Rabu, 24 Juli 2002

"Banyak Bukti Kegagalan Megawati"

Rabu, 24 Juli 2002

# Prof. Dr. Arief BudimanKetua Program Indonesia Studies Melbourne University, Australia

Menyoroti setahun pemerintah Megawati Soekarnoputri, pengamat politik asal Salatiga Prof. Dr. Arief Budiman punya banyak gagasan baru. Beberapa waktu lalu, misalnya ia mengusulkan agar Megawati diganti dengan Nurcholish Majid. Di mata Ketua Program Indonesia Studies Melbourne University, Australia, Megawati gagal memimpin pemerintahan transisi. Berikut ini wawancara Ecep S. Yasa dari Tempo News Room dengan Arief Budiman dalam berbagai kesempatan:.

Bagaimana Anda menilai pemerintahan Megawati saat ini?

Bagi saya kabinet pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri saat ini tidak kompak. Faktanya sejumlah menteri jalan sendiri-sendiri.

Maksudnya?

Ya misalnya perbedaan pendapat yang tajam antara Menko Ekuin Dorodjatun Koentjorojakti dengan Ketua Bappenas Kwik Kian Gie berkaitan peran IMF dalam pemulihan ekonomi Indonesia. Ini merupakan contoh nyata bahwa kabinbet Megawati memang tidak lagi kompak.

Kedua pejabat itu mestinya melakukan koordinasi dengan Megawati sebagai presiden. Kalau Kwik Kain Gie tidak mau, ya ngomong di luar saja dan silakan keluar dari kabinet atau Dorojatoen dipecat saja kalau memang begitu.

Sikap Megawati sendiri akan hal ini bagaimana?

Pemerintahan Megawati, sebenarnya harus jelas mana yang harus diikuti. Jika Mega setuju dengan Dorodjatun yang memperpanjang kontrak IMF hingga 2003, maka Kwik harus dipecat. Sebaliknya kalau setuju Kiwk Kian Gie yang menolak IMF, Dorojatun yang diberhentikan. Tapi ini hanya diam dan tidak jelas sikap dan visinya apa.

Perbedaan ini apa dampaknya bagi masyarakat?

Sangat besar. Perbedaan pendapat itu berdampak buruk bagi publik luas. Tidak jelas ke arah mana negara ini akan dibawa gara-gara pertentangan tersebut. Tontonan tersebut, merupakan bukti kegagalan kepemimpinan Megawati terutama soal manajemen pemerintahan.

Bagaimana Anda menilai PDI Perjuangan saat ini?/

Bagi saya PDI Perjuangan saat ini adalah partai yang paling rusak dan kacau dibandingkan dengan partai-partai lainnya. Pasalnya partai berlambang kepala banteng itu jauh lebih mementingkan kekuasaan dari pada kepentingan nasional.

Dibandingkan dengan partai lainnya, bagaiamana?

Sebenarnya karakter dan kepentingan sama, partai-partai lainnya juga sebenarnya punya watak yang sama dengan PDIP. Namun khusus PDIP memang partai yang paling kacau diantara partai lainnya. Meski soal mementingkan kekuasaan bukan hanya menimpa PDIP, tapi juga partai-partai lain.

Kenapa bisa demikian?

Salah satu penyebabnya, karena kwalitas orang-orangnya yang sangat rendah. Sehingga yang mereka pikirkan hanyalah kekuasaan lebih dari pada kepentingan nasional. Hal ini diperburuk dengan kepimpinan Megawati yang tidak mempunyai visi yang jelas. Selain itu, di partai tersebut banyak sekali faksi-faksi yang tidak konsisten satu sama lainnya. Dalam kasus Bulog II, kekacauan PDIP ini dimanfaatkan betul oleh Partai Golkar yang memang saat ini sedang membutuhkan bantuan PDIP, maka jadilah Pansus Buloggate II tidak terbentuk.

Kalau PDIP partai yang konsisten, maka mereka akan tetap membentuk Pansus Bulog II dengan alasan apa pun. Sebab dalam Pansus Bulog I mereka ngotot karena pembetukan pansus merupakan soal prinsip memberantas korupsi. Kenyataannya, dalam Pansus Bulog II terlihat sekali bukan soal prinsip yang di kedepankan melainkan bagaimana menyelamatkan kekuasaan PDIP. Padahal dalam Pansus Buloggate II ini, masyarakat sangat jelas menginginkan pembentukan pansus. Keinginan itu misalnya terlihat dari hasil polling berbagai koran, forum diskusi dan lainnya.

Mereka telah mengkhianati rakyat yang mendukungnya?

Keinginan masyarakat dikhianati karena PDIP bekerjasama dengan Partai Golkar yang sebelumnya meminta tolong sama PDIP. Tampaknya mungkin PDIP takut Amien Rais bisa macam-macam dengan menggalang kekuatan Islam lagi dan PDIP kalau sendirian akan susah menghadapi Amien Rais, maka ketika Partai Golkar minta tolong PDIP mau dan konsekuesnsinya keselamatan Akbar Tandjung.

Selain tujuan menyelamatkan Akbar tanjung kerjasama PDIP-Partai Golkar juga dimaksudkan agar PDIP bisa berjalan terus hingga Pemilu 2004 guna menghadapi kelompok Islam dan Amien Rais. Artinya, kedua partai ini berpikir bagaimana menyelamatkan diri pada 2004.

Lalu bagaimana perkiraan Anda kerjasama politik selanjutnya setelah Pemilu 2004?

Kenyataan ini saya kira akan mebuat PDIP, Golkar dan militer akan mendominasi dalam dasawarsa ini. Karena ketigaanya benar-benar memblok Amien Rais dan memberikan peluang kepada PDIP akan besar dan menang lagi 2004. Selain itu kemenangan juga ditandai dengan sangat professional Partai Golkar untuk dengan baik keluar dari persoalan. Terutama bagaimana membersihkan diri dan menyelamatkan ketuanya Akbar Tandjung dari berbagai tuduhan korupsi. (ecep s. yasa)

Source :
Baca Selengkapnya di site KoranTempo - "Banyak Bukti Kegagalan Megawati" , atau bila sudah menghilang, bisa baca di cache server http://www.infoanda.com/linksfollow.php?lh=DwMGAFUFAQMO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar