Sewaktu masih jadi oposisi di era Soeharto, PDI sekutu gerakan lingkungan dalam menentang pembangunan PLTN. Sesudah jadi Presiden, tidak terdengar suara PDI-P di bidang itu.
Setelah Mega jadi Presiden, keluarga Soekarno-Kiemas, Kiemas bersaudara punya 13 SPBU di wilayah Jabodetabek, di antaranya ada yang menerobos jalur hijau.
Sony Keraf, seorang kader PDI-P yang diangkat menjadi Menteri Lingkungan di era Presiden Gus Dur, bersuara keras terhadap perusahaan-perusaha an perusak lingkungan. Misalnya, terhadap PT TPL (Toba Pulp Lestari) dan PT Freeport Indonesia. Tapi akibat desakan rekan-rekan separtai, Keraf tidak bersuara keras lagi.
Setelah diganti oleh Megawati Soekarnoutri dengan Nabiel Makarim, Sony Keraf yang masih dipilih menjadi anggota Fraksi PDI-P di DPR-RI, ia bahkan tidak bersuara menghadapi rencana tambang emas di P. Lembata, kampung halamannya, walaupun rencana itu ditentang oleh rakyat dan para rohaniwan OFM & SVD.
Sumber : http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/02/keramaian-di-istana-1-4.html
Catatan:
Tambahan Copy Paste dari;
http://www.facebook.com/photo.php?pid=1493301&id=37975304982
jual telkom
Jual Indosat
Jual kapal tanker
Jual minyak Indonesia
Jual BUMN2 lain...
Jual BCA
apalagi aset negara yang mau dijual buk...??
(semua diatas dengan harga sangat murah)
Hilangnya Pulau di Indonesia ke tangan Malaysia, jangan2 indonesia mau di JUAL SAMA MALAYSIA ?????
DULU Bpk nya berani STATEMENT "MARI GANYANGG MALAYSIAAA ! " kOK ANAK NYA GAK BERANI YAH ??Bikin PP pesangon buat dia sendiri 20 MKeamanan tidak terjamin saat dia memimpin (banyak bom) dan PREMAN menjadi-jadi!Anggota seniornya meninggalkan dia (alm sophan s, kwik, laksamana s, permadi, roy b janis, etc)
Saat menjabat tidak menyelesaikan kasus 27 juli (padahal banyak orang PDI mati untuk membela dia)
Sifat : dengki, pendendam, ngambekan
Tidak pernah mau hadir di perayaan kemerdekaan RI
setelah tidak jadi presiden PlinPlan soal BLT
Pendidikan hanya SMA * (BUSET DEHHH PANTESAN AJA GAK BENER)
Mengandalkan nama besar orangtua (padahal beda banget) * ( YA IYA LAH, TANPA NAMA BESAR MANA BISA SEPERTI INI)
Catatan :
Copy paste dari;
http://mishbahulmunir.wordpress.com/2009/04/16/rangkuman-alasan-mengapa-megawati-ditolak-suporter-facebook-say-no-to-megawati-yang-kontraversial-dan-kader-mega-sempat-panas-dan-kebakaran-jenggot/
Mengapa Megawati ditolak?
Berikut daftar rangkuman sementara (karena kian hari terus bertambah) sikap suporter “Say No to Megawati” sejak diluncurkan: (bahasanya sudah saya ubah sedemikian rupa agar lebih sopan, karena kalau lihat aslinya, bahaya sekali. Kalau gak percaya daftar aja dimilis 4w4reness@yahoogroups.com dan mubi@yahoogroups.com agar tau aslinya ya…). Entah bener atau tidak fakta-fakta di bawah ini, mohon maaf, saya hanya menyampaikan apa yang ada di milis dan facebook tersebut. Saya tidak tahu menahu sama sekali maksud dibalik ini semua. Apakah unsur politis dari lawan politik Mega. Atau apalah itu.
o- Dalam 3 tahun masa pemerintahannya, menjual aset BUMN (salah satunya Indosat), yang hingga saat ini momen ekonomi yang paling di sesali oleh para ekonom Indonesia karena dianggap paling tidak realistik.
o- Alih-alih mendamaikan Aceh, malahan mengirim serdadu dan tentara pembunuh untuk menghabisi GAM. Padahal sebelumnya nangis-nangis tak akan melihat airmata lagi di Aceh.
o- Kurang bisa berkomunikasi dengan baik ketika siaran langsung (live). Kelihatan tidak cerdas.
o- Cepat ngambek atau marah-marah jika kepancing emosi dan perasaan kewanitaannya.
o- Nggak bisa terima dan berbesar hati kalau kalah. Buktinya, diundang untuk pelantikan presiden baru tidak mau hadir. Diundang acara 17 Agustus-an sebagai Mantan Presiden nggak mau datang. Itukah seorang negarawan?
o- Omongane mencla-mencle. Katanya menolak BLT, tapi akhir-akhir ini kemudian mendukung.
* Selalu merasa paling baik yang dilakukan di masa pemerintahannya ketimbang pelanjutnya.
* Maaf, terlihat kurang terpelajar. Diamnya Mega seperti nggak tahu mau ngomong apa.
* Di masa pemerintahannya, ada 12 kali teror terjadi di Indonesia. Inilah resiko jika pimpinan negara dari Sipil. (1). Bom Plaza Atrium Senen Jakarta, 23 September 2001; (2). Bom Restoran KFC, Makassar 12 Oktober 2001; (3). Bom sekolah Australia, Jakarta 6 November 2001 di Australian International School (AIS), Pejaten; (4). Bom malam Tahun Baru 1 Januari 2002 Granat manggis meledak di depan rumah makan ayam Bulungan; (5). Bom BALI 12 Oktober 2002, Tiga ledakan mengguncang Bali, 202 korban yang mayoritas warga negara Australia tewas; (6). Bom Restoran McDonald’s Makassar 5 Desember 2002 bom rakitan yang dibungkus wadah pelat baja; (7). Bom Kompleks MABES POLRI Jakarta 3 Februari 2003 bom rakitan meledak di lobi Wisma Bhayangkari Mabes Polri Jakarta; (8). Bom Bandara Cengkareng Jakarta 27 April 2003 bom meledak di area publik di terminal 2F; (9). Bom JW Marriott 5 Agustus 2003 bom menghancurkan sebagian hotel JW Marriott; (10). Bom cafe, Palopo 10 Januari 2004 di Palopo Sulawesi menewaskan 4 orang; (11). Bom KEDUBES AUSTRALIA 9 September 2004 ledakan besar terjadi di depan Kedubes Australia. Salah satu yang terbesar adalah 12 Oktober di Bali)
* Lamban mengambil sikap dalam soal masalah genting negara. Terlihat kurang sigap.
* Seperti cuma ndompleng nama besar ayahnya saja, tanpa bisa membanggakan ayahnya.
* Banyak kader-kadernya terbukti melanggar pidana, preman, dan beberapa koruptor.
* Mega, tipologi pemimpin yang melihat dari sisi negatif orang atau pemimpin lain. Dia bukanlah seorang negarawan sejati.
* Berharap kelembutan dari Ibu Mega, tapi yang didapat adalah dendam kesumat yang selalu menggebu.
* Kontrak politik yg diusung pun juga kurang kredibel dan elegan. Jika tak berhasil menurunkan sembako tak boleh maju lagi pada Pemilu 2014.
* Awalnya bilang, turunkan harga sembako. Tapi setelah dikritik bahwa itu akan memukul kaum tani, eh akhirnya diganti: TINGKATKAN DAYA BELI MASYARAKAT.
* Salah bahasa. Menyerukan untuk ‘mencoblos’ di hadapan ribuan massanya, bukan ‘mencentang’. Itu kan tak sesuai dengan aturan main Pemilu 2009.
* Megawati nggak tahan kalau dikritik. Makanya banyak pendukung utamanya lari dan mendirikan partai lain seperti PDP.
* Pulau yang kaya Minyak dan Gas, yaitu Sipadan-Ligitan lepas ke tangan negara jiran Indonesia. Kualitas diplomasinya rendah sekali di masa Megawati jadi Presiden.
* Gak pernah sekalipun terlihat di depan umum menggunakan pakaian tradisional kebanggaan Indonesia.
* Kapal minyak PT. Pertamina dilego dengan alasan yang dibuat-buat.
* Megawati kurang mencintai seni. Tak pernah ke kampus (seperti ISI Yogyakarta atau ASRI). Tak seperti bapaknya (alm. Soekarno) selama 5 tahun 2 kali ke ASRI.
* Kasus 27 Juli 1996 (Kudatuli?), Mega diuntungkan dalam kasus itu, memperoleh simpati rakyat sebagai orang yang dizalimi Orba, tapi setelah jadi presiden tidak ada tindakan berarti untuk mengusut kasus tersebut.
* Pada 31 Maret 2009 sewaktu kampanye di Mojokerto nyalahin ibu-ibu karena gagalnya dia naik jadi Presiden untuk kedua kalinya pada 2004. Ibu-ibu itu dibilangin genit karena tak memilihnya. “Baru setelah harga sembako membubung tinggi, ibu-ibu menjerit dan sambat kepada saya. Untuk itu saya harap ibu-ibu tidak mengulang kesalahan yang sama pada pilpres mendatang. Khusus kepada seluruh kaum ibu yang hadir di lapangan Mojokerto ini, mengapa dulu tidak mau memilih saya?”
* Negara dirugikan Rp 350 trilyun dalam export gas ke cina, yang mana keputusan itu dibuat oleh Megawati dan hendak menyeret SBY dan JK untuk bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Alasannya bahwa SBY dan JK juga duduk di dalam kabinet yang dipimpin oleh Megawati.
* PT. Freeport juga lepas ke Amerika atas keputusan megawati yang mana hak atas konsesi tambang tembaga di freeport bagi indonesia hanya ±5% dari nilai keseluruhan hasil mentah tambang tembaga dan hasil sampingan dari tambang tembaga di freeport antara lain 150 ton emas murni setiap bulannya yang seharusnya semua hasil sampingan tersebut milik indonesia. Bila kita hitung, hanya untuk hasil sampingan berupa emas murni, negara sudah dirugikan: 150 ton x 12 bulan x 25 tahun x 1.000.000 gram x Rp 250.000 = Rp 11.250.000.000.000.000 atau Rp 11.250 trilyun rupiah selama 25 tahun freeport beroperasi ke depan.
Waspadai pengaruh Barat,Timur Tengah, dan Asia Timur
Sudah saatnya kita menggali kembali EKSISTENSI BUDAYA BANGSA KITA SENDIRI
Kearifan Lokal Leluhur Nusantara, Bukan Leluhur Barat, Bukan Leluhur Timur Tengah dan Bukan Leluhur Asia Timur
Barat Menipu Berkedok HAM, Timur Tengah Menipu Berkedok Agama, Asia Timur Menipu Berkedok Dagang
Tampilkan postingan dengan label Megawati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Megawati. Tampilkan semua postingan
Rabu, 11 Februari 2009
Jumat, 02 April 2004
Keberhasilan Megawati Jadi Materi Kampanye PDI-P
Jumat, 2 April 2004
Batu Ampar,- Setelah berhasil memerahkan Desa Kerawang, kembali kader dan simpatisan moncong putih memerahkan Kecamatan Batu Ampar. Pada kampanye putaran akhir itu, PDI Perjuangan, menampilkan Sujiwo A Md, Lasmono, dan Agus Sudarmawan, sebagai jurukamnya, Rabu (31/3).
Dihadapan kader dan simpatisan yang memerahkan Kecamatan Batu Ampar, Sujiwo, tetap meyanjung keberhasilan Megawati Soekarno Putri, Presiden RI sekarang.
Menurut dia, sejak Megawati duduk sebagai presiden, seluruh sektor bisa diatasi dengan bertahap.
"Kita bisa lihat sendiri bagiamana sejak Megawati menjabat sebagai presiden. Negara menjadi aman. Konflik antar etnis dan SARA, bisa diatasi dengan baik. Belum lagi pada sektor ekonomi. Dulu rupiah terpuruk. Setelah Megawati naik, rupiah kembali stabil," kata Jiwo.
Selain menyanjung keberhasilan Megawati dalam segala bidang, Sujiwo, juga mengutarakan masalah pendidikan. PDI Perjuangan, kata dia, akan memperhatikan masalah pendidikan dan kesehatan. Dua faktor itu sangat penting dalam membangun suatu daerah. Bahkan, kata dia, jika PDI Perjuangan kembali dipercaya masyarakat dan keluar sebagai pemenang pada pemilu kali ini, biaya pendidikan dan kesehatan akan gratis. "Pilihlah moncong putih. Jika PDI Perjuangan, menang maka biaya pendidikan dan kesehatan akan kita gratiskan," kata dia.
Selain menyuguhkan orasi politik pada kampanye monologis terbuka, PDI Perjuangan, juga menampilkan hiburan musik dangdut kepada kader dan simpatisannya. Penampilan artis-artis lokal, ternyata mampu menghibur kader dan simpatisan yang sudah memerahkan Kecamatan Batu Ampar.(bud)< Setelah berhasil memerahkan Desa Kerawang, kembali kader dan simpatisan moncong putih memerahkan Kecamatan Batu Ampar. Pada kampanye putaran akhir itu, PDI Perjuangan, menampilkan Sujiwo A Md, Lasmono, dan Agus Sudarmawan, sebagai jurukamnya, Rabu (31/3).
Dihadapan kader dan simpatisan yang memerahkan Kecamatan Batu Ampar, Sujiwo, tetap meyanjung keberhasilan Megawati Soekarno Putri, Presiden RI sekarang.
Menurut dia, sejak Megawati duduk sebagai presiden, seluruh sektor bisa diatasi dengan bertahap.
"Kita bisa lihat sendiri bagiamana sejak Megawati menjabat sebagai presiden. Negara menjadi aman. Konflik antar etnis dan SARA, bisa diatasi dengan baik. Belum lagi pada sektor ekonomi. Dulu rupiah terpuruk. Setelah Megawati naik, rupiah kembali stabil," kata Jiwo.
Selain menyanjung keberhasilan Megawati dalam segala bidang, Sujiwo, juga mengutarakan masalah pendidikan. PDI Perjuangan, kata dia, akan memperhatikan masalah pendidikan dan kesehatan. Dua faktor itu sangat penting dalam membangun suatu daerah. Bahkan, kata dia, jika PDI Perjuangan kembali dipercaya masyarakat dan keluar sebagai pemenang pada pemilu kali ini, biaya pendidikan dan kesehatan akan gratis. "Pilihlah moncong putih. Jika PDI Perjuangan, menang maka biaya pendidikan dan kesehatan akan kita gratiskan," kata dia.
Selain menyuguhkan orasi politik pada kampanye monologis terbuka, PDI Perjuangan, juga menampilkan hiburan musik dangdut kepada kader dan simpatisannya. Penampilan artis-artis lokal, ternyata mampu menghibur kader dan simpatisan yang sudah memerahkan Kecamatan Batu Ampar.(bud)
Sumber : http://arsip.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Pinyuh&id=53271
Batu Ampar,- Setelah berhasil memerahkan Desa Kerawang, kembali kader dan simpatisan moncong putih memerahkan Kecamatan Batu Ampar. Pada kampanye putaran akhir itu, PDI Perjuangan, menampilkan Sujiwo A Md, Lasmono, dan Agus Sudarmawan, sebagai jurukamnya, Rabu (31/3).
Dihadapan kader dan simpatisan yang memerahkan Kecamatan Batu Ampar, Sujiwo, tetap meyanjung keberhasilan Megawati Soekarno Putri, Presiden RI sekarang.
Menurut dia, sejak Megawati duduk sebagai presiden, seluruh sektor bisa diatasi dengan bertahap.
"Kita bisa lihat sendiri bagiamana sejak Megawati menjabat sebagai presiden. Negara menjadi aman. Konflik antar etnis dan SARA, bisa diatasi dengan baik. Belum lagi pada sektor ekonomi. Dulu rupiah terpuruk. Setelah Megawati naik, rupiah kembali stabil," kata Jiwo.
Selain menyanjung keberhasilan Megawati dalam segala bidang, Sujiwo, juga mengutarakan masalah pendidikan. PDI Perjuangan, kata dia, akan memperhatikan masalah pendidikan dan kesehatan. Dua faktor itu sangat penting dalam membangun suatu daerah. Bahkan, kata dia, jika PDI Perjuangan kembali dipercaya masyarakat dan keluar sebagai pemenang pada pemilu kali ini, biaya pendidikan dan kesehatan akan gratis. "Pilihlah moncong putih. Jika PDI Perjuangan, menang maka biaya pendidikan dan kesehatan akan kita gratiskan," kata dia.
Selain menyuguhkan orasi politik pada kampanye monologis terbuka, PDI Perjuangan, juga menampilkan hiburan musik dangdut kepada kader dan simpatisannya. Penampilan artis-artis lokal, ternyata mampu menghibur kader dan simpatisan yang sudah memerahkan Kecamatan Batu Ampar.(bud)< Setelah berhasil memerahkan Desa Kerawang, kembali kader dan simpatisan moncong putih memerahkan Kecamatan Batu Ampar. Pada kampanye putaran akhir itu, PDI Perjuangan, menampilkan Sujiwo A Md, Lasmono, dan Agus Sudarmawan, sebagai jurukamnya, Rabu (31/3).
Dihadapan kader dan simpatisan yang memerahkan Kecamatan Batu Ampar, Sujiwo, tetap meyanjung keberhasilan Megawati Soekarno Putri, Presiden RI sekarang.
Menurut dia, sejak Megawati duduk sebagai presiden, seluruh sektor bisa diatasi dengan bertahap.
"Kita bisa lihat sendiri bagiamana sejak Megawati menjabat sebagai presiden. Negara menjadi aman. Konflik antar etnis dan SARA, bisa diatasi dengan baik. Belum lagi pada sektor ekonomi. Dulu rupiah terpuruk. Setelah Megawati naik, rupiah kembali stabil," kata Jiwo.
Selain menyanjung keberhasilan Megawati dalam segala bidang, Sujiwo, juga mengutarakan masalah pendidikan. PDI Perjuangan, kata dia, akan memperhatikan masalah pendidikan dan kesehatan. Dua faktor itu sangat penting dalam membangun suatu daerah. Bahkan, kata dia, jika PDI Perjuangan kembali dipercaya masyarakat dan keluar sebagai pemenang pada pemilu kali ini, biaya pendidikan dan kesehatan akan gratis. "Pilihlah moncong putih. Jika PDI Perjuangan, menang maka biaya pendidikan dan kesehatan akan kita gratiskan," kata dia.
Selain menyuguhkan orasi politik pada kampanye monologis terbuka, PDI Perjuangan, juga menampilkan hiburan musik dangdut kepada kader dan simpatisannya. Penampilan artis-artis lokal, ternyata mampu menghibur kader dan simpatisan yang sudah memerahkan Kecamatan Batu Ampar.(bud)
Sumber : http://arsip.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Pinyuh&id=53271
Rabu, 24 Juli 2002
"Banyak Bukti Kegagalan Megawati"
Rabu, 24 Juli 2002
# Prof. Dr. Arief BudimanKetua Program Indonesia Studies Melbourne University, Australia
Menyoroti setahun pemerintah Megawati Soekarnoputri, pengamat politik asal Salatiga Prof. Dr. Arief Budiman punya banyak gagasan baru. Beberapa waktu lalu, misalnya ia mengusulkan agar Megawati diganti dengan Nurcholish Majid. Di mata Ketua Program Indonesia Studies Melbourne University, Australia, Megawati gagal memimpin pemerintahan transisi. Berikut ini wawancara Ecep S. Yasa dari Tempo News Room dengan Arief Budiman dalam berbagai kesempatan:.
Bagaimana Anda menilai pemerintahan Megawati saat ini?
Bagi saya kabinet pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri saat ini tidak kompak. Faktanya sejumlah menteri jalan sendiri-sendiri.
Maksudnya?
Ya misalnya perbedaan pendapat yang tajam antara Menko Ekuin Dorodjatun Koentjorojakti dengan Ketua Bappenas Kwik Kian Gie berkaitan peran IMF dalam pemulihan ekonomi Indonesia. Ini merupakan contoh nyata bahwa kabinbet Megawati memang tidak lagi kompak.
Kedua pejabat itu mestinya melakukan koordinasi dengan Megawati sebagai presiden. Kalau Kwik Kain Gie tidak mau, ya ngomong di luar saja dan silakan keluar dari kabinet atau Dorojatoen dipecat saja kalau memang begitu.
Sikap Megawati sendiri akan hal ini bagaimana?
Pemerintahan Megawati, sebenarnya harus jelas mana yang harus diikuti. Jika Mega setuju dengan Dorodjatun yang memperpanjang kontrak IMF hingga 2003, maka Kwik harus dipecat. Sebaliknya kalau setuju Kiwk Kian Gie yang menolak IMF, Dorojatun yang diberhentikan. Tapi ini hanya diam dan tidak jelas sikap dan visinya apa.
Perbedaan ini apa dampaknya bagi masyarakat?
Sangat besar. Perbedaan pendapat itu berdampak buruk bagi publik luas. Tidak jelas ke arah mana negara ini akan dibawa gara-gara pertentangan tersebut. Tontonan tersebut, merupakan bukti kegagalan kepemimpinan Megawati terutama soal manajemen pemerintahan.
Bagaimana Anda menilai PDI Perjuangan saat ini?/
Bagi saya PDI Perjuangan saat ini adalah partai yang paling rusak dan kacau dibandingkan dengan partai-partai lainnya. Pasalnya partai berlambang kepala banteng itu jauh lebih mementingkan kekuasaan dari pada kepentingan nasional.
Dibandingkan dengan partai lainnya, bagaiamana?
Sebenarnya karakter dan kepentingan sama, partai-partai lainnya juga sebenarnya punya watak yang sama dengan PDIP. Namun khusus PDIP memang partai yang paling kacau diantara partai lainnya. Meski soal mementingkan kekuasaan bukan hanya menimpa PDIP, tapi juga partai-partai lain.
Kenapa bisa demikian?
Salah satu penyebabnya, karena kwalitas orang-orangnya yang sangat rendah. Sehingga yang mereka pikirkan hanyalah kekuasaan lebih dari pada kepentingan nasional. Hal ini diperburuk dengan kepimpinan Megawati yang tidak mempunyai visi yang jelas. Selain itu, di partai tersebut banyak sekali faksi-faksi yang tidak konsisten satu sama lainnya. Dalam kasus Bulog II, kekacauan PDIP ini dimanfaatkan betul oleh Partai Golkar yang memang saat ini sedang membutuhkan bantuan PDIP, maka jadilah Pansus Buloggate II tidak terbentuk.
Kalau PDIP partai yang konsisten, maka mereka akan tetap membentuk Pansus Bulog II dengan alasan apa pun. Sebab dalam Pansus Bulog I mereka ngotot karena pembetukan pansus merupakan soal prinsip memberantas korupsi. Kenyataannya, dalam Pansus Bulog II terlihat sekali bukan soal prinsip yang di kedepankan melainkan bagaimana menyelamatkan kekuasaan PDIP. Padahal dalam Pansus Buloggate II ini, masyarakat sangat jelas menginginkan pembentukan pansus. Keinginan itu misalnya terlihat dari hasil polling berbagai koran, forum diskusi dan lainnya.
Mereka telah mengkhianati rakyat yang mendukungnya?
Keinginan masyarakat dikhianati karena PDIP bekerjasama dengan Partai Golkar yang sebelumnya meminta tolong sama PDIP. Tampaknya mungkin PDIP takut Amien Rais bisa macam-macam dengan menggalang kekuatan Islam lagi dan PDIP kalau sendirian akan susah menghadapi Amien Rais, maka ketika Partai Golkar minta tolong PDIP mau dan konsekuesnsinya keselamatan Akbar Tandjung.
Selain tujuan menyelamatkan Akbar tanjung kerjasama PDIP-Partai Golkar juga dimaksudkan agar PDIP bisa berjalan terus hingga Pemilu 2004 guna menghadapi kelompok Islam dan Amien Rais. Artinya, kedua partai ini berpikir bagaimana menyelamatkan diri pada 2004.
Lalu bagaimana perkiraan Anda kerjasama politik selanjutnya setelah Pemilu 2004?
Kenyataan ini saya kira akan mebuat PDIP, Golkar dan militer akan mendominasi dalam dasawarsa ini. Karena ketigaanya benar-benar memblok Amien Rais dan memberikan peluang kepada PDIP akan besar dan menang lagi 2004. Selain itu kemenangan juga ditandai dengan sangat professional Partai Golkar untuk dengan baik keluar dari persoalan. Terutama bagaimana membersihkan diri dan menyelamatkan ketuanya Akbar Tandjung dari berbagai tuduhan korupsi. (ecep s. yasa)
Source :
Baca Selengkapnya di site KoranTempo - "Banyak Bukti Kegagalan Megawati" , atau bila sudah menghilang, bisa baca di cache server http://www.infoanda.com/linksfollow.php?lh=DwMGAFUFAQMO
# Prof. Dr. Arief BudimanKetua Program Indonesia Studies Melbourne University, Australia
Menyoroti setahun pemerintah Megawati Soekarnoputri, pengamat politik asal Salatiga Prof. Dr. Arief Budiman punya banyak gagasan baru. Beberapa waktu lalu, misalnya ia mengusulkan agar Megawati diganti dengan Nurcholish Majid. Di mata Ketua Program Indonesia Studies Melbourne University, Australia, Megawati gagal memimpin pemerintahan transisi. Berikut ini wawancara Ecep S. Yasa dari Tempo News Room dengan Arief Budiman dalam berbagai kesempatan:.
Bagaimana Anda menilai pemerintahan Megawati saat ini?
Bagi saya kabinet pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri saat ini tidak kompak. Faktanya sejumlah menteri jalan sendiri-sendiri.
Maksudnya?
Ya misalnya perbedaan pendapat yang tajam antara Menko Ekuin Dorodjatun Koentjorojakti dengan Ketua Bappenas Kwik Kian Gie berkaitan peran IMF dalam pemulihan ekonomi Indonesia. Ini merupakan contoh nyata bahwa kabinbet Megawati memang tidak lagi kompak.
Kedua pejabat itu mestinya melakukan koordinasi dengan Megawati sebagai presiden. Kalau Kwik Kain Gie tidak mau, ya ngomong di luar saja dan silakan keluar dari kabinet atau Dorojatoen dipecat saja kalau memang begitu.
Sikap Megawati sendiri akan hal ini bagaimana?
Pemerintahan Megawati, sebenarnya harus jelas mana yang harus diikuti. Jika Mega setuju dengan Dorodjatun yang memperpanjang kontrak IMF hingga 2003, maka Kwik harus dipecat. Sebaliknya kalau setuju Kiwk Kian Gie yang menolak IMF, Dorojatun yang diberhentikan. Tapi ini hanya diam dan tidak jelas sikap dan visinya apa.
Perbedaan ini apa dampaknya bagi masyarakat?
Sangat besar. Perbedaan pendapat itu berdampak buruk bagi publik luas. Tidak jelas ke arah mana negara ini akan dibawa gara-gara pertentangan tersebut. Tontonan tersebut, merupakan bukti kegagalan kepemimpinan Megawati terutama soal manajemen pemerintahan.
Bagaimana Anda menilai PDI Perjuangan saat ini?/
Bagi saya PDI Perjuangan saat ini adalah partai yang paling rusak dan kacau dibandingkan dengan partai-partai lainnya. Pasalnya partai berlambang kepala banteng itu jauh lebih mementingkan kekuasaan dari pada kepentingan nasional.
Dibandingkan dengan partai lainnya, bagaiamana?
Sebenarnya karakter dan kepentingan sama, partai-partai lainnya juga sebenarnya punya watak yang sama dengan PDIP. Namun khusus PDIP memang partai yang paling kacau diantara partai lainnya. Meski soal mementingkan kekuasaan bukan hanya menimpa PDIP, tapi juga partai-partai lain.
Kenapa bisa demikian?
Salah satu penyebabnya, karena kwalitas orang-orangnya yang sangat rendah. Sehingga yang mereka pikirkan hanyalah kekuasaan lebih dari pada kepentingan nasional. Hal ini diperburuk dengan kepimpinan Megawati yang tidak mempunyai visi yang jelas. Selain itu, di partai tersebut banyak sekali faksi-faksi yang tidak konsisten satu sama lainnya. Dalam kasus Bulog II, kekacauan PDIP ini dimanfaatkan betul oleh Partai Golkar yang memang saat ini sedang membutuhkan bantuan PDIP, maka jadilah Pansus Buloggate II tidak terbentuk.
Kalau PDIP partai yang konsisten, maka mereka akan tetap membentuk Pansus Bulog II dengan alasan apa pun. Sebab dalam Pansus Bulog I mereka ngotot karena pembetukan pansus merupakan soal prinsip memberantas korupsi. Kenyataannya, dalam Pansus Bulog II terlihat sekali bukan soal prinsip yang di kedepankan melainkan bagaimana menyelamatkan kekuasaan PDIP. Padahal dalam Pansus Buloggate II ini, masyarakat sangat jelas menginginkan pembentukan pansus. Keinginan itu misalnya terlihat dari hasil polling berbagai koran, forum diskusi dan lainnya.
Mereka telah mengkhianati rakyat yang mendukungnya?
Keinginan masyarakat dikhianati karena PDIP bekerjasama dengan Partai Golkar yang sebelumnya meminta tolong sama PDIP. Tampaknya mungkin PDIP takut Amien Rais bisa macam-macam dengan menggalang kekuatan Islam lagi dan PDIP kalau sendirian akan susah menghadapi Amien Rais, maka ketika Partai Golkar minta tolong PDIP mau dan konsekuesnsinya keselamatan Akbar Tandjung.
Selain tujuan menyelamatkan Akbar tanjung kerjasama PDIP-Partai Golkar juga dimaksudkan agar PDIP bisa berjalan terus hingga Pemilu 2004 guna menghadapi kelompok Islam dan Amien Rais. Artinya, kedua partai ini berpikir bagaimana menyelamatkan diri pada 2004.
Lalu bagaimana perkiraan Anda kerjasama politik selanjutnya setelah Pemilu 2004?
Kenyataan ini saya kira akan mebuat PDIP, Golkar dan militer akan mendominasi dalam dasawarsa ini. Karena ketigaanya benar-benar memblok Amien Rais dan memberikan peluang kepada PDIP akan besar dan menang lagi 2004. Selain itu kemenangan juga ditandai dengan sangat professional Partai Golkar untuk dengan baik keluar dari persoalan. Terutama bagaimana membersihkan diri dan menyelamatkan ketuanya Akbar Tandjung dari berbagai tuduhan korupsi. (ecep s. yasa)
Source :
Baca Selengkapnya di site KoranTempo - "Banyak Bukti Kegagalan Megawati" , atau bila sudah menghilang, bisa baca di cache server http://www.infoanda.com/linksfollow.php?lh=DwMGAFUFAQMO
Langganan:
Postingan (Atom)