium tersebut.. "Soeharto-nya baik, tetapi sekelilingnya yang tidak baik"
Prabowo adalah mantu Sang Penguasa Diktaktor.
Pertanyaannya, apakah dia tidak belajar dari mantan mertuanya???
Label:
Capress 2014,
Dipenjara,
FPI,
Korupsi,
PAN,
PKS,
Prabowo,
Rekam Jejak Capres
Senin, 09 Juni 2014
PIlpres 2014: Jangan jadikan NKRI jadi Negara Islam
Semakin jelas.... FPI gerakan Islam ekstrim, dan PKS partai underbow Ichwanul Muslimin, juga kaki tangan Arab Saudi, dan Negara-negara Timur Tengah.
Dulu zaman Soeharto... yang ditenggarai boneka Amerika, menjadikan Indonesia 32 tahun menggunakan sistem Diktaktorisme Kapitalistis, yang menjual aset-aset bangsanya ke Negara Barat (Amerika)
Nanti, kalau menang. Prabowo menang, kita bisa jadi bonekanya Arab, dengan menggunakan Diktaktorisme Islam, dan menjual aset-aset bangsanya ke Arah Barat (Arabsaudi)
Orang Islam mengatakan bahwa Islam tidak mengajarkan kekerasan, tetapi teroris sembahyangnya dengan cara Islam. Jadi dia belajar dimana ya? Jangan-jangan mereka berlindung di balik Adagium.....
Label:
Capress 2014,
FPI,
PAN,
PBB,
PKS,
PPP,
Prabowo,
Rekam Jejak Capres
Kamis, 14 Februari 2013
Presiden PKS Tertangkap "lagi" Basah
Maaf, waktu LHI tertangkap, beliau masih sebagai Presiden PKS, jadi judulnya ya begitu deh...
Dari menyalin kata-kata bijak di blog sebelah, tadinya saya tidak percaya dengan pernyataannya, tapi coba saja simak....
Agama Tidak Membuat Orang Jadi Baik
Tidak ada satu Agama pun di dunia, yang bisa membuat orang jadi baik. Yang ada; Orang baik dan mempunyai niat yang baik, menggunakan Agama apa pun, untuk tujuan kebaikan. Pasti dia akan jadi baik. Jadi pilihlah Agama yang sesuai dengan Logika dan Hati Nurani.
Kronologis Konspirasi di Balik Penangkapan LHI
Kita masih bertanya kenapa dalam penangkapan LHI Presiden PKS,KPK ngebut dengan kecepatan tinggi,sedangkan dalam kasus lain semisal kasus Hambalang yang menyeret mantan mempora Andi Malaranggeng KPK seperti naik delman,lamban!
Okelah Dalam OTT(Operasi Tangkap Tanggan)kasus impor sapi yg melibatkan Presiden PKS LHI sebetulnya yang tertangkap tangan di Hotel Le Meredien adalah LHI sendiri dan seorang perempuan muda bernama Maharani,katanya si perempuan seorang mahasiswa salah satu universitas di Jakarta
Setelah AF menerima suap 1M dari Indoguna,yang sebelum sudah terjadi komunikasi AF dan LHI perihal uang itu,dan uang suap diserahkan AF ke LHI di kamar hotel Le Meredien
Dalam OTT Presiden PKS LHI,uang sebesar Rp 980 jt sdh di tangan LHI, sedangkan AF dan Rani masing-masing membawa Rp 10jt.
Dalam penyergapan tersebut,LHI minta-minta ampun sampai menangis kepada penyidik KPK yg menangkapnya pada saat OTT di Hotel Le Meredien.Dan LHI meminta demi nama baik Islam dan PKS agar kasus tertangkap basahnya dia bersama uang suap dan PSK ini tdk sampai ke publik.Ini demi citra PKS dan Islam secara keseluruhan.Begitulah permintaan LHI pada penyidik KPK.
Penyidik KPK pun kemudian meminta izin ke Ketua KPK Abraham Samad utk memenuhi permintaan LHI ini.Dan berselang setelah itu Ketua KPK dan jajarannya melakukan rapat kecil untuk membahas permintaan LHI ini.
Pada awalnya permintaan LHI ini tdk disetujui oleh Pimpinan KPK kecuali oleh Ketua KPK Abraham Samad.Setelah alotnya selang pendapat mengenai hal ini,akhirnya disetujui dengan pertimbangan khawatir nama Islam rusak,dan hal-hal yang akan berdampak pada kericuhan umat,sebab yang ditangkap adalah seorang Presiden Partai Islam besar dan juga seorang ustadz
Lalu dibuatlah sebuah skenario,yang seolah-olah LHI dijemput dan langsung ditahan KPK.
