Kalau kita kenal dengan tanggung jawab negara terhadap Warga Negaranya, maka mungkin merupakan kesepakatan tidak tertulis bahwa teroris adalah warga baru dunia, yang tidak perlu dibela atau diakui oleh negara asal teroris itu sendiri.
Contohnya, Mulai dari DR Azhari dan Noordin M Top, yang warga negara Malaysia, perbuatannya tidak pernah dikaitkan dengan asal negaranya. Hingga Abu Bakar Ba'asyir yang mendapat perlindungan di Malaysia pada zaman Soeharto.
Saya menjadi yakin, bahwa ini semua tidak serta merta tidak ada hubungannya dengan Negara Malaysia. Malah saya menganggap bahwa mereka adalah Agen dari Intelijen Malaysia.
Mengapa tidak? Lihat saja, sehari sebelum MU main, BOM meledak, dan akhirnya MU hanya bermain di Malaysia. Tidak sampai situ saja, yang pasti bisnis pariwisata kita akan menurun drastis.
Saya mengkaitkan ini, sebagai adanya keterlibatan Intelijen Ekonomi Malaysia, hal ini dikarenakan, hingga hari ketiga, tidak ada pesan yang diberikan oleh pelaku. Atau paling tidak, terlihat sebagai reaksi dari rentetan tindakan lawan pelaku (pihak keamanan), terhadap kelompoknya selama 6 bulan terakhir.
Maka saya menyayangkan pernyataan Presiden SBY yang memberi pernyataan pers mengenai adanya keterkaitan peristiwa tersebut dengan Pemilu. Hal ini justru mengkaburkan pesan utama, yang sesungguhnya masih harus dicari, atau biasanya juga diberikan melalui saluran rahasia oleh pelaku itu sendiri.
Memang tidak semudah itu menganalisanya, tapi kalau kita cermati, apa yang dilakukan Malaysia ketika BOM demi BOM bermunculan di Indonesia. Anda dapat melihatnya sendiri secara jeli.
Akhir kata, saya menghimbau "Mari Kita Bersatu melawan Negara-negara Yang Ingin Menghancurkan NKRI"
-- Batas Berita
dr azhari teroris adalah intel sultan malasyia
Untuk menghancurkan negara tetangga , tak tangung-tangung sultan malingsia mengirimkan sebuah tim kecil ke wilayah Indonesia .tugas utama tim tersebut adalah membuat onar dan memperkeruh keadaan indonesia
dalam tugasnnya TIM yang dipimpin DR AZHARI merekrut orang indonesia sendiri dengan dalih Danul ISLAMIYAH
Azaz keislaman dimanfaatkan oleh AZHARI untuk meporakpondakan BALI , TANAH JAWA dll
Demi Kekuasaan sultan MALINGSIA ISLAM DIJAKDIKAN KEDOK untuk kepentingan BISNIS KERAJAAN , salah satunnya Prodak kartu komunikasi XL yang berpusat di KUNINGAN JAKARTA.
DR AZHARI sendiri adalah sepupu dari istri ke 3 Sultan Kerajaan MALINGSIA.
Seperti berita ini diturunkan yang dikutip dari Reuters .
Sumber : http://www.topix.com/forum/world/malaysia/TBRMMQL2IQMPA4D5U
-- Batas Berita Baru
Kenapa Noordin M Top Sulit Ditangkap?
Anwar Khumaini - detikNews
Jakarta - Keberadaan Noordin M Top yang telah bertahun-tahun menjadi buron tetap misteri. Mabes Polri yang mengaku terus melakukan pengejaran tak juga mampu menangkap pria asal Malaysia tersebut. Kenapa Noordin begitu sulit ditangkap?
"Karena ada jaringan yang masih mau melindungi dia, yang merasa dengan ikhlas melakukan hal ini," kata Direktur International Crisis Group, Sidney Jones dalam wawancara yang ditayangkan tvOne, Senin (20/7/2009) pagi.
Selain memiliki jaringan yang masih kuat, menurut wanita asal Australia ini, Noordin banyak belajar dari pengalaman. Jika selama ini KPK berhasil menyadap banyak pejabat negara, maka menurutnya, Noordin mengakalinya dengan melakukan cara-cara konvensional, seperti berhubungan dengan memalui kurir. "Noordin banyak belajar dari pengalaman ini," imbuhnya.
Berbeda dengan Sidney, tokoh Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Fauzan Al Anshari menuding CIA dan Amerika Serikat (AS) menjadi biang kerok kenapa Noordin belum juga tertangkap.
"Saya curiga ini skenario besar dari CIA dan AS agar Indonesia tidak aman," ujar Fauzan.
Fauzan mengatakan, kemenangan SBY dengan menggandeng PKS dianggap merongrong kepentingan asing di Indonesia. Sehingga, dengan membuat Indonesia tidak aman lantaran bom, di mata Internasional posisi Indonesia menjadi kian terpuruk.
Terkait dengan masalah ini, Sidney balas membantah pendapat Fauzan. "Sama sekali tak masuk akal," ujarnya singkat.
Saat ditanya apakah kemungkinan teroris masih akan terus merongrong Indonesia, wanita berambut pirang ini tidak membantahnya. Pasalnya, masih ada belasan teroris yang masih menghirup udara bebas.
"Saat ini masih ada 12-13 orang. Untuk membuat bahan peledak tidak sulit, dan masih ada orang yang punya pengalaman dan berniat untuk melakukannya," imbuhnya.
Namun demikian, Sidney juga memuji prestasi Polri yang selama ini telah menangkap banyak teroris. "Sudah 400-an yang tertangkap. Tidak sulit untuk menangkap 12 sisanya," pungkasnya.
(anw/anw)
Sumber : http://www.detiknews.com/read/2009/07/20/080040/1168098/10/kenapa-noordin-m-top-sulit-ditangkap
6 komentar:
Wah..sy sama sekali bahkan tidak pernah terpikir ke arah situ. Hmm.. kenapa bisa tiba-tiba muncul analisa seperti itu, sob? Apa latar belakangnya?
pemikiran bgitu bisa bnernya sob..
tapi bisa bikin perang ama tu negara tambah mantep lagi.. :)
Sebelum menjawab Sobat Risma, ternyata sore harinya dibahas di TVOne mengenai Warga Negara Malaysia tersebut.
Mengenai Warga Baru Dunia, hal ini dilatarbelakangi, bahwa teroris tidak mengenal batas wilayah, dan mereka dapat membuat grup yang terdiri dari berbagai macam warga negara, tanpa mengkaitkan kewarganegaraan mereka masing-masing. Mereka hanya diikat oleh satu tujuan, kalau sebuah negara memakai Ideologi, mereka dapat berupa apa saja, termasuk menggunakan agama.
Kalau mengenai keterlibatan Malaysia, di blog ini saya pernah menulis secara sederhana, tolong baca : http://matarakyat.blogspot.com/2008/08/alat-analisa-sosial-budaya-di-indonesia.html
Dan ditulisan di atas saya belum memasukan, mekanisme kerja dua Kubu (Barat dan Timur tersebut), yakni dengan mengedepankan Malaysia sebagai subyek pengendali lapangan.
Trims Sobat Risma atas pertanyaannya, kalau bisa malah kasih bahan analisanya donk ke Mata Rakyat.
ciiaaaat...numpng lwat mo ningglin jjak...dah 5 watt mt tak kuat,,lm knl n hngat....ntar tak lawat..kklo dah120 watt ok shbat....
pencerahan yg bagus sobat..
salam kenal ya.. :D
analisa yang bagus sobat!
Posting Komentar