Saya sepakat, kalau pemerintahan SBY dikatakan NEOLIB, karena memang masih terasa benar dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan sampai saat ini. Tetapi dalam alam demokrasi, dalam diskusi di depan publik seharusnya diberikan waktu yang seimbang, antara yang Pro dan Kontra.
Wawancara pagi tanggal 20 Oktober 2010 di TV One, koq sepertinya memihak pada pendemo. Hal ini terlihat, 90% kesempatan menyampaikan pendapat adalah orang-orang yang ingin mendemo (Fadjroel, Budi, dan Mahasiswa)
Sementara setiap kali, pak Sutan dari Demokrat ingin menjawab, selalu disela oleh iklan atau hal-hal lain. Seolah-olah Indie pressenter TV One mendapat order untuk menghalangi opini dari pak Sutan.
Saya tidak ingin mengkait-kaitkan siapa dibelakang TV One (yang dimiliki oleh Grup Bakri), tetapi dengan caranya Indie membagi waktu ketika mewanwancara kedua belah pihak tersebut, nyata benar keberpihakannya. Apakah ini merupakan inisiatif dari Indie sendiri, atau inisiatif dari manajemen?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar