By adi supardi
Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau besar dan kecil, yang dihuni oleh berbagai etnis, suku, penganut agama dan adanya tradisi lisan mencerminkan kemajemukan dan pluralisme serta kekayaan budaya yang merupakan potensi untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Upaya penguatan tradisi lisan telah dilakukan enam kali seminar dan Festival Tradisi Lisan yaitu Seminar Internasional dan Festival Tradisi Lisan Nusantara I tahun 1993 dengan tema “ Tradisi, Inovasi, dan Tantangan Tradisi Lisan; Seminar ke II tahun 1996 dengan tema “Kajian Tradisi Lisan Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Mendatang” Seminar ke III pada tahun 1999 sebagai bagian dari kegiatan Festival Budaya Nusantara (FBN) dengan tema “Suara-Suara Milenium: Dialog Antarbudaya”; Seminar ke IV dengan tema “Tradisi Lisan dalam Konteks Budaya Masa Kini”; dan Seminar ke V tahun 2006 dengan tema “Dinamika dan Revitalisasi Tradisi Lisan”. Seminar ke VI dengan tema “Tradisi Lisan sebagai Kekuatan Kultural Membangun Peradaban” yang diselenggarakan di Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada 1-3 Desember 2008 dengan menghasilkan sepuluh butir rekomendasi Sedangkan seminar ke VII akan diselengggarakan di Bangka Belitung pada tahun 2010.
Seminar Internasional dan Festival Tradisi Lisan Nusantara diselenggarakan di daerah Wakatobi bernilai strategis bagi kepentingan nasional, karena kegiatan ini baru pertama kali di selenggarakan diluar Jakarta seiring pelaksanaan otonomi daerah.
Mengingat secara geografis daerah Wakatobi terletak pada titik pusat atau Jantung Segitiga Karang Dunia yaitu segitiga terumbu karang dunia yang meliputio 6 negara yakni Indonesia, Malaysia, The Philipines, Papua New Guinea, Solomon Island dan Timor Leste.
Wakatobi mempunyai keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Dari tiga pusat penyelaman kelas dunia, diketahui bahwa dari 850 jenis karang dunia, sekitar 90% ditemukan di Wakatobi yakni 750 jenis, Caribia hanya memiliki 50 jenis karang dan Laut Merah (Mesir) 300 jenis.
Potensi sumber daya alam daerah Wakatobi dengan keindahan terumbu karang laut sangat berpeluang untuk dijadikan daerah wisata kedua setelah Bali guna mendapatkan devisa dan pendapatan asli daerah (PAD) sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat, sehingga selayaknya untuk dikembangkan.
Source : etnisuku.wordpress.com
Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau besar dan kecil, yang dihuni oleh berbagai etnis, suku, penganut agama dan adanya tradisi lisan mencerminkan kemajemukan dan pluralisme serta kekayaan budaya yang merupakan potensi untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Upaya penguatan tradisi lisan telah dilakukan enam kali seminar dan Festival Tradisi Lisan yaitu Seminar Internasional dan Festival Tradisi Lisan Nusantara I tahun 1993 dengan tema “ Tradisi, Inovasi, dan Tantangan Tradisi Lisan; Seminar ke II tahun 1996 dengan tema “Kajian Tradisi Lisan Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Mendatang” Seminar ke III pada tahun 1999 sebagai bagian dari kegiatan Festival Budaya Nusantara (FBN) dengan tema “Suara-Suara Milenium: Dialog Antarbudaya”; Seminar ke IV dengan tema “Tradisi Lisan dalam Konteks Budaya Masa Kini”; dan Seminar ke V tahun 2006 dengan tema “Dinamika dan Revitalisasi Tradisi Lisan”. Seminar ke VI dengan tema “Tradisi Lisan sebagai Kekuatan Kultural Membangun Peradaban” yang diselenggarakan di Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada 1-3 Desember 2008 dengan menghasilkan sepuluh butir rekomendasi Sedangkan seminar ke VII akan diselengggarakan di Bangka Belitung pada tahun 2010.
Seminar Internasional dan Festival Tradisi Lisan Nusantara diselenggarakan di daerah Wakatobi bernilai strategis bagi kepentingan nasional, karena kegiatan ini baru pertama kali di selenggarakan diluar Jakarta seiring pelaksanaan otonomi daerah.
Mengingat secara geografis daerah Wakatobi terletak pada titik pusat atau Jantung Segitiga Karang Dunia yaitu segitiga terumbu karang dunia yang meliputio 6 negara yakni Indonesia, Malaysia, The Philipines, Papua New Guinea, Solomon Island dan Timor Leste.
Wakatobi mempunyai keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Dari tiga pusat penyelaman kelas dunia, diketahui bahwa dari 850 jenis karang dunia, sekitar 90% ditemukan di Wakatobi yakni 750 jenis, Caribia hanya memiliki 50 jenis karang dan Laut Merah (Mesir) 300 jenis.
Potensi sumber daya alam daerah Wakatobi dengan keindahan terumbu karang laut sangat berpeluang untuk dijadikan daerah wisata kedua setelah Bali guna mendapatkan devisa dan pendapatan asli daerah (PAD) sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat, sehingga selayaknya untuk dikembangkan.
Source : etnisuku.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar