Oleh Robby Widodo
Hemat energi dapat dimulai dari rumah kita sendiri. Membangun atau merenovasi rumah sebaiknya tidak sekadar mementingkan gaya belaka, melainkan ada kiat agar rumah dapat ramah lingkungan. Seorang arsitek yang juga pecinta lingkungan, Robby Wahyu Widodo mencoba memaparkannya.
Ada beberapa opsi dan kesempatan yang dapat kita lakukan terhadap gerakan hemat energi di rumah kita. Langkah-langkah ini sangat baik untuk diterapkan oleh rekan-rekan ketika ingin membangun rumah baru atau merenovasi rumah. Kadang langkah tersebut terkesan sangat sederhana dan tak terlintas di benak kita. Padahal jika ditilik, besar sekali manfaatnya untuk lingkungan sekitar. Apa sajakah itu?
Pencahayaan dengan efisiensi tinggi.
Di pasaran banyak dijual lampu yang mengklaim hemat energi. Lampu-lampu ini memang berharga relatif mahal di awal pembelian, namun apakah kita pernah berpikir mengenai life cost-nya? Lampu yang berkualitas jelek pasti lebih sering rusak dan menuntut diganti, dan itu berarti pengeluaran uang, bukan? Jadi saat berbelanja peralatan elektronik, upayakan memilih yang memang benar-benar hemat energi.
Pencahayaan langit dan siang hari.
Tuhan memberikan karunianya berupa matahari dan langit yang dapat berfungsi sebagai sumber cahaya di pagi hingga sore hari. Ada dua strategi pencahayaan, pencahayaan samping dan atas. Bila diterapkan dengan perencanaan dan desain yang baik di rumah kita, bukan tidak mungkin dapat menggantikan fungsi lampu listrik dan akhirnya menghemat biaya listrik.
Pembayangan ruang luar, kulit bangunan, dan ventilasi.
Bangunan dengan bahan kulit atau pelingkup yang memiliki nilai hambatan hantaran panas yang besar akan berpengaruh besar terhadap kenyamanan ruang dalam. Begitu juga dengan pembayangan bukaan, kaca, maupun teras sama implikasinya dengan kenyamanan termal penghuni rumah. Kita harus ingat panas sinar matahari berpengaruh terhadap suhu ruang dalam melalui tiga cara : konduksi, konveksi dan radiasi. Pemilihan bahan dan desain pembayangan dan bukaan ventilasi yang baik akan berimplikasi terhadap kenyamanan dan energi, terlebih bila kita sering menggunakan AC atau kipas angin.
Atap yang dingin.
Memang agak aneh mendengar istilah ini. Maksud istilah ini adalah bahan penutup atap yang memiliki nilai hambatan hantaran panas yang cukup besar dan memiliki kemampuan memantulkan panas yang baik. Penutup atap dari bahan tanah atau keramik sangat baik untuk kenyamanan suhu ruang dalam. Apalagi bila ditambah penggunaan lembaran aluminium foil yang dipasang di bawah penutup atap. Poin ini berhubungan dengan penggunaan energi listrik untuk AC, sehingga AC tidak bekerja “ngoyo” di siang hari.
Peralatan rumah tangga berefisiensi tinggi.
Poin ini memang tidak berhubungan langsung dengan fisik bangunan, namun sangat berpengaruh dengan biaya listrik yang kita keluarkan setiap bulan. Sekarang pilihan merek dan spesifikasi alat rumah tangga semaikn beragam. Pilihlah yang hemat energi listrik sehingga memiliki life cost yang ringan untuk operasionalnya.
Selamat berkreasi menghadapi krisis BBM dan Listrik!
Sumber : http://netsains.com/2007/07/ayo-mendesain-rumah-hemat-energi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar