Tampilkan postingan dengan label Kearifan Lokal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kearifan Lokal. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 20 Juni 2009

Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Budaya dalam konteks Kearifan Lokal

oleh adi supardi

Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Budaya dalam konteks Kearifan Lokal diadakan di Auditorium Kantor Pusat Universitas Trunojoyo Madura, Surabaya Jawa Timur. Demikian dikatakan Panitia Seminar, Suci Suryani S.S, M.Pd

Latar belakang diadakan seminar, mengingat kearifan lokal (local wisdom) di berbagai daerah di Nusantara merupakan kekayaan budaya yang perlu diangkat sebagai bentuk jati diri bangsa, mamun, akhir-akhir ini kearifan lokal tersebut mulai terlupakan seabagai dampak negatif arus globalisasi. Untuk itu, diperlukan upaya-upaya untuk menyelamatkan dan menghidupkan kembali nilai-nilai kearifan lokal pada diri anak bangsa.

Pembicara pada seminar itu adalah Dr. Dendy Sugono (Kepala Pusat Bahasa Depdiknas), D. Zawawi Imron (Penyair dan Budayawan), Jeffrey M. Loree (Dosen Sastra Cina, Georgetown University, USA) dan Dr. Suryo Tri Saksono (Dosen Universitas Trunojoyo).

Peserta seminar terdiri dari Pemerhati Bahasa/Sastra, Dosen/Guru, Sastrawan, Peneliti, Penulis, Wartawan, dan Mahasiswa.

Peserta seminar dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp. 150 ribu. Biaya pendaftaran bias di transfer ke Bank BTN Cab Bangkalan a.n. Suci Suryani S.S. M.Pd nomor rekeniong 0002801500210052

Kami harapkan partisipasi Bapak dan Ibu dalam seminar nasional tersebut. Informasi seminar dapat di klik di http://www.semnasunijoyo.dikti.net. kata Suci Suryani.

Sumber : etnisuku.wordpress.com

Kamis, 19 Juli 2007

Kearifan Lokal

Mengapa Indonesia terpuruk?
Karena manusia yang mayoritas menganut Agama Impor, tidak mengenal Kearifan Lokal seutuhnya.
Sedangkan dalam Agami Jawi, hal tersebut sudah termasuk dalam, bagaimana seorang Kejawen memperlakukan Pihak Lain (Orang Lain, Alam, Mahluk Halus, Sesepuh, dlsb).

Dalam keyakinan alam bawah sadar orang-orang yang hidup di wilayah Indonesia, mempelakukan Alam selayaknya kita memperlakukan orang lain (dalam konteks Agami Jawi).

Kalau perlakuan terhadap Pihak Lain, kita lakukan dengan benar, maka masyarakat Indonesia tidaklah menderita seperti sekarang ini.
Proyek Bersih Parpol Hanya Slogan - AntiKorupsi.org