Kronologi ini sebenarnya sudah disampaikan kepada elit PKS,inilah mengapa PKS akhirnyamerelakan LHI langsung ditahan.Dan kader2 PKS tidak bergejolak dan berdemo melawan KPK.
Untuk mengalihkan isu penangkapan LHI, PKS kemudian membuat statement bahwa ada konspirasi utk melemahkan PKS.Skenario KPK yg disampaikan ke elit PKS ini pula yang menyebabkan tidak ada perlawanan dr PKS ketika LHI ditetapkan sebagai TSK.
Ditangkap tangannya LHI pd saat OTT di Hotel Le Meredien ini pula yg membuat PKS langsung menunjuk Presiden PKS yang baru.
Skenario inilah yang menyebabkan info OTT wkt itu simpang siur krn sulit menutupi fakta yg sebenarnya terjadi.
Sekian..tunggu sarapan berikutnaya!
Dari menyalin kata-kata bijak di blog sebelah, tadinya saya tidak percaya dengan pernyataannya, tapi coba saja simak....
Agama Tidak Membuat Orang Jadi Baik
Tidak ada satu Agama pun di dunia, yang bisa membuat orang jadi baik. Yang ada; Orang baik dan mempunyai niat yang baik, menggunakan Agama apa pun, untuk tujuan kebaikan. Pasti dia akan jadi baik. Jadi pilihlah Agama yang sesuai dengan Logika dan Hati Nurani.
Kronologis Konspirasi di Balik Penangkapan LHI
Kita masih bertanya kenapa dalam penangkapan LHI Presiden PKS,KPK ngebut dengan kecepatan tinggi,sedangkan dalam kasus lain semisal kasus Hambalang yang menyeret mantan mempora Andi Malaranggeng KPK seperti naik delman,lamban!
Okelah Dalam OTT(Operasi Tangkap Tanggan)kasus impor sapi yg melibatkan Presiden PKS LHI sebetulnya yang tertangkap tangan di Hotel Le Meredien adalah LHI sendiri dan seorang perempuan muda bernama Maharani,katanya si perempuan seorang mahasiswa salah satu universitas di Jakarta
Setelah AF menerima suap 1M dari Indoguna,yang sebelum sudah terjadi komunikasi AF dan LHI perihal uang itu,dan uang suap diserahkan AF ke LHI di kamar hotel Le Meredien
Dalam OTT Presiden PKS LHI,uang sebesar Rp 980 jt sdh di tangan LHI, sedangkan AF dan Rani masing-masing membawa Rp 10jt.
Dalam penyergapan tersebut,LHI minta-minta ampun sampai menangis kepada penyidik KPK yg menangkapnya pada saat OTT di Hotel Le Meredien.Dan LHI meminta demi nama baik Islam dan PKS agar kasus tertangkap basahnya dia bersama uang suap dan PSK ini tdk sampai ke publik.Ini demi citra PKS dan Islam secara keseluruhan.Begitulah permintaan LHI pada penyidik KPK.
Penyidik KPK pun kemudian meminta izin ke Ketua KPK Abraham Samad utk memenuhi permintaan LHI ini.Dan berselang setelah itu Ketua KPK dan jajarannya melakukan rapat kecil untuk membahas permintaan LHI ini.
Pada awalnya permintaan LHI ini tdk disetujui oleh Pimpinan KPK kecuali oleh Ketua KPK Abraham Samad.Setelah alotnya selang pendapat mengenai hal ini,akhirnya disetujui dengan pertimbangan khawatir nama Islam rusak,dan hal-hal yang akan berdampak pada kericuhan umat,sebab yang ditangkap adalah seorang Presiden Partai Islam besar dan juga seorang ustadz
Lalu dibuatlah sebuah skenario,yang seolah-olah LHI dijemput dan langsung ditahan KPK.
Kronologi ini sebenarnya sudah disampaikan kepada elit PKS,inilah mengapa PKS akhirnyamerelakan LHI langsung ditahan.Dan kader2 PKS tidak bergejolak dan berdemo melawan KPK.
Untuk mengalihkan isu penangkapan LHI, PKS kemudian membuat statement bahwa ada konspirasi utk melemahkan PKS.Skenario KPK yg disampaikan ke elit PKS ini pula yang menyebabkan tidak ada perlawanan dr PKS ketika LHI ditetapkan sebagai TSK.
Ditangkap tangannya LHI pd saat OTT di Hotel Le Meredien ini pula yg membuat PKS langsung menunjuk Presiden PKS yang baru.
Skenario inilah yang menyebabkan info OTT wkt itu simpang siur krn sulit menutupi fakta yg sebenarnya terjadi.
Sekian..tunggu sarapan berikutnaya!
Senin, 02 April 2012
PKS Salah Hitung
Menentang Keputusan Koalisi adalah sebuah penghianatan, apalagi itu disampaikan di hadapan rakyat pemilih.
Mengapa PKS membelot, sebagai orang awam mudah saja hitung-hitungannya. PKS mengira ini sudah saatnya terjadi 98 kembali, sehingga kalau mereka Nikung duluan, mereka akan bisa sampai finis duluan.
Tapi ternyata insvestor Demo kurang Nafas, sehingga Demo itu tidak berlanjut, walaupun terdapat pasal karet yang dapat kapan saja di-implementasikan oleh Pemerintahan yang Curang ini.
Memang ada Pepatah melawan Ular harus jadi Ular. Tetapi ingat, kata kiasan itu hanya berlaku untuk orang-orang Jahat dan Penghianat. Bukan untuk para wakil rakyat.
Kalau mau fair, pada saat yang bersamaan seharusnya PKS juga langsung menarik orang-orangnya yang duduk di Pemerintahan. Inilah orang-orang yang tidak memiliki Fatsun Politik.
Mengapa PKS membelot, sebagai orang awam mudah saja hitung-hitungannya. PKS mengira ini sudah saatnya terjadi 98 kembali, sehingga kalau mereka Nikung duluan, mereka akan bisa sampai finis duluan.
Tapi ternyata insvestor Demo kurang Nafas, sehingga Demo itu tidak berlanjut, walaupun terdapat pasal karet yang dapat kapan saja di-implementasikan oleh Pemerintahan yang Curang ini.
Memang ada Pepatah melawan Ular harus jadi Ular. Tetapi ingat, kata kiasan itu hanya berlaku untuk orang-orang Jahat dan Penghianat. Bukan untuk para wakil rakyat.
Kalau mau fair, pada saat yang bersamaan seharusnya PKS juga langsung menarik orang-orangnya yang duduk di Pemerintahan. Inilah orang-orang yang tidak memiliki Fatsun Politik.
Label:
Analisa,
Arab Saudi,
Nilai Budaya,
Pembodohan,
PKS
Jumat, 15 April 2011
Video Porno di Paripurna Khayangan
APES benar nasib Arifinto. Anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu tertangkap basah oleh fotografer Media Indonesia saat ia sedang mengunduh video porno di Ipad-nya di ruang sidang Paripurna DPR pada 8 April.
Rasanya belum lama artis Ariel Peterpan, yang sudah divonis tiga tahun setengah, karena video pornonya terekspose ke publik. Dan kalau penegak hukum konsisten, Arifinto--yang sudah mundur dari DPR pada 11 April--tentunya juga harus diproses secara hukum. Ia juga bisa dikenai Pasal UU Pornografi dan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Malah, konsekuensi atas kelakuan Arifinto itu seharusnya bisa lebih berat lagi. Karena, jangankan menonton video porno di gedung dewan, membuka email saja saat sidang paripurna sudah melanggar etika.
Apalagi, Menkominfo Tifatul Sembiring, yang juga adalah kader PKS, sedang getol–getolnya memblokir situs–situs porno di internet. Namun, dengan tindakan Arifinto itu, tentunya menjadi tamparan moral bagi para politisi PKS yang selalu mengedepankan nilai-nilai agama.
Kelakuan Arifinto itu juga merupakan bukti kekeliruannya memanfaatkan kecanggihan teknologi. Karena, teknologi itu diciptakan untuk memudahkan kehidupan masyarakat sehingga segala urusannya menjadi mudah, efisien, bijak, aman, dan sebagainya.
Bagi kebanyakan orang, teknologi seperti Ipad, Blackberry, Samsung Galaxy memang hanya dipakai untuk gagah-gagahan. Coba lihat, saat pesawat baru landing, kebanyakan penumpang langsung menyalakan gadget-nya. Padahal larangan untuk menyalakan alat komunikasi sudah diumumkan karena hal itu akan mengganggu keselamatan penerbangan.
Perilaku kagetan dan gumunan (kagum) terhadap sesuatu yang canggih, termasuk membuka email saat sidang merupakan tindakan kurang bijak.
Dalam kearifan cerita wayang, ada peristiwa yang mirip dengan kasus Arifinto. Yakni ketika para dewa menggelar sidang paripurna, Dewa Bayu dan Dewa Indra ketahuan sedang 'mengunduh' bagian terlarang Dewi Wilutama selama beberapa saat.
Sialnya, yang memergoki kelakuan kedua dewa itu adalah tetungguling (raja) para dewa, yakni Bethara Guru. Tanpa ampun, kedua dewa itu langsung dipidana dan di-PAW (pergantian antarwaktu) dari posisinya di kadewatan di Khayangan.
Rukmuka dan Rukmakala
Kocap kacarita, setiap awal bulan purnama para dewa di Khayangan mengadakan parepatan agung (sidang paripurna). Biasanya, dalam rapat nan suci itu semua permasalahan dibahas secara saksama, termasuk yang terjadi di Arcapada (Bumi).
Semua dewa wajib hadir dalam sidang itu. Bagi dewa yang tidak hadir dikenai sanksi. Sebagai tukang absennya adalah Dewa Penyarikan. Dan karena pentingnya acara tersebut, yang hadir biasanya tampak khidmat mengikutinya.
Suatu ketika, sidang paripurna berlangsung. Hadir para dewi khayangan yang bertugas membantu kelancaran sidang. Salah satunya adalah Dewi Wilutama, bidadari yang dikenal sangat cantik.
Penampilan Wilutama yang menggemaskan serta gayanya yang lemah gemulai membuat libido Dewa Bayu dan Dewa Indra tersengat. Apalagi saat itu Wilutama mengenakan pakaian tembus pandang.
Rupanya Dewa Bayu atau dewanya angin, sudah bersekongkol dengan Dewa Indra. Dengan kesaktiannya, Dewa Bayu mampu mendatangkan angin jadi-jadian yang dapat menyingkap kain yang dikenakan Dewi Wilutama sehingga terlihatlah bagian terlarangnya. Kejadian itu diabadikan Dewa Indra dan kemudian gambarnya dikirim kepada dewa–dewa cluthak (rakus) lainnya.
Bethara Guru yang melihat tindakan tidak senonoh Bayu dan Indra itu kemudian menjatuhkan sanksi tegas. Ia mengutuk kedua dewa itu menjadi raksasa. Dewa Bayu menjadi raksasa bernama Rukmuka, sedangkan Dewa Indra menjadi raksasa Rukmakala.
Dalam dunia wayang, sifat dan perilaku raksasa adalah perlambang yang tidak bisa menahan nafsu syahwat maupun jahat. Tindakan murka dan selalu memaksakan kehendak adalah ciri raksasa. Maka, sudah tepatlah jika hukuman yang dijatuhkan Bethara Guru itu adalah mengubah kedua dewa asusila tersebut menjadi raksasa.
Setelah berubah ujud menjadi raksasa, keduanya diusir dari Khayangan. Mereka tidak pantas berada dalam komunitas kadewatan karena perbuatannya itu. Rukmuka dan Rukmakala harus menjalani hukuman dengan bertempat tinggal (dipenjara) di Gunung Reksamuka.
Jujur dan ikhlas
Pada suatu ketika ksatria Pandawa Bima Sena prihatin melihat degradasi moral para nayaka praja (pejabat) di Kerajaan Amarta serta perilaku menyimpang para kawula. Bima berikhtiar mencari solusi atas masalah tersebut dengan mencari ilmu jati diri.
Bima kemudian menghadap gurunya, Resi Durna, meminta piwarah atau ajaran sangkan paraning dumadi. Untuk mendapat ajaran itu, Durna memerintahkan Bima mencari kayu gung susuhing angin di Gunung Reksamuka.
Singkat cerita berangkatlah Bima ke gunung yang dikenal sangat angker tersebut. Namun, setelah mencari ke sana ke sini dengan mengobrak-abrik seluruh isi hutan, Bima tidak menemukan sesuatu yang diperintahkan Durna.
Akhirnya, Bima bertemu dua raksasa penguasa hutan Gunung Reksamuka, yakni Rukmuka dan Rukmakala. Terjadilah perang tanding. Bima dikeroyok kedua raksasa tersebut. Namun, dengan segala kekuatannya, Bima berhasil menghancurkan kedua raksasa itu dengan cara adu kumba, kedua kepala raksasa saling dibenturkan. Keajaiban terjadi. Wujud kedua raksasa hilang dan berubah menjadi Dewa Bayu dan Dewa Indra.
Kedua dewa itu mengucapkan terima kasih kepada Bima. Karena atas perbuatan Bima itu, kutukan berwujud raksasa yang mereka jalani atas hukuman asusila di Khayangan sudah selesai.
Sebagai ucapan terima kasihnya, kedua dewa tersebut memberitahukan kepada Bima bahwa sesungguhnya kayu gung susuhing angin yang dicarinya itu tidak ada. Itu hanya perlambang bahwa semua tekad akan terwujud apabila dilandasi kejujuran dan keikhlasan berjuang serta berkorban demi masyarakat banyak.
Benang merah dari cerita di atas adalah bahwa perilaku manusia yang tidak dapat menahan nafsu syahwat dan jahat ibaratnya sama dengan perilaku raksasa. Dan sebagai raksasa, bukan di Khayangan atau gedung terhormat tempatnya, tetapi di tengah hutan atau penjara. Semonggo.
Sumber : Media Indonesia
Rasanya belum lama artis Ariel Peterpan, yang sudah divonis tiga tahun setengah, karena video pornonya terekspose ke publik. Dan kalau penegak hukum konsisten, Arifinto--yang sudah mundur dari DPR pada 11 April--tentunya juga harus diproses secara hukum. Ia juga bisa dikenai Pasal UU Pornografi dan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Malah, konsekuensi atas kelakuan Arifinto itu seharusnya bisa lebih berat lagi. Karena, jangankan menonton video porno di gedung dewan, membuka email saja saat sidang paripurna sudah melanggar etika.
Apalagi, Menkominfo Tifatul Sembiring, yang juga adalah kader PKS, sedang getol–getolnya memblokir situs–situs porno di internet. Namun, dengan tindakan Arifinto itu, tentunya menjadi tamparan moral bagi para politisi PKS yang selalu mengedepankan nilai-nilai agama.
Kelakuan Arifinto itu juga merupakan bukti kekeliruannya memanfaatkan kecanggihan teknologi. Karena, teknologi itu diciptakan untuk memudahkan kehidupan masyarakat sehingga segala urusannya menjadi mudah, efisien, bijak, aman, dan sebagainya.
Bagi kebanyakan orang, teknologi seperti Ipad, Blackberry, Samsung Galaxy memang hanya dipakai untuk gagah-gagahan. Coba lihat, saat pesawat baru landing, kebanyakan penumpang langsung menyalakan gadget-nya. Padahal larangan untuk menyalakan alat komunikasi sudah diumumkan karena hal itu akan mengganggu keselamatan penerbangan.
Perilaku kagetan dan gumunan (kagum) terhadap sesuatu yang canggih, termasuk membuka email saat sidang merupakan tindakan kurang bijak.
Dalam kearifan cerita wayang, ada peristiwa yang mirip dengan kasus Arifinto. Yakni ketika para dewa menggelar sidang paripurna, Dewa Bayu dan Dewa Indra ketahuan sedang 'mengunduh' bagian terlarang Dewi Wilutama selama beberapa saat.
Sialnya, yang memergoki kelakuan kedua dewa itu adalah tetungguling (raja) para dewa, yakni Bethara Guru. Tanpa ampun, kedua dewa itu langsung dipidana dan di-PAW (pergantian antarwaktu) dari posisinya di kadewatan di Khayangan.
Rukmuka dan Rukmakala
Kocap kacarita, setiap awal bulan purnama para dewa di Khayangan mengadakan parepatan agung (sidang paripurna). Biasanya, dalam rapat nan suci itu semua permasalahan dibahas secara saksama, termasuk yang terjadi di Arcapada (Bumi).
Semua dewa wajib hadir dalam sidang itu. Bagi dewa yang tidak hadir dikenai sanksi. Sebagai tukang absennya adalah Dewa Penyarikan. Dan karena pentingnya acara tersebut, yang hadir biasanya tampak khidmat mengikutinya.
Suatu ketika, sidang paripurna berlangsung. Hadir para dewi khayangan yang bertugas membantu kelancaran sidang. Salah satunya adalah Dewi Wilutama, bidadari yang dikenal sangat cantik.
Penampilan Wilutama yang menggemaskan serta gayanya yang lemah gemulai membuat libido Dewa Bayu dan Dewa Indra tersengat. Apalagi saat itu Wilutama mengenakan pakaian tembus pandang.
Rupanya Dewa Bayu atau dewanya angin, sudah bersekongkol dengan Dewa Indra. Dengan kesaktiannya, Dewa Bayu mampu mendatangkan angin jadi-jadian yang dapat menyingkap kain yang dikenakan Dewi Wilutama sehingga terlihatlah bagian terlarangnya. Kejadian itu diabadikan Dewa Indra dan kemudian gambarnya dikirim kepada dewa–dewa cluthak (rakus) lainnya.
Bethara Guru yang melihat tindakan tidak senonoh Bayu dan Indra itu kemudian menjatuhkan sanksi tegas. Ia mengutuk kedua dewa itu menjadi raksasa. Dewa Bayu menjadi raksasa bernama Rukmuka, sedangkan Dewa Indra menjadi raksasa Rukmakala.
Dalam dunia wayang, sifat dan perilaku raksasa adalah perlambang yang tidak bisa menahan nafsu syahwat maupun jahat. Tindakan murka dan selalu memaksakan kehendak adalah ciri raksasa. Maka, sudah tepatlah jika hukuman yang dijatuhkan Bethara Guru itu adalah mengubah kedua dewa asusila tersebut menjadi raksasa.
Setelah berubah ujud menjadi raksasa, keduanya diusir dari Khayangan. Mereka tidak pantas berada dalam komunitas kadewatan karena perbuatannya itu. Rukmuka dan Rukmakala harus menjalani hukuman dengan bertempat tinggal (dipenjara) di Gunung Reksamuka.
Jujur dan ikhlas
Pada suatu ketika ksatria Pandawa Bima Sena prihatin melihat degradasi moral para nayaka praja (pejabat) di Kerajaan Amarta serta perilaku menyimpang para kawula. Bima berikhtiar mencari solusi atas masalah tersebut dengan mencari ilmu jati diri.
Bima kemudian menghadap gurunya, Resi Durna, meminta piwarah atau ajaran sangkan paraning dumadi. Untuk mendapat ajaran itu, Durna memerintahkan Bima mencari kayu gung susuhing angin di Gunung Reksamuka.
Singkat cerita berangkatlah Bima ke gunung yang dikenal sangat angker tersebut. Namun, setelah mencari ke sana ke sini dengan mengobrak-abrik seluruh isi hutan, Bima tidak menemukan sesuatu yang diperintahkan Durna.
Akhirnya, Bima bertemu dua raksasa penguasa hutan Gunung Reksamuka, yakni Rukmuka dan Rukmakala. Terjadilah perang tanding. Bima dikeroyok kedua raksasa tersebut. Namun, dengan segala kekuatannya, Bima berhasil menghancurkan kedua raksasa itu dengan cara adu kumba, kedua kepala raksasa saling dibenturkan. Keajaiban terjadi. Wujud kedua raksasa hilang dan berubah menjadi Dewa Bayu dan Dewa Indra.
Kedua dewa itu mengucapkan terima kasih kepada Bima. Karena atas perbuatan Bima itu, kutukan berwujud raksasa yang mereka jalani atas hukuman asusila di Khayangan sudah selesai.
Sebagai ucapan terima kasihnya, kedua dewa tersebut memberitahukan kepada Bima bahwa sesungguhnya kayu gung susuhing angin yang dicarinya itu tidak ada. Itu hanya perlambang bahwa semua tekad akan terwujud apabila dilandasi kejujuran dan keikhlasan berjuang serta berkorban demi masyarakat banyak.
Benang merah dari cerita di atas adalah bahwa perilaku manusia yang tidak dapat menahan nafsu syahwat dan jahat ibaratnya sama dengan perilaku raksasa. Dan sebagai raksasa, bukan di Khayangan atau gedung terhormat tempatnya, tetapi di tengah hutan atau penjara. Semonggo.
Sumber : Media Indonesia
Label:
MPR/DPR,
PKS,
Rekam Jejak Capres,
Vonis
Kamis, 19 Maret 2009
Wah, PKS 'Dipijat' Panti Pijat
Ahluwalia (04/02/2009 - 13:44)
Demoralisasi tidak hanya melanda para politisi partai-partai sekuler, melainkan juga partai Islam. Teranyar, anggota kader PKS tertangkap basah sedang bernikmat-ria di panti pijat. Gejala dekadensi moral yang sudah membudaya?
Dalam politik, isu seks sangat sensitif dan berdampak ke citra partai. Max Moein dari PDIP, Ahmad Muqowam dari PPP, dan Yahya Zaini dari Golkar, semua tersengat skandal seks yang sangat memalukan. Memalukan pribadi mereka, memalukan partai yang mereka usung. Kini giliran PKS kena getah yang sama.
PKS seakan dipijat dan dipermalukan ulah panti pijat. Kasus yang mencoreng citra PKS itu terjadi pada anggota FPKS DPRD Kota Jambi, Zulhamli Al Hamidi. Pada Selasa (3/2) siang, Hamidi tertangkap sedang berada di dalam kamar salah satu panti pijat saat digelar Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) oleh Poltabes Jambi. PKS benar-benar tak bisa menggeliat menghindari kasus ini. Pasalnya, sudah cukup bukti.
Toh, PKS masih mencoba berkelit. Mereka menyebut oknum tersebut bukan anggota DPW PKS, melainkan simpatisan partai. “Saya sudah cek ke Korwil Sumatera Bagian Selatan (Jambi). Ketua Satuan Polisi Pamong Prajanya mengatakan itu bukan Operasi Pekat. Tapi pembinaan kepada panti pijat yang memang legal terdaftar di Pemda (Pemkot Jambi)," jelas Ketua Badan Hubungan Masyarakat DPP PKS, Mabruri, kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu.
Meski begitu, DPP PKS masih menunggu laporan secara resmi dari DPW Jambi terkait hal tersebut. Karena sebelumnya, mekanisme di PKS dari wilayah memberikan informasi secara tertulis kepada koordinator wilayah Sumatera. Setelah itu baru memberikan laporan secara tertulis kepada DPP PKS.
“Kebetulan, setiap Rabu kita ada rapat Badan Pelaksana Harian (BPH). Jika laporan tertulis itu sudah sampai, kita akan masukkan dalam agenda rapat," ucapnya.
Menurut Wakil Ketua Bidang Pembinaan Kader DPW PKS Propinsi Jambi, M Zayadi, jika terbukti benar, partainya akan menjatuhkan sanksi tegas terhadap oknum anggota yang tertangkap di panti pijat tersebut.
Sanksi yang bisa dijatuhkan kepada Zulhamli Al Hamidi, bisa berupa pemecatan sebagai anggota PKS. Jabatannya sebagai anggota DPRD Kota Jambi juga bisa diganti dalam waktu dekat.
Namun demikian, DPW PKS Jambi akan memanggil lebih dulu yang bersangkutan untuk menjelaskan kasusnya di hadapan Dewan Syariah PKS. “Apabila terbukti, ia akan ditindak tegas,” ujarnya.
PKS Jambi secara resmi sudah mengeluarkan larangan kepada seluruh anggota dan kadernya untuk tidak berada di tempat yang dianggap negatif oleh masyarakat.
Adanya kader atau simpatisan PKS di Jambi yang tertangkap basah berada di panti pijat membuat kaget Mantan Presiden PKS, Hidayat Nur Wahid yang kini Ketua MPR. Dia mengaku baru tahu berita kelam itu. "Oh ya? Wah, saya baru tahu dari Anda," kata Nur Wahid.
Menurut Nur Wahid, kasus demi kasus yang menjerat PKS saat ini memang sering terjadi. Tapi bagaimanapun itu harus ditelaah lebih jauh agar faktanya terungkap. "Itu harus dipelajari, apakah itu benar?" imbuhnya.
PKS jelas patuh pada prinsip hukum yang harus ditegakkan. Keputusan yang diambil itu harus berbasis fakta. "Apapun nanti kita akan beri sanksi? Kalau itu benar dan sesuai fakta," kata dia.
Source: http://www.inilah.com/berita/politik/2009/02/04/81105/wah-pks-dipijat-panti-pijat/
Demoralisasi tidak hanya melanda para politisi partai-partai sekuler, melainkan juga partai Islam. Teranyar, anggota kader PKS tertangkap basah sedang bernikmat-ria di panti pijat. Gejala dekadensi moral yang sudah membudaya?
Dalam politik, isu seks sangat sensitif dan berdampak ke citra partai. Max Moein dari PDIP, Ahmad Muqowam dari PPP, dan Yahya Zaini dari Golkar, semua tersengat skandal seks yang sangat memalukan. Memalukan pribadi mereka, memalukan partai yang mereka usung. Kini giliran PKS kena getah yang sama.
PKS seakan dipijat dan dipermalukan ulah panti pijat. Kasus yang mencoreng citra PKS itu terjadi pada anggota FPKS DPRD Kota Jambi, Zulhamli Al Hamidi. Pada Selasa (3/2) siang, Hamidi tertangkap sedang berada di dalam kamar salah satu panti pijat saat digelar Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) oleh Poltabes Jambi. PKS benar-benar tak bisa menggeliat menghindari kasus ini. Pasalnya, sudah cukup bukti.
Toh, PKS masih mencoba berkelit. Mereka menyebut oknum tersebut bukan anggota DPW PKS, melainkan simpatisan partai. “Saya sudah cek ke Korwil Sumatera Bagian Selatan (Jambi). Ketua Satuan Polisi Pamong Prajanya mengatakan itu bukan Operasi Pekat. Tapi pembinaan kepada panti pijat yang memang legal terdaftar di Pemda (Pemkot Jambi)," jelas Ketua Badan Hubungan Masyarakat DPP PKS, Mabruri, kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu.
Meski begitu, DPP PKS masih menunggu laporan secara resmi dari DPW Jambi terkait hal tersebut. Karena sebelumnya, mekanisme di PKS dari wilayah memberikan informasi secara tertulis kepada koordinator wilayah Sumatera. Setelah itu baru memberikan laporan secara tertulis kepada DPP PKS.
“Kebetulan, setiap Rabu kita ada rapat Badan Pelaksana Harian (BPH). Jika laporan tertulis itu sudah sampai, kita akan masukkan dalam agenda rapat," ucapnya.
Menurut Wakil Ketua Bidang Pembinaan Kader DPW PKS Propinsi Jambi, M Zayadi, jika terbukti benar, partainya akan menjatuhkan sanksi tegas terhadap oknum anggota yang tertangkap di panti pijat tersebut.
Sanksi yang bisa dijatuhkan kepada Zulhamli Al Hamidi, bisa berupa pemecatan sebagai anggota PKS. Jabatannya sebagai anggota DPRD Kota Jambi juga bisa diganti dalam waktu dekat.
Namun demikian, DPW PKS Jambi akan memanggil lebih dulu yang bersangkutan untuk menjelaskan kasusnya di hadapan Dewan Syariah PKS. “Apabila terbukti, ia akan ditindak tegas,” ujarnya.
PKS Jambi secara resmi sudah mengeluarkan larangan kepada seluruh anggota dan kadernya untuk tidak berada di tempat yang dianggap negatif oleh masyarakat.
Adanya kader atau simpatisan PKS di Jambi yang tertangkap basah berada di panti pijat membuat kaget Mantan Presiden PKS, Hidayat Nur Wahid yang kini Ketua MPR. Dia mengaku baru tahu berita kelam itu. "Oh ya? Wah, saya baru tahu dari Anda," kata Nur Wahid.
Menurut Nur Wahid, kasus demi kasus yang menjerat PKS saat ini memang sering terjadi. Tapi bagaimanapun itu harus ditelaah lebih jauh agar faktanya terungkap. "Itu harus dipelajari, apakah itu benar?" imbuhnya.
PKS jelas patuh pada prinsip hukum yang harus ditegakkan. Keputusan yang diambil itu harus berbasis fakta. "Apapun nanti kita akan beri sanksi? Kalau itu benar dan sesuai fakta," kata dia.
Source: http://www.inilah.com/berita/politik/2009/02/04/81105/wah-pks-dipijat-panti-pijat/
Senin, 24 Maret 2008
Daftar Skandal Anggoga Legislatif
Waiting List : Partai Baru dan Partai Kecil ....
- PKS : Skandal Zulhamli Al Hamidi, anggota DPRD Kota Jambi, dengan Skandal Panti Pijat
- PDIP : Skandal Sex Max Moein, anggota DPR RI
- GOLKAR : Skandal Yahya Zaini anggota DPRI RI dengan Maria Eva
- PPP : Penangkapan Al Amin Nasution oleh KPK karena dugaan Korupsi/Suap yang merugikan Negara/Rakyat
- PBR : Penangkapan Bulyan Royan anggota DPR RI KomisiV oleh KPK karena dugaan korupsi /Suap Pengadaan Kapal Patroli yang merugikan Negara/Rakyat
- GOLKAR : Penangkapan/Penahanan Hamka Yandhu dan Saleh Djasid anggota DPR RI oleh KPK karena dugaan Korupsi 31 milyar, skandal BANK INDONESIA dan 4,7 milyar Pengadaan 20 mobil Pemadam Kebakaran
- 2 mantan anggota DPR yakni anggota Fraksi Partai Golkar periode 1999-2004 Antony Zeidra Abidin dan anggota Fraksi Reformasi 1999-2004 Noor Adenan Razak. Antony ditahan berbarengan dengan Hamka Yandhu karena terkait dugaan korupsi aliran dana BI ke DPR.
- DEMOKRAT : Penahanan Sarjan Tahir anggota DPR RI oleh KPK karena dugaan Korupsi/Suap alih fungsi lahan hutan lindung Tanjung Api Api yang merugikan Negara/Rakyat
- PDIP : Pengakuan Agus Condro anggota DPR RI terima Cek 500 Juta Suap dan Aliran Dana 400 dengan Cek total 20 milyar dalam pengangkatan Miranda Gultom Deputy Senior Gubernur Bank Indonesia
- PKS : Pengakuan Jalaludin Assyatibi anggota DPRI RI terima uang suap 55 juta dan beberkan anggota DPR RI lain yang terima
- PKB : Yusuf Emir Faisal anggota DPR RI ditahan KPK sebagai tersangka Korupsi Alih Fungsi Hutan Bakau Tanjung Api Api
- PAN : Laporkan ke Polisi Pengakuan Perkosaan oleh Oknum Pengurus DPD PAN Sidoarjo Jawa Timur
- PAN : Hadi Djamal ditangkap kasus Suap Proyek akibat Beli Suara PEMILU
Langganan:
Postingan (Atom)