Sumber : http://mengenal-islam.t35.com/
Situs ini diperuntukkan bagi masyarakat awam yang ingin mengenal Islam dan Kristen secara benar. Pada umumnya, para ustadz dan guru-guru agama Islam selalu mengajarkan Islam sebagai agama yang cinta damai, agama yang benci kekerasan, agama yang toleransi, agama surgawi, agama yang memperlakukan wanita secara wajar, dan masih banyak lagi kebohongan-kebohongan lainnya. Klaim-klaim mereka seringkali tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Dan sesungguhnya, semua sepak terjang mereka memang didukung oleh ajaran murni mereka (Quran & Hadist). Jadi, bukan salah orangnya atau oknum di dalam agama tersebut, melainkan memang agamanya yang tidak benar.
Bila kita tidak mencoba untuk mengenal sendiri Islam dari dekat terutama dengan membaca langsung kitab Alquran dan sumber-sumber tersembunyi mereka, kita tidak akan bisa mengerti dan memahami mengapa umat Islam cenderung kasar dan bertabiat pemarah, enggan menerima kritik, angkuh pantang dihina, suka membuat kerusuhan massal, beringas dengan perampokan dan penjarahannya sambil memperkosa, suka teriak-teriak "Allahuakbar". Dari kitab Alquran, setidaknya, kita bisa mengerti mengapa mereka seperti itu.
Di samping itu, para Ustadz dan Ulama-ulama kampungan seringkali menyebarkan fitnah dan mengajarkan Kristologi yang keliru kepada umat Islam terutama Islam kalangan bawah. Di situs ini kita jawab tuduhan-tuduhan mereka terhadap ajaran kekristenan. Lewat situs ini pula, mari kita singkap kebohongan-kebohongan mereka! Mari kita bongkar kedok Syaitan yang suka mengatasnamakan agama di zaman akhir ini.
Situs ini bukan bermaksud menjelek-jelekkan agama Islam, tetapi secara jujur hendak mengungkap kebenaran tentang apa dan bagaimana Islam itu yang sebenarnya. Situs ini 100% dikelola oleh pribadi, tidak bersangkut paut dengan organisasi atau lembaga manapun.
Kebebasan berpendapat adalah juga kebebaan untuk mengkritik tokoh dan agama yang dimuliakan seseorang. Tanpa kebebasan seperti itu tidak akan ada kebebasan. Kepercayaan tidak harus dihormati. Mereka harus dikritisi, dicermati, dipertanyakan dan jika kekurangan bukti, harus dibuang. Banyak terdapat segala macam kepercayaan. Jika seseorang harus menjaga mulutnya agar tidak berkata apapun yang mungkin melukai kepercayaan orang lain, maka orang itu tidak bisa berkata apa-apa sama sekali. Banyak orang yang memuja Hitler. Apa kita menyarankan orang jangan bicara apapun yang melawan Hitler karena mungkin akan ada orang yang terlukai hatinya? Saat ini orang-orang Korea Utara percaya bahwa Kim Jung Il adalah semacam dewa. Haruskah kita jaga lidah kita dan menghormati monster sadis ini karena ada orang yang mencintai dia dan akan sakit hati jika kita kritik dia? Para pengikut Jim Jones memuja psikopat itu sedemikian sehingga ketika beberapa orang berhasil kabur dari kelompok itu dan menulis hal-hal yang menentangnya,
pemuja-pemuja yang lain membunuh mereka. Ini juga terjadi dalam kasus kelompok pemujaan lain.
Para pemuja mencinta pemimpin mereka hingga mereka mendewakannya dan sangat sakit hati jika ada orang mengritik pemimpinnya. Bahkan inilah perbedaan besar antara 'sebuah kelompok pemujaan' dan agama.
Yesus sering dijelek-jelekkan. Seseorang dengan pemikiran aneh menempatkan salib di dalam botol berisi air kencing dan menyebutnya karya seni. Kristen marah, tapi ini hanya karena kota New York mengijinkan penyimpangan ini dipertunjukkan di museum kota yang dibayar dari uang pajak mereka. Protes dilakukan terhadap museum, tidak terhadap ‘artis’ idiot itu. Artis itu tidak pernah diancam dan tidak takut kehilangan nyawanya. Sebaliknya para muslim membuat kerusuhan dan membunuhi orang-orang tak bersalah ketika beberapa kartun tentang Muhammad dibuat. Ini saja cukup bukti bahwa Islam adalah 'sebuah sekte pemujaan', bukan sebuah agama.
Siapa bilang kepercayaan harus dihargai? Hanya mereka yang tidak bisa membela kepercayaannya secara rasional yang ingin perlindungan terhadap kritik kepercayaan mereka. Karena kepercayaan mereka begitu menjijikan, mereka ingin memaksa orang lain untuk menghargai kepercayaan mereka melalui undang-undang.
Jika para muslim dapat menjawab kritik yang diangkat terhadap Islam, mereka tidak akan bertingkah begitu sadis. Mereka melakukan sensor dan kekerasan persisnya karena mereka gagal dalam hal penggunaan akal. Kenapa para pengikut agama lain tidak bertingkah seperti ini dan kenapa para pengikut aliran pemujaan melakukan hal ini? Karena kebiasaan ini adalah kebiasaan kelompok pemujaan. Islam bukanlah agama tapi adalah sebuah kelompok pemujaan yang berkembang lebih luas.
Alasan kenapa Islam bertahan selama ini persisnya karena strategi fallacy (buah pikiran yg keliru). Para muslim akan mengeluarkan ancaman-ancaman mereka untuk mengintimidasi para pengritik mereka dan membungkam mereka lalu mengumumkan kemenangan. Ini sebabnya diskusi sungguhan antara akademisi muslim dan para pengritik Islam tidak pernah terjadi. Alasannya adalah para muslim tidak tahan terhadap kritik akan nabi mereka. Kenapa? Apa karena mereka tidak bisa menjawabnya? Segera setelah mereka sadar akan posisi mereka yang tersudut dan dalam bahaya mereka mencari alasan-alasan untuk kabur.
Menghargai kepercayaan yang salah bukan sebuah kebaikan sama sekali. Malah sebenarnya sebuah fallacy. Apa definisi dari kepercayaan? Kepercayaan artinya menerima sebuah dalil tanpa bukti. Sekali anda punya bukti, maka bukan lagi sebuah kepercayaan tapi sebuah fakta. Seorang anak bisa saja percaya jika dia memakan biji semangka, maka tanaman semangka akan tumbuh di perutnya. Kepercayaan ini tidak harus dihargai. Tentu saja, anda akan tersenyum dan mungkin mendengarkan keseluruhan ceritanya dg penuh perhatian. Anda tidak mengejeknya atau membuat dia sedih. Lagipula dia cuma anak-anak. Anda cinta anak ini tapi adalah menggelikan jika kita katakan kita harus hargai kepercayaannya yang lucu itu juga. Jika dia bertumbuh besar dan dapat mengerti lebih baik, anda jelaskan padanya bahwa semangka tidak dapat tumbuh di dalam perut.
Sekarang bagaimana jika anak ini menjadi dewasa dan tetap ingin berpegang pada kepercayaan lucunya? (Kebanyakan kepercayaan-kepercayaan yang dipegang orang dg keramat lebih lucu lagi dari kepercayaan tentang biji semangka yg tumbuh di perut). Apa anda akan tetap sabar menghadapi pikiran bodohnya? Ya! Sepanjang kepercayaannya tidak melukai orang lain, anda harus membiarkannya. Bukan hak kita memutuskan apa yg harus dipercaya orang lain dan apa yang tidak boleh mereka percayai. Ini inti dari kebebasan berpikir. Kita mungkin tidak setuju dengan Hinduisme, Kejawen, Zoroastrianisme atau Bahais. Karena agama ini tidak mengganggu, kita tidak berhak untuk menghentikan mereka dan memaksa mereka yang percaya untuk meninggalkan kepercayaan mereka. Tapi, kita tidak boleh membiarkan kepercayaan yang mengganggu/merusak orang lain.
Jika sebuah agama mengajarkan: bunuh kafir di mana pun kau temukan; mereka najis, jangan berteman dengan mereka, tuhan membenci mereka dan mereka adalah bahan api neraka, agama seperti ini berbahaya. Umat manusia harus bersatu memusnahkan agama setan ini. Doktrin kebencian yang sama membawa banyak kematian dan kehancuran pada abad terakhir. Setiap orang harus bergabung untuk melawannya. Kita jangan biarkan hal ini terjadi lagi. Kita harus memusnahkan setiap doktrin jahat. Kepercayaan yang tidak toleran jangan diberi toleransi. Ketika kemanusiaan melawan dan mengakhiri doktrin jahat Nazisme, setiap orang berjanji ‘tidak akan lagi’, tapi sebuah doktrin yang mirip atau bahkan lebih berbahaya sedang mengangkat kepalanya lagi. Orang tidak melawannya karena menyamar sebagai agama. Kita harus membuka topengnya dan bilang TIDAK. Islam membawa lebih banyak kematian dan kehancuran dari Nazisme. Harus dihentikan sebelum membakar dunia. Satu orang mengulang dengan persis perkataan-perkataan Hitler. Dia menyangkal
holocast sementara menjanjikan melakukan holocaust lain. Buku Hitler menjadi buku paling laris di Turki selama beberapa tahun ini. Hitler jadi pahlawan dari muslim. Quran lebih jahat dari Mein Kamph. Kita jangan biarkan muslim melakukan apa yang Nazi lakukan. Jangan lagi, kita biarkan kejahatan menjadi bertambah kuat. Kita harus sadarkan para muslim!
Masyarakat yang bebas dan beradab harus melindungi hak-hak SEMUA penduduknya untuk bebas. Yang dimaksud dengan SEMUA adalah setiap orang, bukan hanya mayoritas. Tanpa kebebasan berpikir dan kepercayaan tidak akan ada kebebasan. Jadi bagaimana jika sekelompok orang memutuskan untuk memaksakan kepercayaannya pada orang lain?
Dalam hal ini menjadi tanggung jawab negara untuk menahan kelompok ini dengan maksud melindungi yang lain. Intoleransi bukan sebuah hak. Anda punya hak untuk mengritik kepercayaan manapun tapi anda tidak punya hak untuk tidak toleran, menimbulkan kebencian dan membuat kekerasan. Mereka yang melakukannya harus dihentikan dengan hukum. Jika mereka tidak mengerti dengan logika maka harus dihentikan dengan kekuatan. Kebebasan anda berakhir pada kebebasan orang lain. Ini batas dari kebebasan dari masyarakat yang bebas di mana setiap orang bebas. Islam Jahat sangat khas. Satu-satunya agama yang menganjurkan intoleransi dan kebencian.
Muhammad tidak menghargai kepercayaan orang lain. Bukan untuk ini kita menyalahkannya. Kita menyalahkan dia karena dia tidak toleran pada kepercayaan-kepercayaan orang lain itu.
Bukankah para muslim membakar gereja-gereja dan sinagoga-sinagoga? Bukankah mereka menghina dewa-dewa Hindu? Bukankah mereka merusak patung-patung Buddha di Bamian? Mungkin anda akan berkata bahwa para muslim itu tidak tahu, tapi bagaimana mengenai Muhammad? Bukankah dia (Muhammad) menghina kepercayaan trinitas dari Kristen, yang sebenarnya tidak dimengerti oleh dia sendiri? Bukankah dia menghina dan akhirnya menghancurkan patung-patung kaum Quraish?
Yang dipelajari Muslim tentang Islam di mesjid2 dan forum2 Islam hanyalah kebaikan2 Muhammad saja. Tidak pernah dibahas bagaimana Muhammad memancungi kafir, memperkosa kafir, menjarah kafir demi makanan, uang, tanah, wanita2. Mana pernah kalian dengar tentang hal itu di mesjid? Justru mesjid2 di tetangga pada sibuk jerit2 menghina kafir tanpa malu2 pakai megaphone segala. Teman-teman Muslim saya tidak pernah tahu bahwa Muhammad mengawini anak perempuan kecil usia 6 tahun. Mereka tidak tahu kalau Muhammad cekcok sama Hafsa gara2 Muhammad meniduri babunya Hafsah (Mariyah) di ranjang Hafsa. Mereka tidak tahu kalau Muhammad memancung 900 Yahudi usia 13 tahun ke atas yang sudah tidak berdaya lagi selama sehari semalam. Mereka tidak tahu kalau tentara Muslim suka memperkosa tawanan wanita kafir di hari yang sama sanak keluarga wanita2 kafir itu dibunuh. Yang jelek2 sih disembunyikan terus oleh para ustad dan imam. Yang bagus2 saja yang terus dikeluarin dan ditunjukan pada Muslim.
Sumber : http://mengenal-islam.t35.com/
Waspadai pengaruh Barat,Timur Tengah, dan Asia Timur
Sudah saatnya kita menggali kembali EKSISTENSI BUDAYA BANGSA KITA SENDIRI
Kearifan Lokal Leluhur Nusantara, Bukan Leluhur Barat, Bukan Leluhur Timur Tengah dan Bukan Leluhur Asia Timur
Barat Menipu Berkedok HAM, Timur Tengah Menipu Berkedok Agama, Asia Timur Menipu Berkedok Dagang
Sabtu, 16 Desember 2006
Kegeraman seorang Indonesia akan rusaknya budayanya sendiri
Dalam refleksi kosong, kadang-kadang saya jadi geram ketika mengingat sejarah tentang penyebaran virus Islam ke Indonesia.
Para penjahat itu adalah Wali Songo dan mereka-mereka yg membuka jalan bagi masuknya virus Arab ke nusantara. Dulu, pada abad ke-8 saja leluhur kita sudah berteknologi tinggi dan mampu membangun Borobudur (salah satu bukti peradaban paling maju pada zaman itu).
Abad ke-13 Gajah Mada menjelajahi dan menyatukan sebagian besar kawasan Asia Tenggara, dan sebagai bangsa kita mencapai masa keemasan.
Abad berikutnya, mulai para pembawa virus Arab (bukan orang Arab) datang (yakni antara abad 14-15) yang akhirnya pelan-pelan menggerogoti kerajaan Majapahit dan hancur tinggal puing-puing. Dari kerajaan adi-kuasa di Asia Tenggara dengan bangunan2 megahnya (pura, candi-candi), menjadi kerajaan tengu di Yogja & Solo yg istananya aja cuma dari kayu dan udah mau roboh ditiup angin.
Coba kalau Islam tidak masuk ke Indonesia, barangkali kita sudah lebih maju saat ini dan cara berfikir kita pasti lebih advanced. Kalau sejak abad ke-8 saja sudah bisa bikin Borobudur, membangun kota-kota seindah Bali, menguasai kawasan seluas Asia Tenggara harusnya pada abad ke-16 menara Eifel ada di Jawa, bukan di Paris.
Terkadang saya jadi bertanya, Islam sudah memberi apa sih kpd
Indonesia? Kecuali terorisme, budaya jenggot, dan jilbab? Sementara meskipun hanya sisa-sisa, kita sampai sekarang masih bisa menikmati hasil warisan leluhur kita melalui industri pariwisata Borobudur & Bali. Ironisnya, Islam bukan saja telah merusak mental bangsa kita, bahkan telah beberapa kali berusaha menghancurkan warisan budaya asli kita.
Thn 85-an teroris muslim beberapa kali mengebom Borobudur dan belakangan ini mau menghancurkan Bali.
Saya sampai sekarang belum bisa melihat sisi baik apa yang sudah disumbangkan oleh orang Arab ? Kecuali duit2 recehan dari Saudi ke masjid-masjid yang pro Wahabi. Itu pun dampaknya lahir para pasukan jihadi yang siap menjadi relawan perang membela orang Arab yg berantem dengan sepupunya sendiri (Yahudi).
Justru, setelah bangsa kita digerogoti oleh virus Arab (mulai abad 14-15),
akhirnya (pada abad ke-16) bangsa kecil seperti Belanda bisa menguasai kita. Demikianlah seterusnya sampai hari ini. Dengan kata lain, penyebaran virus budaya jahiliyah Arab (melalui Islam) telah merusak banyak tatanan sosial budaya lain yang tanpanya barangkali malah bisa lebih maju.
Jika salah satu kriteria bangsa yg maju/modern adalah bangsa yg telah
memperkenalkan budaya-budaya unggul, maka seberapa majukah bangsamu hari ini? Ukurannya ada di organ bagian atasnya Muslim Melayu yang mereka tutupi dengan peci bau minyak pelet atau jilbab penutup ketombe.
Kaji Dullah
Sumber : http://mengenal-islam.t35.com/Sejarah_Wali_Songo.htm
Para penjahat itu adalah Wali Songo dan mereka-mereka yg membuka jalan bagi masuknya virus Arab ke nusantara. Dulu, pada abad ke-8 saja leluhur kita sudah berteknologi tinggi dan mampu membangun Borobudur (salah satu bukti peradaban paling maju pada zaman itu).
Abad ke-13 Gajah Mada menjelajahi dan menyatukan sebagian besar kawasan Asia Tenggara, dan sebagai bangsa kita mencapai masa keemasan.
Abad berikutnya, mulai para pembawa virus Arab (bukan orang Arab) datang (yakni antara abad 14-15) yang akhirnya pelan-pelan menggerogoti kerajaan Majapahit dan hancur tinggal puing-puing. Dari kerajaan adi-kuasa di Asia Tenggara dengan bangunan2 megahnya (pura, candi-candi), menjadi kerajaan tengu di Yogja & Solo yg istananya aja cuma dari kayu dan udah mau roboh ditiup angin.
Coba kalau Islam tidak masuk ke Indonesia, barangkali kita sudah lebih maju saat ini dan cara berfikir kita pasti lebih advanced. Kalau sejak abad ke-8 saja sudah bisa bikin Borobudur, membangun kota-kota seindah Bali, menguasai kawasan seluas Asia Tenggara harusnya pada abad ke-16 menara Eifel ada di Jawa, bukan di Paris.
Terkadang saya jadi bertanya, Islam sudah memberi apa sih kpd
Indonesia? Kecuali terorisme, budaya jenggot, dan jilbab? Sementara meskipun hanya sisa-sisa, kita sampai sekarang masih bisa menikmati hasil warisan leluhur kita melalui industri pariwisata Borobudur & Bali. Ironisnya, Islam bukan saja telah merusak mental bangsa kita, bahkan telah beberapa kali berusaha menghancurkan warisan budaya asli kita.
Thn 85-an teroris muslim beberapa kali mengebom Borobudur dan belakangan ini mau menghancurkan Bali.
Saya sampai sekarang belum bisa melihat sisi baik apa yang sudah disumbangkan oleh orang Arab ? Kecuali duit2 recehan dari Saudi ke masjid-masjid yang pro Wahabi. Itu pun dampaknya lahir para pasukan jihadi yang siap menjadi relawan perang membela orang Arab yg berantem dengan sepupunya sendiri (Yahudi).
Justru, setelah bangsa kita digerogoti oleh virus Arab (mulai abad 14-15),
akhirnya (pada abad ke-16) bangsa kecil seperti Belanda bisa menguasai kita. Demikianlah seterusnya sampai hari ini. Dengan kata lain, penyebaran virus budaya jahiliyah Arab (melalui Islam) telah merusak banyak tatanan sosial budaya lain yang tanpanya barangkali malah bisa lebih maju.
Jika salah satu kriteria bangsa yg maju/modern adalah bangsa yg telah
memperkenalkan budaya-budaya unggul, maka seberapa majukah bangsamu hari ini? Ukurannya ada di organ bagian atasnya Muslim Melayu yang mereka tutupi dengan peci bau minyak pelet atau jilbab penutup ketombe.
Kaji Dullah
Sumber : http://mengenal-islam.t35.com/Sejarah_Wali_Songo.htm
Langganan:
Postingan (Atom)