Senin, 25 Agustus 2008

Alat Analisa Sosial Budaya di Indonesia

Kita kadang sulit untuk melihat, bahwa budaya kita ini sudah diracuni oleh negara atau bangsa mana sih?

Untuk mengetahui dan kembali ke budaya asli Indonesia, sebenarnya tidaklah sulit. Karena selama ini hanya ada dua kubu besar yang bertikai di Indonesia, untuk meperebutkan, atau yang ingin memasukan nilai budaya mereka sebanyak mungkin ke Indonesia.

Sebelum kita meloncat ke negara atau bangsa mana yang ingin merebut pengaruh budayanya di Indonesia, terlebih kita harus mengetahui, tujuan mereka.

Tujuang mereka tidaklah sulit untuk ditebak, tidak lain dan tidak bukan adalah mencari keuntungan materi semata. Apapun janji yang disodorkan oleh mereka.

Untuk memudahkan, saya membaginya menjadi dua kelompok besar, yakni Inggris dengan kroni-kroninya di sisi Barat, sedangkan di sisi Timur adalah Arab Saudi dengan Kroni-kroninya.

Pertama-tama, kita mulai dari pengaruh bahasa, dari Barat kita ditekankan untuk dapat berbahasa Inggris, agar kita dapat berkomunikasi dengan dunia Internasional. Dari Timur, kita ditekankan untuk dapat berbahasa Arab, agar kita dapat berdoa secara khusuk.

Keluarga yang menganut Barat, sering kita dengar dengan sebutan Mami Papi, tetapi sebaliknya keluarga yang menganut Timur, sering kita dengar dengan sebutan Abi Uni.

Dalam dunia bahasa, karena pengaruh itu sangat kuat, sehingga dunia dengan mudah mengkleim bahwa bahasa kita tidak memiliki kepribadian bahasa yang kuat. Sehingga dalam dunia bahasa marketing, bahasa Indonesia tidak diperhitungkan, atau memang sengaja dikerdilkan.
Sebagai contoh: Negara Suomi yang penduduknya hanya ratusan ribu, bahasanya dapat kita temui tidak saja di semua perangkat lunak keluaran Microsoft, tetapi pada produk-produk elektronik rumahan. Tetapi bahasa Indonesia, dengan penduduk lebih dari 200 juta jiwa, dimana pasar elektronik begitu kuatnya, baru akhir-akhir ini kita temukan, itupun tidak di seluruh produk elektronik.

Kedua, dalam dunia model gaya berpakaian, di sisi Barat menawarkan pakaian yang minim, sedangkan di sisi Timur menawarkan pakaian yang serba tertutup. Sedangkan cara berpakaian bangsa ini, sejak dulu adalah resmi atau santai, tetapi sopan. Sopan berarti tidak harus minim atau tidak harus tertutup.

Trus apa hubungannya dengan keuntungan materi????
Jelas, jika pengaruh berpakaian mereka masuk, maka para pengusaha tekstil mereka pun akan dapat menembus pasar Indonesia dengan lebih agresif.

Belum lagi pengusaha accesoris mereka juga akan memperoleh kesempatan untuk membuka pasar yang lebih besar.

Catatan :
Negara Barat menawarkan, dengan menerapkan HAM menurut persepsi mereka, dunia akan menjadi adil dan makmur. Dengan adanya keadilan dan kemakmuran, membuat orang hidup rukun di dunia bagaikan di surga.

Negara Timur menawarkan, dengan menerapkan nilai-nilai Agama mereka, dunia akan menjadi adil dan makmur, yang akan menghantarkan mereka sampailah ke surga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar